2 : Ciuman Pertama

322 81 10
                                    

Kini taehyung dan sooyoung masuk kejenjang perkuliahan, mereka sama-sama masuk seoul university namun taehyung mengambil jurusan seni sedangkan sooyoung mengambil jurusan sastra.

Seperti biasa juga, sooyoung menunggu taehyung tapi kali ini dia menunggu taehyung di ruang tamu, karna kebetulan ibunya taehyung ada dirumah, saat ibu taehyung ingin membuang sampah ia bertemu sooyoung diluar dan mengajaknya masuk kedalam.

"Taehyung-ah, kamu sudah siap?" tanya sooyoung, dan tentu seperti biasa jawaban dari taehyung hanyalah diam dan memandang sooyoung saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung-ah, kamu sudah siap?" tanya sooyoung, dan tentu seperti biasa jawaban dari taehyung hanyalah diam dan memandang sooyoung saja.

Sooyoung yang sudah paham karakter taehyung pun langsung berdiri dan pamit pada ibu taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sooyoung yang sudah paham karakter taehyung pun langsung berdiri dan pamit pada ibu taehyung.
"Eomma kami berangkat dulu" ucap sooyoung. Taehyung pun juga pamit "Kami pergi dulu eomma".

Mengapa sooyoung memanggil ibu nya taehyung dengan sebutan eomma? Itu karna permintaan ibu nya taehyung sendiri, katanya dia sudah menganggap sooyoung seperti anaknya sendiri. Bukan hanya sooyoung saja, taehyung juga begitu, ibu sooyoung meminta taehyung untuk memanggil ibu sooyoung dengan sebutan eomma juga, 2 ibu itu benar-benar sama sifatnya.

Selama diperjalanan sooyoung bertanya pada dirinya sendiri mengapa Jika ada ibu taehyung, taehyung akan berbicara. Tidak, bukan hanya ibu taehyung, tapi juga pada ibu sooyoung dan appa sooyoung, dan hanya dengan dirinyalah dia tidak berbicara. Sungguh sooyoung benar-benar penasaran.

Sooyoung bahkan pernah berfikir apakah dirinya pernah menyakiti hati taehyung sehingga taehyung memperlakukan sooyoung seperti itu?

"Kau....mengapa tidak pernah bicara padaku, tapi dengan eomma mu, eomma ku dan juga appa ku, kamu mau berbicara" tanya sooyoung.

Taehyung hanya diam memandang sooyoung, sooyoung benar-benar menyerah jika berbicara pada taehyung.

"Yasudahlah, lupakan" ucap sooyoung dan melanjutkan perjalanannya, taehyung pun mengikutinya dari belakang.

***

Sudah 3 tahun mereka berkuliah, sebentar lagi mereka akan lulus.

"Taehyung-ah cita-cita mu apa?" Tanya sooyoung saat mereka sedang duduk ditaman berdua.

Sooyoung yang mengajak taehyung untuk pergi ke taman dekat rumah mereka, dan seperti biasa dialah yang menarik tangan taehyung tanpa adanya persetujuan dari taehyung, bahkan taehyung tidak sempat berganti baju, taehyung bahkan hanya memakai hoodie berwarna hitam dan celana pendek, ia juga tidak menolak sooyoung saat sooyoung tadi menarik tangannya untuk keluar.

Sooyoung yang sudah menunggu jawaban taehyung yang cukup lama hanya menghembuskan nafasnya.

"Sampai kapan kamu tidak bicara padaku? Apakah kau membenci diriku? Atau aku pernah menyakiti hatimu?" ucap sooyoung dengan lemas.

"Maafkan aku jika aku pernah menyakiti mu" ucap sooyoung dengan sedih dan menunduk.

Taehyung yang melihat sooyoung seperti itu membalas dengan membelai rambut sooyoung dengan lembut, membuat sooyoung mendongakkan kepalanya dan menatap mata taehyung, mata mereka bertemu, tatapan mereka perlahan-lahan menjadi intens, membuat tangan taehyung turun dari kepala sooyoung.

"Jangan berhenti" ucap sooyoung, dan menahan tangan taehyung dan meletakkan kembali di kepalanya.

"Jangan berhenti membelaiku, aku senang kau membelai rambutku" ucap sooyoung lagi dengan tersenyum, dan taehyung hanya memandang sooyoung dengan wajah datarnya.

Dan taehyung pun tetap melanjutkan dengan membelai rambut sooyoung.

"Jadi aku tidak boleh tau apa cita-citamu ya? Baiklah, aku tak akan memaksa. Kau tau apa cita-cita ku? Aku ingin menjadi seorang penulis, aku suka menulis membuat cerita atau membuat puisi, nanti jika aku sudah membuatnya kau harus membacanya yaa" ucap sooyoung dengan senyum.

 Kau tau apa cita-cita ku? Aku ingin menjadi seorang penulis, aku suka menulis membuat cerita atau membuat puisi, nanti jika aku sudah membuatnya kau harus membacanya yaa" ucap sooyoung dengan senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung memandang sooyoung dengan sangat dalam, ia menatap senyum sooyoung begitu dalam.

"Aku tak tau apa cita-citamu, tapi aku akan selalu mendoakan semoga cita-citamu akan terwujud".

Karna taehyung tak kunjung merespon sooyoung, sooyoung pun menarik hoodie taehyung dan mencium bibir taehyung, hanya menempel.

Sooyoung menutup matanya disaat ia mencium taehyung, kemudian sooyoung pun melepaskan ciumannya, perlahan ia membuka matanya dan menatap mata taehyung, terlihat taehyung begitu terkejut, matanya membulat tapi taehyung hanya diam dan tak bergeming sama sekali.

Dan sooyoung merasa saat ini taehyung terlihat seperti marah dan mungkin taehyung akan semakin membenci nya dan akan menjauhinya.

Taehyung tentu sangat kaget, dia merasa badannya menjadi tegang seperti kayu hingga ekspresinya berubah, wajahnya memerah, membuat sooyoung takut, dia berfikir kalau taehyung benar-benar sedang marah padanya, makanya muka taehyung menjadi memerah begitu. Namun yang sebenarnya terjadi adalah semua itu karena sooyoung mencium bibir nya. Ciuman itu merupakan ciuman pertama taehyung.

Kemudian sooyoung berfikir sejenak bagus juga jika taehyung marah kepada nya, itu berarti taehyung akan meresponnya, meski harus marah pada sooyoung setidaknya ia mencoba membuat taehyung untuk tidak diam lagi.

Sebenarnya sooyoung sedari awal memang berniat ingin mencium taehyung, tapi itu hanya keinginan tak berniat untuk benar-benar mencium taehyung, tapi entah mengapa sooyoung benar-benar melakukan itu tanpa berunding dengan dirinya sendiri, bisa dikatakan itu adalah refleks akibat taehyung yang tak kunjung merespon dirinya.

Sooyoung memang ingin tau bagaimana ekspresi yang akan taehyung tunjukkan, dia ingin membuat taehyung tidak diam terus menerus saat bersamanya, membuat taehyung marah itu bukanlah ide yang buruk, sooyoung pun bertekad akan terus memberikan ciuman pada taehyung.

Saat sooyoung sudah selesai mencium bibir taehyung, dia langsung melihat wajah taehyung tapi bukan wajah taehyung yang ingin ia lihat melainkan ekspresi taehyung.

Melihat ekspresi taehyung yang terlihat sangat terkejut membuat sooyoung tersenyum puas.

"Akhirnya aku melihat ekspresimu yang lain" ucap sooyoung tanpa ada rasa bersalah.

Taehyung hanya diam membatu bahkan tangannya masih ada di atas udara, tidak lagi di atas kepala sooyoung sebab sooyoung mendekatkan dirinya pada taehyung saat menciumnya tadi secara tiba-tiba.

"Baiklah, sudah mulai malam, ayo kita pulang" sooyoung pun menarik tangan taehyung dan taehyung lagi-lagi hanya mengikutinya.

Boy-friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang