Setelah terlelap tidur, tidak terasa matahari sudah naik.
"Abangggg, bangun bang, Ara nanti terlambat" teriak Ara
Namun jawaban singkat yang hanya terlontar dari mulut lelaki itu yang masih menikmati nikmatnya tempat tidur.
"Hmmm."
"Buruan, Ara tunggu didepan" teriak Ara lagi
Tanpa ada dari jawaban dari lelaki itu, Ara meninggalkan kamar abangnya, tak perlu diragukan lagi pasti sebentar lagi dia juga akan muncul.
Setelah 10 menit menunggu, akhirnya dia muncul juga, namun tanpa berbicara lelaki itu langsung ke garansi untuk menyalakan mobilnya. Ara sudah terbiasa dengan orang" yang irit berbicara.
Memang abangnya itu terlalu irit berbicara namun sebenarnya sangat perhatian kepada adek perempuan satu-satunya itu, Lelaki kelas 12 itu bernama Arvin Ernald Kenando, itu yang membuat Ara jadi terpikat oleh Geral Anandra Aghara, sifatnya yang sama seperti abangnya.
Perjalanan menuju kesekolah mereka sekitar 15-20 menit, diwaktu yang cukup lama, mereka bahkan tidak pernah melontarkan kata" apapun, membuka mulut saja tidak. Karena Ara tau sepanjang apapun ia berbicara pasti abangnya akan menjawabnya dengan deheman "hmmm".
Sesampainya digerbang sekolahan Ara turun dari mobil
"Ara duluan bang" sambil melambaikan tangan
Respon lelaki itu hanya menatapnya sajaDisepanjang perjalanan menuju kelas banyak siswi yang sudah memulai aksinya, berghibah itu yang menjadi pilihan di waktu seperti ini.
"Eh eh tadi Geral berangkat bareng pacarnya ih"
"Iya ih sok banget lagi pacarnya"
"Emang cantik lagian si"
"Biasa aja cuma kebetulan saja Geral mau"
ada juga yang bicara
"Geral itu cuma milik gue "
Semua itu sudah terbiasa terdengar di telinga Ara, namun sesayangnya Ara ke Geral tidak sampai mengaku-ngaku Geral miliknya. Lagian Ara sudah cukup tau sikap Geral yang sebenarnya. Namun entah kenapa sulit rasanya untuk lupa tentangnya.
"Araaa" teriak Nadya sahabat Araa
Ara hanya menoleh kebelakang dan melihat Nadya terlihat lelah karena mengejar Ara yang tak lantas mendengarnya. Mungkin karena Ara hanya mendengarkan perbincangan tentang Geral hingga sampai sahabatnya yang berteriak dari tadi tidak didengarnya"Kamu budeg apa gimana ra, gue dari tadi menggil lo?" kata Nadya kesal
"Cewek secantik gue kayak gini budeg?" kata Ara sambil tertawa
"Abisnya lo dari tadi gue panggil ga respon, parahnya gue teriak" lo ga denger" sahut Nadya
"Bukanya ga denger, cuma gue males aja ngerespon lo" kata Ara datar
"Dihh najis, gada akhlak lo" kata Nadya lagi
Tidak ada respon dari Ara kedua gadis itu berjalan menuju kelasnya. Sesampai kelas Ara sudah harus melihat pasangan yang saling melempar senyum, canda tawa itu membuat dada Ara semakin sesak. Namun itu sudah menjadi sarapan pagi Ara setiap hari.
"Ara gue kekelas gue dulu ya" kata Nadya.
Memang kelas Nadya dan Ara tidak sama.
Nadya siswa XI mipa5 sedangkan Ara kelas XI mipa2."Iya Nad" jawab Ara
Dikelas hanya ada Ara, Geral dan pacarnya itu.
Ara hanya bisa menatap dengan mata yang sangat pedih, jika Ara tidak menahan air matanya, mungkin sudah jatuh dari tadi. Namun Ara mencoba terlihat baik" saja. Entah kemana semua teman sekelasnya itu, satu"nya mungkin mereka sarapan di kantin. Meskipun Ara belum sarapan namun tidak ada rasa lapar sama sekali, mungkin karena sudah cukup kenyang dengan rasa yang meyiksa batinnya setiap pagi.Jam pelajaran sudah akan dimulai 5 menit lagi. Semua siswa masuk ke kelas untuk menyiapkan peralatan tulisnya, dan akhirnya drama yang menyiksa Ara pun berakhir. Pacar Geral yang anak XI mipa3 keluar dari kelas. Ara sedikit lega dan hilang rasa sesaknya.
"Naya" suara yang berat dan tidak diragukan lagi itu Geral.
Geral memang tidak pernah memanggil gadis itu dengan nama Ara namun dia memanggil gadis itu Naya, mungkin menurut Geral nama Ara terlalu seperti anak masih sekolah dasar. Ara menoleh ke arah Geral."Naon?" sahut Ara
"Abang lo ntar dirumahkan? gue mau kesana" kata Geral.
"Iya, ntar gue bilangin ke bang arvin" sahut Ara
"Thank" Jawab Geral dengan singkat dan meninggalkan Ara
Tbc.
Jangan lupa kasih vote sama komen ya kak:)
Biar lebih smngt lagi buat up
thx u:)<3
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYARA
RomansaSeorang gadis yang mencintai seorang lelaki yang pernah memberi secercah harapan dan kini hanya kenangan yang berterbangan Namun jika harus mengulanginya Ia akan mempunyai 2 pilihan 1 Masuk ke dalam jurang luka yang sama 2 Kembali menerima dan lupa...