"gilan!"
mingyu tersentak ketika seseorang memanggil dan menepuk pundaknya. ia pun menoleh ke orang tersebut dengan alis yang ditautkan.
"apa sih?"
orang tersebut menggeleng sambil menyodorkan sebuah gelas berisi jus jeruk. "kau ini, kau dari tadi melamun, kau tidak sadar? bahkan ketika anak ku memanggil mu, kau tidak menyaut"
mingyu menerima gelas tersebut lalu menyesap jusnya, "benarkah? aku tidak menyadari itu..."
ngomong ngomong, sekarang mingyu sedang berada di rumah sahabatnya, bramasta seungcheol rahardian. sahabatnya itu sudah memiliki seorang istri dan anak, yang terkadang membuat mingyu iri karena sudah memiliki keluarga sendiri.
"kau sedang memikirkan apa, gilan? sudah 10 menit kau melamun tadi" ucap sang istri seungcheol, harsya jeonghan abimana yang sedang menggendong anak bungsu mereka, nayara yuna.
mata mingyu memejam. ia menghela napas lalu matanya beralih menatap anak sulung sahabatnya, daren soobin yang sedang bermain lego di dekatnya. ia mengelus pucuk surai soobin yang membuat anak itu mendongak.
"aku bertemu samudera"
pernyataan singkat dan jelas itu menarik perhatian seungcheol dan jeonghan. mereka duduk di dekat mingyu, terlihat begitu antusias mendengar cerita selanjutnya.
"om gilan, pangku!" pinta soobin sambil merentangkan tangannya. mingyu pun memangkunya lalu memposisikan soobin untuk duduk di pangkuannya.
"aduh anak ku lebih memilih untuk dipangku sama omnya daripada sama papahnya" kata seungcheol dengan nada yang dibuat sedih, agar menarik perhatian sang anak berusia tujuh tahun itu. soobin mengabaikan seungcheol, ia malah bergeluyut manja pada mingyu.
"lagian kamu sih isengin dia, udah tau daren gak suka makanannya diambil" cibir jeonghan, menjitak kepala seungcheol. "oh ya, terus terus lanjutin kamu tadi mau cerita, gilan"
"iya kak harsya, aku ketemu dia di kafe dan ternyata dia yang punya kafe. jadi semenjak dia berhenti bekerja bersama ku, dia merintis bisnis kafe" lanjut mingyu.
mata jeonghan berbinar, ia terlihat begitu excited. "benarkah? aku ingin kesana, kau harus beri tahu ku apa nama kafenya! tapi ngomong-ngomong, ia masih ingat aku tidak ya?"
mingyu terkekeh, "tentu. bahkan ketika kami bertemu dan ngobrol, ia sempat menanyakan kabar kalian semua. kalau begitu aku akan mengirimkan nama kafenya di chat kak harsya ya nanti"
jeonghan mengangguk senang, merasa puas dengan perkataan mingyu.
"lalu, apa yang kalian omongin? kenapa kau sampai melamun hmm?" tanya seungcheol.
"aku sendiri juga tidak mengerti dengan diri ku sendiri, kak bram. aku tidak mengerti kenapa aku terus memikirkan samudera dua tahun belakangan ini dan semenjak aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, aku semakin tidak bisa melepaskan dia dari pikiran otak ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
mantan sekretaris | meanie ✔️
Fanfictionini kisah klasik tentang mingyu yang masih bodoh dan lugu tentang percintaan dan wonwoo yang mau punya keluarga sendiri aka berumah tangga. "kau bodoh atau memang lugu, gilan? kau sangat- ugh aku sangat gemas pada mu! itu sudah sangat jelas kalau k...