part 9. New Normal

15 1 0
                                    

Pembahasan new normal menjadi wacana yang sedang semarak diberbagai lini.  Semua orang menyambut dengan antusias,  tetapi ada juga beberapa yang merasa sedep-sedep seger,  dengan membayangkan jika ini diberlakukan secara masif,  akan ada gelombang baru dan cluster baru. 

Emak-emak gang buntu pun ikut anatusias menyambut wacana new normal.

"New normal,  kita mo kemana dulu ya?" Tanya emak penyuka kuning gading

"Maksudnya apa,  bun? " Sahut pejabat teras

"Itu kayak orang-orang. Ke emol yuk...  Katanya ada perkakas dapur yang bagus-bagus lho,  murah lagi." Mata peyuka kuning gading nanar membayangkan akan koleksi baru perkakas dapur.

"Sebentar,  mah. Saya mau nanya. Memang perkakasnya sudah pada pecah,  sehingga tidak bisa digunakan lagi?" Tanya bu RT.

"Ach bu RT. aku kan mau ganti piring model baru, " jawab penyuka kuning gading sedikit merajuk.

"Pertanyaan selanjutnya.  Memang piringnya kenapa,  mah.  Perasaan kalau saya piring dari zaman dulu dikasih kado pas nikah,  masih bisa dipakai. Piring gunanya untuk makan kan?  Kalau masih bisa digunakan,  kenapa harus beli yang baru?" Pertanyaan bu RT membuat mama penyuka kuning gading tambah jels.

"Ach,  bu RT nggak asyik, " sahut mama penyuka kuning gading sambil berlalu.

Bu RT hanya geleng-geleng kepala dengan hobi salah satu warganya yang ternyata belum sembuh,  shoping dan keliling emol.

"Aku tahu,  pasti bu RT mbatin ya, " tiba-tiba mama penyuka kuning gading sudah berdiri di hadapan bu RT.

"Ampun mah jangan bikin kaget begitu,  napa?" Melihat mama penyuka kuning gading sudah ganti kostum ninja hatori, membuat hati bu RT berdegup lupa irama. 

"Aku ganti konstum begini ya Thor.  Ganti peran ach. Bosen,  gak asyik di ceng in ama bu RT. Jangan penyuka warna kuning gading lagi,  tapi ninja hatori.  Jadi author harus bisa menghapus embel-embel yang melekat pada diriku,  sebagai mak-emak soksialita yang lupa gaya, " seloroh mama penyuka kuning gading yang minta ganti peran.

Author kopyor,  harus atur ulang penokohan,  dari seorang yang hobi shoping dan ngemol menjadi pahlawan pembela kebenaran.  Iki opo tho. 

Coba aku ilustrasikan sebentar ya,  penampilan baru dari mama penyuka kuning gading yang berganti peran menjadi ninja hatori..

Penampilan barunya adalah sebagai berikut :
Memakai setelan warna hitam yang terbuat dari bahan kaos,  sehingga menyerap keringan.  Secara,  dia ingin selalu membela kebenaran.  Menggunakan masker dan face shield,  demi menjaga diri dari musuh-musuh yang akan dilawannya.  Membawa senjata perang lengkap, sapu dan pel-pel an.  Dia berperang  melawan covid dengan pakaian perlindungan lengkap dan selalu menjaga kebersihan rumahnya.  Secara senjatanya kan sapu dan pel-pel an.

Segitu dulu ya penokohan dan perubahan ilustrasi mama penyuka kuning gading.

"Wes,  thor...  cukup.  Aku dah oke sama perubahan penokohanku.  Lanjut yo... "

Bu RT melongo.  Bingung mo ngomong apa,  mending ngloyor pergi meninggalkan si ninja hatori jadi-jadian pulang ke rumah. 

Beda hari,  di teras pejabat berkumpullah emak-emak pengen membuat berbagai rencana new normal.

"Nanti kita pokoknya harus getheringan lho,  kemana gitu? " kata mama yusan.

"Yang deket-deket saja.  Ke hambalang apa kemana? Kan waktu itu kita sudah rencanakan mau nginep,  tapi belum jadi, " sahut mama salon

"Ke kebun raya saja,  yang murah, " sahut pejabat teras.

"Nggak ke kebun binatang sekalian?" Tanya mama penghuni ujung gang.

"Setuju itu,  ke ragunan.  Kan murah ya cuma 30 ribu per orang," kata mama salon.

"Berapa?  30 ribu?  Lima ribu kali.  Ach mama salon nggak pengalaman maen berarti.  Kebanyakan di salon sih, " sahut mama yusan.

"Jadiin ya,  kalau sudah normal,  kita ke ragunan," sahut mama salon sambil tersipu malu.

"Alternatif lain,  kemana? " tanya mama yang minta ganti peran jadi ninja hatori.

"Nggak usah kebanyakan alternatif,  daripada cuma jadi wacana.  Dah satu saja ke ragunan, " kata pejabat teras.  "Catet thor... "

Author ragu sebenarnya karena kebiasaan emak-emak penghuni gang buntu kebanyakan buat rencana,  tapi pelaksanaannya sering hanya diangan, tapi tak kuasa menolak perintah pejabat teras. Terpaksa deh,  harus catet dan nyerah dibawah tekanan pejabat teras...

To be continue...

Gang BuntuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang