Jalanan kota nampak melenggang sore hari ini, bukan karena apa, hanya saja hawa dingin membuat sekian banyak orang merasa enggan untuk melangkahkan kaki keluar rumah. Memilih merendam diri pada gelungan selimut ditemani seduhan teh hijau hangat yang Terasa sangat sempurna.
Aktifitas seperti bekerja ataupun pelajar yang menekuni sekolah berakhir juga di sore dingin ini. Bising akan lalu-lalang kendaraan seolah tidak mengurungkan niat Ve untuk melihat jalanan luar dengan kaca mobil yang ia buka sedikit luas.
Manik mata tajam itu masih menelaah, memandang sekitar yang tiada bosan ia pandangi semenjak sepuluh menit terakhir (terhitung dari awal ia memasuki mobil, atau bisa dibilang, sepanjang perjalanan, Ve melakukan hal tersebut). Memandang luar mobil tanpa ada maksud tertentu selain hanya ingin menikmati sebuah keindahan sederhana yang sering kali ia lewatkan.
Mobil berhenti, dan Ve menyandarkan punggung nya dengan helaan nafas berat, menaikkan sedikit jendela mobil selagi lampu merah masih menunjukkan angka 50-an. Berhubung mobil yang ia tumpangi berhenti di depan, ia bisa melihat dengan jelas lalu-lalang langkah kaki banyak orang yang menyeberangi jalan.
Hingga satu presensi membuat pandangan Ve lebih meneliti, dimana sosok tersebut menyeberangi jalan dengan sangat terburu, menghiraukan langkah cepatnya yang menubruk beberapa orang. Pakaian serba hitam kumuh nya dilengkapi dengan topi gelap membuat Ve hanya dapat melihat bibir gadis itu, dan ketahuilah, lelaki Kim itu baru untuk pertama kalinya melihat bibir sepucat itu. Pun terlihat ketakutan dari gelagat nya yang sangat terburu.
Pandangannya masih mengikuti langkah gadis kumuh tersebut, namun lampu hijau seolah menentang apa yang tengah ia lakukan. Mobil pun melaju kembali dan saat itu lah Ve menutup rapat jendela nya, merasa sudah tidak dalam mood yang baik untuk melihat sekitar.
"Tuan, masih ada tiga jam lagi sebelum pesta itu di mulai. Anda ingin di hotel saja atau melihat sekitar?" ujar Lim Donghun, supir lelaki Kim itu, atau bisa disebut, tangan kanannya.
Mereka sedang bedada di Daegu sekarang, suatu hal membuat Ve harus turun tangan untuk andil dalam operasi kali ini. Sesungguh nya ia benci melakukan ini (bukan menjalankan misi, karena sungguh hal tersebut malah sangat menyenangkan untuk nya, tetapi, ia benci jika mengingat kota ini, dan segala hal yang berhubungan dengan Daegu). Dimana seluruh penderitaannya mengukuhkan sosok dirinya yang sekarang. Brengsek, bajingan, tidak punya perasaan.
"Aku ingin melihat sungai itu." ungkapnya pelan dan Pak Lim segera memutar kemudi ke arah kanan untuk menuju salah satu sungai indah di pertengahan Daegu.
Hawa dingin masih meliputi, menambah kesan angkuh lelaki Kim itu mana kala tatapannya enggan melembut, masih tajam dan lekat.
Ia membuka pintu, melangkahkan kakinya keluar mobil dan berjalan pelan menuju tepian sungai yang begitu tenang. Memandang nya dalam diam sembari memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Tidak ada yang ia pikirkan, sama sekali tidak terlintas sesuatu di otak nya selain menyelesaikan misi tersebut kemudian kembali ke Seoul.
Ve merasa sedikit senang memandang sungai di depannya ini, meski hanya dirinya saja di tempat ini mengingat hawa di sekitar sungai sangat dingin, lelaki Kim itu tidak mempermasalahkan tubuhnya yang menggigil, karena ia suka maka, akan ia lakukan.
"Tidak berubah. Semua ini masih saja sama, memuakkan." lontar nya sembari melukis sebuah seringai tipis.
Terhitung, tiga jam telah berlalu dengan Ve yang hanya berdiri dan memandang hamparan luas ketenangan sungai. Menghiraukan dinginnya udara, mengalihkan lelah nya berdiri dalam jangka waktu selama itu. Hingga Lim Donghun menepuk pundak nya, membuat lelaki itu menoleh dengan pandangan tidak suka, merasa bahwa apa yang tengah ia lakukan sudah benar-benar di ganggu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLUVA
FanfictionKim Taehyung. [Update setiap kelipatan tanggal 7] Dia memiliki senyum yang indah, kepribadian yang hangat, dan rasa tanggung jawab yang besar. Dia berusaha menahan ku, untuk tetap di samping nya. Dari itu aku tahu jika Taehyung telah jatuh kepadaku...