win mengawali hari kamis dengan cerah, terimakasih kepada kabar kemarin siang;tita admitted it was her.
pak mahmud dan bu nina menghabiskan waktu 3 jam menginterogasi tita dan berujung pada dua keputusan utama; bright bisa kembali sekolah dan hukuman tita akan berlaku usai UAS.
makanya nggak heran sepanjang jalan di koridor, win tidak henti melepas senyum bahkan sesekali kena ledek,
"idih, seneng banget abis menang tiket umroh lu ya?" yang ini plan dari kelas ips 2 liat win senyam-senyum jadi ngeri sendiri.
plan udah denger kabar tentang bright tapi iseng aja gangguin win abis kalau marah lucu sih.
"engaaak!" win nyengir
"kapan yang mulia masuk sekolah?" ledek plan, sering panggil bright begitu karena emang cocok katanya.
"siapa?" win bingung.
"bright lah."
"kok?"
"oh, gue sering main benteng takeshi dia jadi yang mulia." plan ketawa kalau inget masa-masa kelas 10 sering main bareng bright. sekarang udah jarang sejak keduanya sibuk dengan eskul masing-masing.
win bayangin dua orang ini main benteng takeshi beneran malah ketawa.
"dih ketawa." celetuk plan, "gih masuk dikit lagi bel."
win mengiyakan dan pamit pada plan, "duluan!"
plan balas dengan anggukan lalu masuk ke dalam kelas.
"gulf kanawut, pluem purim dan terakhir, harit." kelas matematika bu nina sudah berakhir sejak 5 menit yang lalu tapi tidak untuk tiga murid yang baru saja disebut namanya.
"sudah bisa di tebak ya kenapa saya kumpulkan kalian disini?" di tangan kanan bu nina ada tiga lembar kertas hasil ulangan milik siswa di hadapannya.
dengan masing-masing tertera nilai dibawah kkm.
"tidak bosan-bosannya saya ingatkan, apabila uas nanti nilai kalian masih di bawah kkm.." bu nina mengambil jeda sejenak dan memberi tatapan tajam, "remedial kalian harus mengerjakan 50 soal matematika induksi berserta penjelasannya dalam bahasa inggris.
jelas? baik, selamat siang."
abis itu bu nina cabut keluar kelas.
tenggorokan gulf mendadak kering banget, "mtk pake bahasa indo aja remed lah ini bahasa eNGGREES ANYING?!"
"gua dosa apa ya dulu?" dari nada bicara pluem ketara banget udah pasrah. harit ikut duduk di samping pluem, mengelus punggung sahabatnya itu pelan lalu ngomong,
"lu mau jadi prosotan tk aja gak sih biar gak usah remedial?"
pluem yang emang lagi bengong ikutan ngangguk.
gulf bukannya cari solusi malah keluar kelas mau beli air, "lo nitip nggak?"
pluem geleng sedangkan harit nitip soto ayam, "bayarin."
gulf udah bersiap mau ngomel tapi harit keburu ngomong, "inget bakso gua lu embat kemaren." abis itu gulf mingkem.
gulf baru dua langkah keluar dari pintu dan nengok ke kanan hingga satu orang di dekat tangga membuat otak gulf bekerja dan menghasilkan ide briliant, gulf buru-buru manggil harit dan pluem, "guys guys kita masih punya harapan!"
tangan gulf membentuk angka lima lalu heboh manggil pluem dan harit keluar.
begitu tau siapa yang di maksud gulf jelas harit dan pluem paham, lalu pluem nyeletuk, "gulf otak lo kalo kepepet pinter juga."
"lu jangan bikin darah tinggi gua naik dah." gulf emosi.
"sim 30 dan cos 60 itu hasilnya sama, terus..."
bright cengengesan liat tiga sahabatnya mukanya bingung liat win jelasin trigonometri.
iya yang di maksud gulf adalah win ketika cowok itu sedang bicara dengan bu nina. habis itu heboh bilang ke bright mau belajar sama win pulang sekolah nanti.
"paham nggak?" tanya win setelah jelasin panjang lebar.
pluem, harit dan gulf kompak ngangguk tapi tau-tau harit ngomong, "laper gak sih?"
win liat jam baru sadar sudah jam 6 sore lebih alias rekor banget tiga orang itu belajar 3 jam nonstop. tanpa ngeluh.
"mau makan apa?" tawar win, dirumah lagi kosong, mama win lagi belanja bulanan, ayah masih kerja dan chimon lagi main sama nanon.
"apa aja."
"bakso aja win."
"gudeg ada nggak?"
yang barusan itu harit, kangen jogja katanya.
win berakhir mesen fast food kasian keburu laper katanya.
usai makan dan ngobrol sekaligus gibah akhirnya pamit undur diri tepat jam 7 malam, udah pamit mama win juga. satu persatu mulai hilang di belokan komplek dan tersisa bright masih anteng disamping win.
"itu mobil papa kamu bukan?" tanya bright, nunjuk mobil warna hitam di sebrang rumah win.
"mirip sih tapi nggak keliatan nomer platnya."
"kali ada tamu lagi."
ya kali aja luke.
win tau kemana arah omongan bright, "nggak pulang? besok sekolah jangan lupa."
bright ketawa, "iya, pulang ya?"
posisi bright udah duduk di motor hingga tangan kanan win ditarik bright dan memberi kecupan singkat di dahi,
jemari bright kini menelusup diantara jari kanan win "good night." ucap bright lembut lalu mengusap puncak kepala win.
"aku-"
"win?"
tanpa keduanya sadari mobil di sebrang jalan emang punya ayah win, nggak bisa masuk karena banyak motor di depan gerbang rumah.
ayah win berjalan mendekat dengan tatapan horor, "kamu masuk, papa mau bicara."
papa win mengalihkan pandangannya pada bright, "kamu, pulang."
_____
kalian apa kabar? ;(
KAMU SEDANG MEMBACA
stupid | brightwin ✔︎
Short Storythis story is absolutely abnormal because was #1 in paranormal -052120 warn: -lowercase -non baku