5 : Kim DoHwan

15 2 1
                                    

Pagi ini Haewon bersiap pergi ke sekolah. Walaupun sedang berduka, ia tidak ingin meninggalkan kewajibannya sebagai pelajar. Apalagi sebentar lagi ia ujian kelulusan.

Haewon memperbaiki dasi, lalu merampas tas miliknya. Ia berhenti sebentar di depan cermin. Gadis itu tersenyum melihat bayangannya.

Haewon berjalan keluar rumah menuju halte bus. Di telinga gadis itu tersampir airpod miliknya.

nunkkochi tteoreojyeoyo
tto jogeumsshik meoreojyeoyo
bogo shipda (bogo shipda)
bogo shipda (bogo shipda)

Haewon masuk ke dalam bus dengan tujuan terdekat dari sekolahnya. Dan lagi, ia memilih untuk duduk di kursi paling belakang untuk menghindari skinship.

Gadis itu membuka buku catatannya, hari ini ia akan mengikuti tes kemampuan dasar. Fakta bahwa semalam ia sama sekali tidak belajar, membuat ia menggerutu dalam hati.

Otaknya mencoba menghafal sedikit materi yang sama sekali ia tidak ketahui. Dengan fokus ia menggumamkan hafalannya dengan mata tertutup.

Tak lama, busnya berhenti tepat di halte terdekat dengan sekolahnya.

Haewon menarik lengan jaket sampai menutupi seluruh tangannya dan berjalan keluar sambil menunduk. Lalu ia melepas airpodnya dan memasukkannya ke dalam saku jaket.

Gadis itu sampai di kelas dan langsung menuju tempat duduknya. Sekilas, ia mendengar ocehan segerombolan perempuan di kelasnya.

"Ya! Comeback mereka kali ini aku yakin akan sangat keren!" Salah seorang gadis berbicara dengan lantang.

"Untung saja tanggal rilisnya sesudah ujian," balas teman-temannya.

Haewon melamun sejenak. Pelajaran akan dimulai 15 menit lagi. Gadis itu membuka aplikasi Twitter di ponselnya.

Banyak sekali komentar-komentar yang memberi semangat untuknya. Haewon tersenyum tipis, setidaknya masih ada yang peduli dengannya walaupun hanya di dunia maya.

"Wah, kau memang terkenal!"

Suara bisikan seorang laki-laki dengan aksen Busan masuk ke telinga gadis itu. Refleks, Haewon langsung menjauhan kepalanya dari laki-laki itu.

"Ya! Kim Dohwan! Kau gila?!" Haewon berbicara tajam dengan mata melotot.

Kim Dohwan. Teman dekat Haewon saat SD, mereka tidak satu sekolah saat SMP, dan bertemu lagi di SMA.

Lelaki bernama Dohwan itu hanya terkekeh kecil.

"Turut berduka cita ya, kenapa kau masuk sekolah?" Dohwan mengubah raut mukanya dengan sangat cepat.

"Sebentar lagi ujian, kau tahu." Kepala Haewon berpaling ke jendela.

"Aku tahu kau sangat sedih, tapi aku tidak bisa memelukmu," ucap Dohwan lembut.

"Tak apa.." Haewon tersenyum. "Ya! Kembalilah ke tempat dudukmu, sebentar lagi pelajaran dimulai," lanjut Haewon.

Dohwan segera berjalan ke tempat duduknya, dan merapikan meja.

Kepala Haewon berpaling ke jendela lagi, Dohwan sangat mirip dengan Seokjin. Sikap perhatian dan dewasanya, sikap lucu dan menggemaskannya. Ah, Haewon jadi merindukan Seokjin.

Begitulah Haewon merindukan anggota BTS, padahal belum pernah bertemu. Dada gadis itu sangat panas sekarang, perasaannya tidak menentu. Entah kenapa, ia memiliki firasat aneh.

Haewon mengambil napas panjang dan menghembusnya pelan. Beberapa detik kemudian, bel masuk sekolah berbunyi.

Gadis itu membuka tas dan mengeluarkan alat tulisnya. Walaupun otak dan hatinya sekarang sedang berperang, Haewon berusaha keras untuk bisa fokus.

Setidaknya untuk hari ini.

***
TBC
.
Our; dream
Tue, Apr 7
©katasaesagt
.
Thanks for Reading!


OUR; DREAM [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang