Bagian 8: 2 swordman vs 2 magician

28 5 0
                                    

Aku merapatkan genggaman tangan, memberanikan diri untuk bertanya...

"Kalian mau menjadi teman kami?"

Mataku membulat, barusan bukan suaraku, tapi Kirina. Pandangan matanya menatap Fakhri sedikit malu-malu, ada apa dengan perempuan itu?

Entah apa yang dipikirkan oleh Ray, dia sudah maju dengan bergaya, "Yo! Kalian mencari teman di saat kami mencari teman, tentu saja kami terima, Yo!"

Aku menyipitkan mata, menatap curiga temanku itu. Ada apa sih dengan orang-orang hari ini?

"Aku tidak bertanya dengan denganmu, An!" ujar Kirina, nada bicaranya kembali menyebalkan.

"Eh, siapa An?"

Aku menyikut perut Ray, "Itu usermu, Bodoh. Kau lupa?"

"Oh iya!"

"Kirim mereka undangan party!" perintahku, yang hanya dibalas cengiran oleh Ray.

Ping!

Bilah notifikasi kakak-beradik (sepertinya) itu muncul, kemungkinan undangan party dari Ray sudah diterima. Kulihat Kirina langsung saja menerimanya dan menatap tajam diriku, sepertinya dia masih agak kesal.

"Kami menerima undangan party kalian, tapi kalian harus bertarung dengan kami," ujar Kirina, nadanya masih menyebalkan.

Karina hanya mengangguk-angguk, menyetujui ide adiknya.

"Bertarung? Siapa lawan siapa?" tanyaku memastikan.

"2 orang melawan kami berdua."

Aku mengernyitkan dahi, kukira 1 lawan 1, jadi kami bisa mengandalkan Fakhri. Sayangnya realita tak sesuai ekspetasi.

"Kalian bisa memilih 2 orang di antara kalian, kami tunggu di Gladiator."

Karina dan Kirina sudah pergi meninggalkan kami. Mereka langsung menghilang, ditelan player yang berlalu lalang.

"Aku tidak mau bertarung," ucap Ray tiba-tiba.

"Aku memang tidak akan membiarkan kau yang bertarung, Ray," ujarku dengan sinis, sengaja kubuat-buat.

"Apa kau bilang hah?!"

"Jika aku membiarkan kau bertarung, kita pasti tidak akan menang."

"Hei, aku yang paling kuat di sini tahu!"

"Salah mengoles ramuan, menggunakan pancing sebagai senjata, terlalu gegabah, mudah tertipu. Kau masih bilang yang paling kuat?" Aku hampir tertawa saat menyebut semua kesalahan Ray.

Fakhri berjalan memegang pundak kami berdua, berusaha menengahi, "Kita harus segera pergi ke Gladiator."

Aku mengangguk, "Ayo! Aku ingin memberi Kirina pelajaran!"

Singkat cerita, setelah kami berdua berlari kencang layaknya dikejar anjing (Fakhri hanya berjalan), akhirnya kami tiba di bangunan berbentuk lingkarang yang cukup besar. Menurut informasi, bangunan ini tempat semua player jika ingin berduel, tetapi sejak semua player tidak bisa keluar, bangunan ini mulai kosong, hanya beberapa orang yang masih berminat untuk duel.

"Kalian datang agak lama ya..." ujar Kirina, nada bicaranya itu membuatku ingin memukulnya.

"Gara-gara seseorang hanya berjalan..." Ray menunjuk Fakhri, sementara yang ditunjuk hanya nyengir.

"Baiklah, kita mulai!" Karina mengetikkan sesuatu di bilah sistem, "Siapa yang akan melawan kita berdua?"

"Mereka berdua!"

Wizard Online: Adventure of SwordmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang