Chapter 5 : London

20 1 0
                                    

Happy Reading guyss..



























~~~

Oneulmankeumeun I smile
(Hari ini aku tersenyum)

Apeudeorado I smile
(Meski terasa sakit, aku tersenyum)

Neoui apeseon 
(Kalau aku bersamamu)

Amureohji anheun cheok 
(Seolah tak ada yang terjadi)

Jal jinaego itneun cheok 
(Seolah aku baik baik saja)

Bandeusi utnenda 
(Aku harus tersenyum)

Now Playing : Day6 - I Smile

~~~

"Ma, lu jadi kuliah di Oxford?"

Setahun setelah fansign online itu, aku mulai menyiapkan diri untuk ujian ujian yang akan datang. Mulai les kesana kemari, mencari beasiswa dan lainnya.

"Iya, Da. Kenapa?"

"Bagus sih. Cuman ga kejauhan?"

Aku terkikik kecil. "Siapa yang gue khawatirin kalo jauh selain orang tua sama ade gue? Gak ada kan?"

"Iya sih. Cuman itu si..."

Aku sedang merapikan semua buku setelah ujian. Yaa, tahun ini aku akan lulus SMA. Aku memang berpikir untuk kuliah di luar negeri. Impianku memang masuk Oxford University. Sedari SMP aku menginginkannya.

"Siapa?" Aku menoleh padanya.

"Si Alvin itu loh."

"Aida aidaa.. Gue tau lu suka sama dia. Kejar gih!"

Aida menatapku tajam sambil melihat sekitar.

"Lu apaan sih anjir?! Malu woy ini tempat rame!"

Aku tertawa melihat ekspresinya itu. Haha... dia sahabat yang lucu.

"Yaa bener kan?" Aku menggodanya.

Seketika ekspresi dia berubah. Aku menyernyit bingung. Ada apa dengannya?

"Ma, Alvin tuh sukanya sama lu. Gue ga mau ah ngerusak hubungan kita cuman gara gara dia. Udah lu sama.."

"Tapi kalo gue nya ga suka gimana?" Aku menaikkan sebelah alisku. "Gue udah nolak dia, Da. Dan dia tau itu kok. Udahlah."

Dia tersenyum.

"Makasih, Ma. Gue doain semoga lu bisa berhasil masuk Oxford tanpa hambatan, jalur apapun deh. Semoga lu bisa lulus cepet. Yaa intinya, semoga lu bahagia lah yaa hehe.."

"Aamiin aamiin.."

Aku melihatnya tersenyum. Kita jadi tertawa bersama. Senang punya sahabat sepertinya.

"Jadi, masih berharap nih sama yang disana?"

Aku menyernyit lagi. "Disana siapa?"

"Haechan?"

"Anjir apaan sih lu!" Aku langsung melengos pergi meninggalkannya yang sedang menertawakanku.

Aku merasakan jantungku yang berdetak tak karuan. Astagfirullah kenapa masih begini efeknya?



Cinta? • Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang