Part 7. Cream kantong mata

13 1 0
                                    

"Bu...  tanyain ke mama salon ya.  Itu yang cream buat kantong mata.  Dia pasang status di WA, " kata pak RT kepada istrinya.

Perasaan bu RT melanglang buana ke negri astral manakala mendengar kalimat itu keluar dari mulut suaminya. Seumur-umur,  belum pernah diperhatiin sedetail itu. Sampai urusan kantong mata yang mulai menonjol gegara kebanyakan stay at home alias melototin hp dan leptop setiap saat.

Kadang hanya scroll naik turun di beberapa media sosial,  atau belagak sok akademis dengan ikuti berbagai webinar yang merebak dimasa covid-19 ini.

"Status apa pak? " tanya bu RT, pura-pura tidak  mendengar ucapan suaminya.

"Status mama salon,  di WA..." jawab pak RT dengan nada naik 1 oktaf.

"Ooo,  ibu dari tadi belum buka WA. Masih masak ini lho pak,  mau bawa bekel kan buat buka puasa. Nanti deh,  kalau sudah selesai. Coba aku tanya ke mama salon," jawab bu RT sambil menerka apa maksud suaminya menyuruh menanyakan cream kantong mata.

Bu RT segera menyelesaikan kegiatan memasak kemudian membungkus hasilnya untuk bekel suami yang akan  berangkat kerja.  Penasaran dengan apa yang dibilang suaminya,  ia lalu scroll status,  naik turun - naik turun, " mana status mama salon,  gak ada juga," dahi bu RT mulai mengeryit,  sementara suaminya sudah berangkat kerja.

"Nggak ada,  pak,  statusnya mama salon, " dikirimlah pesan ke suaminya.

Beberapa waktu,  barulah bu RT menerima balasan dari suaminya," kemaren statusnya. Sekarang sudah nggak ada."

Bu RT tepok jidat,  kemudian merebahkan badan yang mulai tidak bersahabat. Terlelap untuk beberapa saat kemudian siuman dan scroll sosial media lagi.

"Ada apa ya?"  Pikir bu RT. Ia lupa pesan suaminya untuk menanyakan cream kantong mata ke mama salon.

Malam menjelang,  ketika suaminya pulang kerja, bu  RT baru sadar, kalau dia belum menuntaskan pesan manakala suaminya menanyakan lagi," belum sempet,  pak. Tadi ibu beres-beres rumah, " bu RT berusaha memberikan alasan yang masuk akal demi menutupi kealpaannya.

Beruntung pak RT bukan tipe orang yang reseh dengan komplain,  kenyataan yang terlintas mata. Kondisi rumah masih seperti adanya dia tinggalkan. Apa yang dibereskan? Cucian baju masih numpuk di ember. Baju jemuran yang sudah kering masih numpuk di tempat tidur,  dan berbagai perkakas rumah tidak bergeser dari tempatnya,  bahkan cucian perkakas bekas bu RT masak juga masih penuh. Tetapi demi menjaga perasaan istrinya,  pak RT memilih mengulum senyum.

"Aku tanyakan dulu ya pak,  sama mama salon," kalimat bu RT membuyarkan angan pak RT.

"Eh,  iya bu," jawabnya sambil main hp untuk menutup mata dari tampilan rumah yang tidak sedap dipandang.

Bu RT mengirim pesan lewat WA ke mama salon, " mah... kemarin iklan ada cream untuk kantong mata ya?  Masih ada nggak?  Ini saya diminta menanya sama pak RT."

"Cie... suit suit..." balas mama salon," pak RT romantis banget,  sebegitunya perhatiannya biar istrinya tetep cantik."

"Baru kali ini perhatiin kantong mata,  perasaan sudah lama juga mata saya berkantung," jawab bu RT tersipu. Padahal gak ada yang tahu kalau dia tersipu,  lha wong obrolan di WA.

"Itu mungkin karena bu RT didepan leptop terus,  makanya mata jadi berkantung," komentar mama salon.

"Iya sih,  sampai bundu-bundu matanya," balas bu RT.

"Ready sehabis lebaran,  bu. Gimana?  Soalnya pengiriman di stop jelang lebaran ini," lanjut mama salon.

"Ya udah,  gak papa. Nanti kalau sudah ada mah, terima kasih," balas bu RT.

Beberapa hari kemudian,  setelah lebaran,  mama salon menginfokan kalau kiriman cream kantong mata sudah datang. Segera bu RT mengambil dan memberikan kepada suaminya.

"Kog tulisannya kecil-kecil sih bu?" Kata pak RT ketika menerima cream kantong mata itu,  kemudian ditaruh begitu saja di meja.

"Gak tahu pak," jawab bu RT sedikit kesel. Nggak ngerti maksud pak RT pesan cream kantong mata.

Sehari,  dua hari,  itu cream masih ngjogrok di meja tanpa sepatah kata. Demi sudah dibeli,  trus nggak ada action,  bu RT iseng buka dan pakai. Kemudian cream itu ditaruh di depan kaca.

Ketika melihat cream berada didepan kaca, pak RT bilang ke istrinya, " sudah dibuka bu,  makainya gimana? Lihat nich kantong mata bapak gedhe dan item-item."

Demi apa?
Author guling-guling...

To be continue

Gang BuntuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang