Prolog

421 78 3
                                    

Sooyoung dan taehyung merupakan teman masa kecil, mereka memang berteman sejak kecil namun dari kecil pula mereka tidak pernah berteman layaknya anak kecil pada umumnya, bermain sambil berlari-lari atau tertawa bersama, mereka memang berteman tapi mereka hanya bermain dalam diam, sooyoung selalu mengajak taehyung untuk bermain bersama tapi taehyung mengacuhkannya tidak mengatakan sepatah atau dua kata pun dari mulutnya.

Taehyung bahkan lebih memilih membaca buku atau pun menggambar, meski ia masih kecil, tapi ia sudah bisa membaca dan sangat ahli dalam menggambar, hasil gambarnya juga sangat bagus membuat sooyoung merasa kagum pada taehyung.

Disaat taehyung sibuk dengan kegiatannya sendiri baik disaat membaca atau menggambar, sooyoung selalu saja mengganggu taehyung, alasannya adalah untuk menarik perhatian taehyung tetapi itu tidak membuat taehyung mau menanggapinya baik marah ataupun berbicara, sekalipun dia tidak pernah melakukan itu.

Sooyoung berfikir diawal pertemuan mereka, apakah taehyung itu bisu? Dan ternyata ia pernah mendengar taehyung berbicara dengan ayah dan ibunya, membuat sooyoung menjadi kesal, karna setiap sooyoung mengajak taehyung berbicara, taehyung hanya diam dan hanya memandang sooyoung.

Pertemuan pertama mereka adalah dimana saat sooyoung pindah dari busan ke seoul, mereka bertetangga, rumah mereka bersebelahan mungkin cukup 10 langkah dari rumah masing-masing, sooyoung yang merupakan anak yang ceria datang menghampiri taehyung disaat taehyung sedang bersama ibunya yang baru pulang dari sekolah taehyung, saat itu sooyoung mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar, namun taehyung tidak membalas sama sekali, ia hanya memandang sooyoung dalam diam.

"Maafkan taehyung ya nak, dia memang sedikit malu pada orang lain" ucap ibunya taehyung.

Sooyoung yang bersama ibunya itu pun membalas "Tidak apa ahjumma, sooyoung mengerti kok".

"Terkadang anak-anak memang sedikit malu, apalagi jika bertemu orang asing" ucap ibu sooyoung.

"Benar" ucap ibu taehyung dengan senyum lembut.

"Kalian baru pindah? Singgalah kerumah kami" ucap ibu taehyung lagi.

"Iya, kami baru sampai hari ini, kami pindahan dari Busan, nanti kami akan kesana" kata ibu sooyoung dengan ramah.

Sooyoung masih terus tersenyum pada taehyung dan taehyung juga hanya terus memandang sooyoung.

Ibu taehyung adalah seorang designer terkenal membuat ibunya jarang berada dirumah, sedari kecil taehyung juga sudah biasa hidup sendiri, ibunya hanya sesekali pulang kerumah, sebab ibunya terkadang harus keluar negeri untuk mengurus usahanya itu, banyak pelanggan luar negeri memesan pada ibu taehyung sehingga taehyung seringkali ditinggal sendirian dirumah.

Taehyung tidak bisa dibawa sebab dia harus bersekolah, tetapi meski ibu taehyung meninggalkan taehyung sendiri dirumah bukan berarti ibunya menelantarkan taehyung, ada pembantu rumah tangga yang tiap hari membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk taehyung.

Taehyung sudah terbiasa hidup sendiri, ia juga tidak protes pada ibunya, dia tau yang ibunya lakukan adalah untuk kebahagiaan dirinya sendiri. Memenuhi semua kebutuhannya, semua dilakukan hanya untuk dirinya, dia tau itu.

Meski dia rindu tak pernah sekalipun dirinya merengek atau manja kepada ibunya. Jikalau bertanya dimana ayahnya taehyung, maka jawabannya adalah ayahnya sudah meninggal saat ia masih bayi, ayahnya mengalami kecelakaan dalam mobil sehingga merenggut nyawa ayahnya, sehingga hanya dirinya dan ibunya saja.

Ibu sooyoung tau kalau taehyung tinggal sendiri, ibu taehyung meminta pada ibu sooyoung untuk menjaga taehyung dan menitipkan taehyung padanya, tentu ibu sooyoung menerimanya dengan senang hati karna ia tidak punya anak laki-laki.

Dan juga ibu sooyoung merasa kasihan melihat taehyung yang harus sendirian dirumah meski pun ada pembantu rumah tangga yang setiap hari kerumahnya, tapi ART tersebut tidak tinggal bersama taehyung, hanya datang dipagi hari sampai dengan di sore hari.

Sering kali ibu sooyoung mengajak taehyung untuk menginap dirumahnya jika ibunya tidak pulang, tentu awalnya taehyung menolak, tapi ibu sooyoung adalah tipikal orang yang pemaksa jadinya taehyung menyerah dan ikut bersama ibu sooyoung.

Sering kali juga ibu sooyoung membuatkan makanan untuk taehyung, Ibu dan ayah sooyoung sering meminta sooyoung untuk mengantar makanan ke tempat taehyung atau mengajak taehyung untuk makan bersama.

Saat sooyoung mengantarkan makanan ke tempat taehyung, taehyung akan menerima nya tanpa penolakan sebab ia takut jika ibu sooyoung sudah marah, namun setiap sooyoung yang mengantar tidak pernah taehyung mengucapkan kata terima kasih, lain halnya jika ibu sooyoung yang mengantar, dia akan mengucapkan terima kasih dan menundukkan badannya 90 derajat.

Boy-friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang