十九

6.9K 1.4K 1K
                                    



win kangen bright.

sekarang memasuki hari ketiga bright resmi di skors. di tiap makan siangnya ada pluem, harit, dan gulf yang tidak henti menemani win.

"bright mau lo kita jagain." harit nggak tega liat win murung.

"makasih ya." win senyum tapi di mata pluem malah menyedihkan.

"jangan sedih dong, win." pluem berusaha ngerti perasaan win, ya walaupun nggak punya pacar tapi its okey.

"uhm, win, soal tita—" gulf ragu bahas nama ini setelah beberapa hari yang lalu win cerita tita sampe pindah tempat duduk, "kalian udah ngomong?"

win yang daritadi mainin garpu refleks berhenti dan mengalihkan pandangannya ke gulf, "she said sorry."

"gitu doang?" pluem sampe heran, ini sohibnya sampe di skors satu minggu loh dan tita seenaknya cuma bilang 'maaf'

"dia bakal ngaku ke pak darmin tapi she needs time."

"idih gaya banget dah itu biji ketapang." harit emosi

"dia juga minta biar kita-kita aja yang tau."

"kenapa?" tanya gulf

win menarik nafas panjang, "dia nggak mau orang lain ikut benci sama dia—"

"lah lo biarin anak-anak mandang bright negatif?!"

"enggak— gulf, gue tau tita, dia buka tipe yang gampang dapet temen baru, jadi—"

"lo baik banget masih anggep dia temen." harit protes

"sebelum kenal kalian kan dia temen gue." win meluk lengan harit disampingnya, "makasih ya udah mau jadi temen gue, kalian baik banget."

"ya ampun aku terharu guys." harit bales pelukan win

"IKUUUUUT!" pluem dan gulf sama-sama beranjak dari bangku masing-masing dan ikut pelukan, persis kayak teletubies.






"kok cemberut?" alih-alih nyapa, bright justru menyadari perubahan muka win ketika lelaki itu tau bright sudah berdiri di samping pintu gerbang, untuk jemput win tentunya.

sejak di skors bright kekeuh jemput win pulang sekolah.

"kenapa sih?" bright meletakan helm yang sejak tadi ia pegang dan meraih tangan win, mengelusnya pelan, "ada yang gangguin?"

win geleng, "kangen." bibirnya mengerucut.

"kangen siapa?" goda bright, tau win ngambek manja gini malah jadi hiburan sendiri buat bright.

"ih." win cemberut.

dengan satu tarikan, badan win langsung tenggelam di pelukan bright, "iya aku juga kangen."

tanpa perlawanan win menikmati pelukan bright, nggak khawatir ada yang lihat karena sekarang pukul 4 sore, win emang pulang telat karena ngurusin harit yang abis kena sengat tawon.

anjir bodoh banget heran udah tau ada sarang tawon lagi anteng tau-tau di timpuk sepatu.

"wINNNN PIPI GUA BENGKAAAAK." rengek harit begitu pluem kasih kabar harit lagi jerit-jerit di uks.

gulf ketawa sampe lemes.

pluem heboh nyari minyak tawon nggak ketemu

"iYA SABAR ADANYA MINYAK TELON MAU LU?"



"harit gimana?"

"mendingan besok juga masuk."

"enak ya meluk pacar hehehehe." ledek bright, "udah makan belum nih pacar aku."

tolong maafin ya kalo bucin emang susah

win geleng, tapi iseng mainin dagunya di pundak bright dan sukses bikin bright geli.

"belum." win melepas pelukannya, lalu nyengir, "sholat juga belum."

tau win belum sholat padahal sudah lewat waktunya, bright refleks nyentil jidat win, "sholat dulu."

"LAPEEEER."

"sholat di masjid aja ya, abis itu makan bakso." ajak bright.

"yoshinoya dong!"

"seblak mau?"

"MAAAAU!!"

lidah sunda emang nggak bisa bohong.





masjid yang terletak tidak jauh dari pos polisi kala bright kena tilang dulu menjadi tempat yang tidak asing bagi bright.

jelas karena win sering sholat disini.

sebenarnya masjid bagi bright bukan tempat asing, belasan tahun lalu tepatnya saat malam sebelum idul fitri bright kecil akan ikut keliling takbiran dan paginya ikut antri thr di masjid.

bright selalu kangen masa-masa itu sampai punya ide mau ikut keliling di malam takbiran bareng win.

"titip tas ya?" win turun dari motor bright

"aku nunggu di situ." bright nunjuk spot favorit kalau nunggu win, teras masjid

win mengiyakan, bright mengatur posisi motornya lalu jalan mengikuti win.

nungguin win sholat lalu bright diem diem makan siomay tak jauh dari masjid adalah bagian yang paling bright suka tapi lebih suka liat win selesai wudhu sih.

dari arah gerbang ada mobil fortuner masuk ke area parkir dan menghentikan mobilnya tepat di samping motor bright.

tidak lama, sang pemilik mobil turun, mengamati keadaan sekitar baru melangkahkan kakinya menuju masjid.

"nggak sholat mas?"

bright nggak sadar ditanya gitu sampe mas toyota fortuner tadi nepuk pundak bright, "mas, nggak sholat?"

"OOH, maaf non muslim." bright senyum.

"wah maaf ya sa—"

"bright, nitip hape aku dong." win baru selesai wudhu terus baru nyadar hapenya masih di kantong celana tadi hampir jatoh.

"si—"

"win?"

bukan bright, tadi itu suara mas mas toyota fortuner tadi.

"kAK LUKE?!"

"HAH?!" iya itu baru bright, kaget.

"kamu sendiri?" luke jalan mendekatin win.

alarm di tubuh bright seolah memberi peringatan siaga 1.

"eng—"  win nunjuk bright yang sekarang kaku bat anying mana mukanya serem.

"oh itu temen kamu?"

win ngangguk, luke ketawa, "sori aku kira abang gojek."

"oh aku temen."


bright saat ini; ฅ⁽͑ ˚̀ ˙̭ ˚́ ⁾̉ฅ

stupid | brightwin ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang