chapter one: two years after. sometime in monday morning.

1.7K 116 7
                                    

hari senin merupakan hari dimana semua umat manusia memulai segala aktivitas dengan perasaan yang berbeda-beda di awal minggu baru itu. ada seseorang yang memulai harinya dengan perasaan semangat, seakan rasa semangat itu akan selalu membawanya ke puncak suksesan. namun, ada juga yang memulai harinya dengan perasaan jenuh. jenuh karena rutinitasnya yang selalu sama setiap harinya. dan jangan lupakan ada orang yang memulai hari seninnya dengan malas, tentu karena weekend telah berakhir dan weekday menyapa.

sama halnya dengan pria berkulit tan dan berpakaian bathrobe itu. bukannya memulai hari seninnya dengan sesuatu yang produktif, ia malah bersantai-santai di balkon kamarnya, mengabaikan puluhan pesan dari sekretarisnya yang mengingatkannya untuk segera ke kantor karena ada meeting yang akan dimulai sejam lagi.

pria itu memejamkan matanya, membiarkan angin menyapu rambut hitam nan halusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pria itu memejamkan matanya, membiarkan angin menyapu rambut hitam nan halusnya. ia mengesap kopi buatannya sambil berpikir kegiatan di luar kantor apa yang harus ia lakukan hari ini, dan lagi lagi melupakan segala aktivitasnya di kantor yang sudah dipastikan akan banyak.

pria itu merasa lelah, jenuh, dan malas ketika mengingat banyak berkas dan hal lain yang harus ia kerjakan hari ini dan seterusnya di kantor. rasanya ia ingin rebahan saja di kasur sepanjang hari.

memegang jabatan yang tinggi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. bukan berarti ketika kamu mempunyai jabatan tinggi, kamu limpahkan semua pekerjaanmu ke bawahanmu dan menikmati hasil uang dari perusahaan kerja kamu dengan santai. tapi bukan berarti juga kau tidak bisa melakukan itu.

hanya saja cara itu bukan pria berkulit tan itu sekali. walaupun dirinya sangat lelah, tapi ia tetap mengerjakan semua bagian perkerjaannya dengan baik dan benar tanpa harus memperbudak bawahannya. dia sangat anti dengan yang namanya makan gaji buta.

ntahlah, dia sendiri tidak tahu kenapa ia selalu bersiap-siap ke kantor ketika sudah last minute. misalnya, ia baru mengganti pakaian kantornya 30 menit sebelum jam kantor dimulai. bukankah itu sangat terburu-buru? apalagi mengingat jarak rumahnya dengan kantor bukanlah jarak yang bisa ditempuh hanya dengan waktu 15 menit. terkadang ia suka terlambat, tapi tidak ada yang berani menegurnya karena ia adalah seseorang yang memegang jabatan vice chairman group jeguk.

oh tunggu. setelah dipikir-pikir, ada satu orang yang berani menegur bahkan melawan kata-kata pria berusia 32 tahun itu di kantor. tentu, satu orang itu melakukannya untuk kebaikan karena sifat pria itu yang narsis dan juga terkadang suka membuang waktu. tapi itu dulu. pria itu memang masih memiliki sifat narsis yang sepertinya memang sudah melekat pada darahnya. dan untuk sifat membuang waktu, ia sudah jauhkan sifat itu dari dirinya semenjak....

ah benar. semenjak orang itu pergi meninggalkan perusahaan demi memulai kehidupan barunya. orang itu termasuk orang kepercayaan sang wakil ketua. sudah bersama-sama selama sembilan tahun, tidak menjamin orang itu akan selalu berada di sampingnya. keputusan untuk meninggalkan perusahaan dan sang wakil ketua yang terbilang tiba-tiba, membuat pria itu terkejut dan sempat menawarkan berbagai jabatan tinggi demi mempertahankan orang itu di sisinya dan di perusahaan. sayangnya, orang itu selalu menolak halus tawaran sang wakil ketua. orang itu beralasan 'urusan pribadi' ketika ditanya kenapa ia sangat bodoh mau keluar dari pekerjaannya di perusahaan kaya dan terkenal itu, yang mana membuat sang wakil ketua mengkerutkan dahi setiap memikirkannya lantaran masih tidak mengerti apa maksud orang itu.

mantan sekretaris | meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang