chapter six: you're annoying but i still do it anyway.

820 92 3
                                    

wonwoo menggerutu. ia terus mengeluarkan sumpah serapah yang ditujukan untuk mingyu. walaupun merasa kesal, wonwoo tetap memasak makanan dengan telanten dan niat.

sudah sebulan semenjak wonwoo bertemu dengan mingyu. sejak itu, mingyu tidak berhenti mengganggu wonwoo- itu yang dikatakan wonwoo. ada saja setiap hari nya mingyu mengirimkan pesan-pesan pada wonwoo. dia merasa kesal tapi saja ia ladenin mingyu. kesal? itu yang wonwoo katakan pada sahabatnya. tapi jihoon rasa kalau wonwoo merasakan yang sebaliknya.

tambahan, semenjak mingyu tahu dimana wonwoo tinggal, mingyu sering pergi ke rumah wonwoo untuk banyak hal. misalkan, mingyu meminta wonwoo untuk memeluknya-seperti yang ia sering lakukan dengan wonwoo dulu- di depan rumah atau di ruang tamu yang terkadang jisoo atau chan melihatnya dan wonwoo sudah pasti mendapat godaan dari kedua saudara kandungnya itu.

seperti sekarang, pagi pagi mingyu mengirimkan pesan kepada wonwoo mengatakan bahwa ia memiliki rapat dan ia tidak punya energi untuk memimpin rapat tersebut. wonwoo tahu. wonwoo sangat tahu kalau mingyu itu sedang mengkode dirinya untuk datang ke kantornya dan makan siang bersama. tapi wonwoo tidak akan membiarkan semudah itu mengatakan iya. hingga mingyu meneleponnya.

"apa? kenapa kau telepon?"

"ntahlah... aku merasa lelah tapi aku punya tanggung jawab untuk memimpin rapat"

"lalu? apa hubungannya dengan menelepon ku? kau tahu kan aku sudah tidak menjadi sekretaris mu lagi?"

"tentu aku tahu.... hanya saja aku butuh energi. aku butuh semangat untuk memulai hari ku"

"hmmm jadi maksud mu aku adalah energi mu? aku adalah semangat mu? aku tidak mengerti gilan... kau tidak mengatakan dengan jelas"

wonwoo terkekeh. merasa geli dengan ucapannya sendiri tapi biarkanlah, ia hanya ingin mengerjai mingyu.

"tentu kau adalah energi ku- ah m-maksud ku... aku butuh semangat jadi aku menelepon mu- aku ingin... aku ingin... kaukemaridanmakansiangdenganku"

pipi wonwoo mendadak menjadi panas dan memerah. ia memegang pipinya, senyumnya merekah dan dia pun mengatakan sesuatu yang membuat mingyu di seberang sana tambah gugup.

"katakan dengan jelas. maka aku akan ke kantor mu nanti siang. aku akan masak untuk makanannya dan kita akan makan bersama"

ada jeda panjang sebelum wonwoo mendengar mingyu menghirup dan menghembuskan napas. ia pun kembali terkekeh karena merasa menang.

"aku ingin kau kemari dan makan siang bersama ku"

bibir wonwoo secara otomatis melengkung seperti bulan sabit yang menghadap ke atas.

"baiklah. aku ke kantor mu jam satu siang"

dan sekarang lihatlah. dengan gesit dan lihai, wonwoo di dapur sedang memasak makanan untuk ia sendiri dan mingyu. walaupun sumpah serapah terus ia keluarkan dari mulutnya, itu tak mengubah fakta bahwa wonwoo melakukan ini dengan penuh niat.

pemandangan itu pun tak luput dari chan dan jeno. kebetulan chan tidak bekerja hari ini, jadi ia akan menemani jeno seharian karena jisoo sedang bekerja.

kalau dari sudut pandang chan, kakaknya ini sedang memasak makanan dalam jumlah yang lumayan banyak. dia bingung, padahal hanya tiga orang saja yang makan, kenapa kakaknya ini harus memasak banyak makanan? lagipula porsi makan dirinya, jeno, dan kakaknya tidak banyak.

"kak, kakak masak makanan kok banyak banget? padahal kan kita cuman bertiga?" tanya chan.

"uncle dela... i want those sausage.... can i have some now?" pinta jeno.

mantan sekretaris | meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang