09. Awaited Coincidence

2.4K 170 76
                                        

Memang terlalu manis jika selalu saja di lakukan. Tetapi di lain sisi, dia tidak menemukan apa itu arti bosan dan serasa ingin selalu terus mencium nya berkali-kali. Seharusnya, Ve tidak ingin pergi, terlepas dari beberapa pekerjaan yang menumpuk di kantornya-juga urusan lain yang bisa dengan mudah mengambil sebagian isi otak nya untuk berfikir berat. Lelaki itu terlihat beberapa kali nengerucutkan bibir. Nampak sekali enggan berpindah pandang atau bahkan hanya untuk sekadar melepaskan tautan tangan.

Dengan busana formal serta jas yang sudah tersampir di tubuh tegapnya, dia masih terlihat menggeluti suatu hal tanpa pembatasan, tanpa kesudahan untuk segera beranjak. Bibir yang sedang ia pandangi, kedua mata yang terpejam, serta jari-jemari lentik yang sengaja ia mainkan. Tidak pernah segila ini untuk seorang wanita. Dia harus segera beranjak, tapi rasa tidak rela nya mendominasi secara kurang ajar. Ingin terus menatap Anelyn yang tertidur pulas diatas ranjang milik nya.

Seolah tidak lagi memperdulikan busana yang akan kusut saat Ve dengan sergap nya bergabung menaiki ranjang, lalu berbaring di samping Anelyn dengan pandangan yang tak pernah lepas dari gadis itu. Salah satu tangan nya menyisir helaian rambut, menyeruak harum shampoo milik Ve yang melabur indah di surai Anelyn. Semakin lama, gadis ini akan semakin menjadi kesukaan nya. Memakai semua hal yang Ve pakai, dan melakukan semua hal yang Ve lakukan.

Penting sekali menjaga matamu untuk segar seharian dengan pemandangan indah semacam ini. Berusaha menghiraukan detikan jam yang mencoba mengingatkan jadwal padat nya hari ini.

"Oy sialan! Pergi sana! Aku jadi terlihat seperti babu mu saja." umpatan itu berasal dari pintu kamar nya yang sedikit terbuka menunjukkan celah. Rei berdiri dengan tangan bersidekap, apron yang melilit tubuh nya menandakan gadis itu menuruti kemauan nya setelah menolak dengan makian.

"Ku bunuh kau jika sampai dia bangun." Rei berdecak, salah satu sudut bibirnya terangkat ketika menyaksikan bagaimana Ve memperlakukan Anelyn dengan penuh kasih sayang. Saat gadis itu terlelap pun, kedua mata yang mendamba nya tidak pernah lelah untuk bersua seberapa besar kekaguman kedua mata itu untuk di curahkan hingga mungkin, Anelyn bisa saja merasa bosan dengan tatapan hangat Ve yang mematikan.

Rei memikirkan sesuatu, sebagai candaan saja, karena tidak mungkin juga hal tersebut terjadi padanya. Gadis itu membayangkan seandainya Jimin melakukan semua hal manis seperti Ve, mungkin Rei akan langsung menyeret lelaki itu untuk segera di kawin. Tetapi pada dasar nya, Jimin adalah pria terbrengsek yang pernah ada, dia jauh terlihat lebih seksi dimatanya ketika melakukan sesuatu secara brutal.

"Jangan mengganggu nya tidur, biarkan dia istirahat. Semalam kau apakan dia sampai terlihat ngantuk begitu?"

Ve sedikit menjauhkan tubuh nya dari Anelyn, menegakkan punggung nya sampai terlihat wajah Rei yang menatap nya retorik. Pasangan yang sedang gila cinta itu, bisa melakukan apapun saat malam menjelang.

"Aku hanya memeluk nya, tidak macam-macam. Pergi sana ... " sedikit merengek untuk membuat gadis dua tahun lebih tua darinya itu menutup rapat pintu.

"Dasar lelaki cabul. Awas kau macam-macam padanya."

Menghiraukan apapun yang terucap, Ve kembali merendahkan tubuh nya. Dia bisa saja tertidur jika terlalu lama berada di posisi berbaring seperti ini. Setelah beberapa detik, merasa waktu terbuang terlalu banyak akibat ulah nya. Hingga, dengan sangat terpaksa, Ve manarik lengan kanan nya secara perlahan dari kepala Anelyn. Sebelum nya, sengaja ia sematkan sebagai pengganti bantal gadis itu. Namun, tanpa di duga, Anelyn menggeliatkan tubuh, mungkin merasa terganggu dengan bantal nyaman yang baru saja di tanggalkan. Kedua manik nya terbuka, memperlihatkan kejernihan dua bola mata indah yang tepat mengenai titik fokus Ve.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELLUVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang