Pria Dibalik Layar

114 10 2
                                    

Selamat membaca tulisan selanjutnya wan kawan...
.
.

Sebulan sudah terhitung sejak pertama kali Rahaga melamar Syaima, dan sebulan juga Rahaga terus berusaha membuktikan ketulusannya kepada Syaima.

"Ga, udah denger gosip terbaru belum?" tanya Dimas, sahabat Rahaga.

"Fitnah atau Gibah nih?" tanya Rahaga sambil tetap fokus bermain dengan ponselnya.

Saat ini Rahaga dan Dimas sedang bersitirahat sambil memakan cemilan di bawah pohon rindang taman kampus.

"Fakta nih Ga," jawab Dimas antusias.

"Gibah tuh namanya" balas Rahaga santai.

"ck, apapun itu namanya, yang pasti berita ini bakal bikin lo gak tenang deh"

"apaan sih emang? Bertele tele banget kayak cewek" ketus Rahaga

"ini soal Syaima,"

Fokus Rahaga teralihkan sepenuhnya kepada Dimas.

"jadi gini, sebenernya gosip ini udah nyebar sekitar seminggu yang lalu, tapi karna masih dari omongan orang-orang, jadi gue gak mau langsung ngasih tau ke lo"

"lama banget sumpah penjelasan lo, intinya aja deh" sela Rahaga kesal.

"yee.. sabar, jadi kemaren tuh gue liat bunga mawar di atas mejanya Syaima, cuma itu, tapi dari cerita yang beredar itu bukan pertama kalinya Syaima dapetin bunga mawar, bahkan beberapa kali dia sempet di kasih cake sama coklat, pernah juga di letakin di jok motornya Syaima, dan gue yakin 100% itu bukan lo" tandas Dimas membuat Rahaga terdiam.

"kira-kira lo tau gak siapa org itu? bikin kesel aja pake segala sok secret lagi ke calon istri gue, lagian kenapa lo yakin banget kalau gue gak mungkin ngasih begituan ke Syaima?" tanya Dimas kesal.

"bukan maksud gue bilang lo gak mampu, tapi lo itu bukan org yang sok secret begitu, kalau lo pasti mampu kasih apa aja buat Syaima dan langsung di depan matanya, gak sembunyi2 kayak penjahat gini" jelas Dimas.

"gue jd khawatir nih, lagian lo kenapa baru bilang sekarang sih?"

"lah kan gue udh bilang, gue mau tau pastinya dulu, ada barbuk baru gue bergerak"

"oke oke, klk gitu gue mmau lo bantuin gue nemuin siapa org yang sok secret2 itu"

"gampang, asal bayarannya sesuai"
Rahaga langsung menoleh dan memicingkan matanya ke arah Dimas,

"lo tuh sahabat gue atau bukan sih?"

"gk boleh bawa2 status hubungan dalam bisnis man"

"dasar lo bang" ucap Rahaga seraya berlalu meninggalkan Dimas.

*Dimaspict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Dimaspict.

"tumben lo manggil gue abang?" tanya Dimas sambil mengekori Rahaga.

Please! Jangan Lari (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang