Matahari sudah mulai naik, Ara segera bangun dari tempat tidurnya bersiap" untuk pergi kesekolah. Arvin yang pagi ini masih belum terdengar nafasnya, ia masih lelap dalam mimpinya. Ara membiarkan abangnya itu tidur dulu karena masih pukul 05.15.
Setelah selesai Ara baru menuju kamar abangnya seperti biasanya.
Namun abangnya itu sudah siap, dan sudah memakai seragam dengan rapi.
Ara sedikit terkejut, jarang sekali sepagi ini abangnya sudah bangun. Tapi sedikit bersyukur karena tenggorokan Ara tidak lagi sakit karena berteriak membangunkan abangnya."Widih, tumben dah siap ?" tanya Ara
Arvin yang hanya melirik Ara tanpa ingin membalasnya.
"Biasanya jam segini masih molor" sambung Ara
Namun hanya deheman yang terdengar. Entah sikap abangnya dengan Ara itu sangat berbeda, padahal satu kandungan dulunya.
Ara meninggalkan kamar abangnya dan menunggu disofa ruang tamu.
Tidak lama kemudian datang seseorang lelaki dan perempuan. Ara seperti mengenal pasangan itu. Namun untuk apa mereka kesini, ya benar mereka Geral dan pacarnya itu. Ara sangat tidak suka melihat wajah temannya dulu yang tega merebut Geral darinya, namun Ara tidak memperlihatkan didepannya."Hai Araa" sapa pacar Geral
Ara mendongak ke atas, dan menatap wajah pacar Geral dengan seutas senyum ramah, meski rasanya semua itu palsu.
Sebelum Ara menjawab sapaan pacar Geral itu."Panggil aja Naya" sahut Geral
Memang Geral tidak suka jika orang memanggilnya Ara. Entah apa yang terlintas dipikiran Geral.
"Eh iya, Nayaa, udah lama gue ga ngobrol sama lo" ucap cewek itu
Deg...dalam batin Ara "yang ngawalin semua ini lo bego, ngapain juga gue ngobrol sama temen munafik kaya lo, dan sekarang sok asik lagi"
"Iya udah lama" sahut ara dengan melintaskan seutas senyum.
Geral yang dari tadi melihat seluruh sisi rumah yang belum menampakkan sosok Arvin.
"Abang lo mana?" tanya Geral
"Ada ntar lagi juga nongol" jawab Ara.
Tidak lama kemudian Arvin baru turun dari anak tangga dengan tas hitam di punggungnya."buru berangkat" kata Arvin singkat.
Geral dan pacarnya segera mengikuti Arvin dan Ara yang ada dibelakangnya merasa sangat sakit, bagaimana tidak setiap setelah bangun tidur dia selalu melihat hal seperti itu.
Hari ini memang Geral berangkat bersama Arvin karena mereka selepas itu akan ada pertandingan basket, jadi lebih baik berangkat bersama, namun pacar Geral tak mau melepaskan Geral untuk pergi seorang diri dengan teman temannya apalagi itu abangnya orang yang dulu pernah Geral kejar.
Dulu Geral sempat suka dan berjuang untuk Ara namun semua itu sudah direnggut oleh teman Ara yang sekarang menjadi kekasihnya.Arvin dan Geral duduk di depan, pacar Geral dan Ara duduk di kursi tengah.
"Ara? Lo tadi udah sarapan? tanya pacar Geral
"Belum" jawab Ara singkat
"Kita beli sarapan dulu ya, di bubur mang Mamat dideket gang bumiindah itu" sahut pacar Geral
"Gausa nanti aja dikantin" jawab Ara
"Lah elu mah, Sayang nanti aku pengen beli bubur mang Mamat itu ya, kita kan juga lewat situ" kata pacar Geral
hati ara sudah mulai berdetak lebih cepat, rasanya semua itu sangat menyiksanya.
"Iyaa" sahut Geral singkat
Yuk kepoin lagi part selanjutnya
MAAF baru up lagi yaa🙏
Jangan lupa like komen ya
dan baca terus part selanjutnya
biar aku lebih semangat lagi,🌱💚thx u❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA
RomanceSeorang gadis yang mencintai seorang lelaki yang pernah memberi secercah harapan dan kini hanya kenangan yang berterbangan Namun jika harus mengulanginya Ia akan mempunyai 2 pilihan 1 Masuk ke dalam jurang luka yang sama 2 Kembali menerima dan lupa...