Warning!!
Tolong jangan copy / plagiat work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya biar makin semangat nulisnya~, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca
Yuki onna son! renjun x human! jaemin
"Renjun sayang ayo masuk ke dalam rumah" anak berumur 8 tahun itu segera berlari memeluk sang ayah, bertanda ingin di gendong
"Maaf lama memasaknya, hari ini renjunie di sekolah bagaimana?" Kemudian mereka berjalan ke rumah tradisional jepang yang sederhana
"Hmm, masih tidak apa apa, tadi ada pameran yukata siapa yang paling bagus dan mahal, tapi renjun tidak tertarik jadi tidak ikut"
"Apa renjun mau juga yukata baru untuk dipakai sekolah?"
"Tidak mau, renjun mau makanan saja, yukata tidak akan bisa bikin kenyang!" Setelah sampai di ruang tamu, diturunkanlah anak itu dan segera memakan makanannya .
.
.
"oto-san? Tumben sudah pulang" kata pemuda cantik yang baru saja masuk ke ruang tamu melihat ayahnya yang sedang menggunakan yukata itu duduk di halaman teras sambil meminum tehnya
"Oh selamat datang renjun, hari ini sudah tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan lagi, jadi tou san pulang cepat"
"Hm, baiklah kalau begitu renjun mandi dulu"
Setelah mandi, renjun duduk di dekat ayahnya, ayah renjun tersenyum bangga karena anaknya sudah semakin dewasa lalu mengusap rambut renjun dengan sedikit kasar
"Aduh, nanti rambut renjun berantakan "
"Hahaha,iya iya. Kau mengingatkan mu pada ibumu jika sudah protes seperti itu"
"oka san? Memangnya oka san seperti apa?"
"Dia tentu saja baik, dan cantik sepertimu"
"mou, otou san! aku laki laki" protes renjun yang tidak terima dibilang cantik. Renjun tidak berani bertanya lebih lanjut karena setiap kali ia bertanya ayahnya akan mengalihkan pembicaraan, karena sering renjun melihat ayahnya di malam hari melihat foto ibunya dengan pandangan sedih
.
.
Pada awal kehidupannya, hidupnya baik baik saja memiliki teman yang cukup, hidup dalam kesederhanaan, membantu ayahnya bekerja
Namun renjun sadari setelah menginjak umur 21 tahun, ia tidak pernah menua, mukanya terlihat sama, sekarang ia sudah berumur 27 tahun. Sebenarnya yang membuat renjun sadar adalah perkataan dari temannya beberapa hari kemarin
"Wah renjun, sejak aku mengenalmu dari masa sekolah dulu, kau benar benar sudah tidak menua ya? Sejak kapan itu mulai terjadi?" Tanya haechan teman baiknya
"Hm, benar juga ya, pertama aku kenal dengan renjun karena hyuckie menyuruhku waktu itu, kau berumur 21 tahun kan?" Kata mark, suami haechan
"Eh? Masa hahaha tidak mungkin"
Awalnya tidak renjun pikirkan, namun lama kelamaan hal itu terus terngiang di otaknya sehingga ia memutuskan untuk bercerita kepada ayahnya
"Papa, aku ingin menanyakan sesuatu, aku merasa wajahku tidak menua setelah menginjak umur 21 tahun, tidak ada perbedaan sedikitpun! Papa pasti menyadari itukan?" Tanyanya kepada ayahnya yang sudah berumur 52 tahun itu, tubuh yang dulu kuat untuk menggendong renjun sudah tergantikan dengan tubuh yang semakin kurus karena penuaan
"Mungkin kau hanya menua lebih lambat saja, bisa saja kau menua secara drastis diumur ke 30 tahun mu "
"Papa jangan bercanda, itukan tidak mungkin, aku mulai takut sekarang"
Ayahnya menghelan nafas
"Sepertinya memang tidak bisa di sembunyikan lebih lama lagi"
"Maksud papa?"
"Sebenarnya ibumu bukan meninggal saat kau berumur 1 tahun, ibumu itu seorang yuki onna, sebenarnya aku dulu sebelum menikah dengan wujud manusianya, aku pernah bertemu dengannya dan di selamatkan, dengan syarat jangan beritahu siapa siapa jika aku bertemu dengan ibumu itu, namun siapa sangka wanita yang kunikahi itu adalah wanita yang menolongku dulu, aku menceritakan tentang kejadian saat ditolong olehnya di hari itu"
"L-lalu..?"
"Lalu ia berubah ke wujud aslinya, tidak menyeramkan dia cantik sepertimu, kulitnya putih warna rambutnya putih kebiruan dan memiliki mata hazel yang sama denganmu. karena perjanjian itu dilanggar dia kecewa, satu satunya alasan ibumu tidak membunuh papa adalah kau renjun, dia meminta untuk merawatmu dengan baik setelah itu ia pergi dalam wujud angin yang membaur dengan lapisan salju diluar"
Renjun terdiam selama beberapa saat untuk memperoses apa yang dikatakan ayahnya itu
"Ja-jadi mama masih hidup? Alasan aku tidak menua itu karena mama? Yuki onna itu apa? Aku tidak mengerti"
"Aku dan rakyat sekitar daerah menamainya seperti itu, karena setiap mengumpulkan kayu bakar, papa selalu melihat seorang gadis yang berkeliaran di tengah salju, sehingga menimbulkan rumor menyeramkan, tidak begitu terkenal hanya sih, tidak ada juga yang pernah melihat gadis itu secara jelas, namun suatu hari badai salju datang membuat papa tersesat bahkan hampir mati karena kedinginan, disaat itulah ibumu datang. Mungkin ibumu sudah membunuh beberapa victim, tapi itu semua dilakukan agar mereka tidak harus menderita saat ajal menjemput"
"Lalu kenapa mama menyelamatkan papa?"
"Karena papa menceritakan kehidupan papa yang saat itu harus mengasilkan uang demi nenekmu yang sedang sakit, dan sedih jika tidak ada yang merawatnya jika papa meninggal, mendengar itu mungkin ibumu merasa iba dan menyelamatkan papa"
"....."
"Maaf, pasti kau sangat terkejut sekarang"
"Aku tidak pernah berpikir kalau ada mahluk mystic seperti mama, lalu bagaimana denganku? apa aku tidak akan menua seterusnya?"
"Papa tidak tau renjun, itu semua sudah takdir, ada kemungkinan iya namun tentu saja tidak akan selama ibumu"
"Aku takut, bagaimana aku akan terus menjalani hidup?"
"Tidak perlu takut renjun, hiduplah seperti biasa, nikmatilah hidupmu renjun".
.ya sampai segini dulu,awal awalnya mungkin bikin bingung tapi nanti di chapter berikutnya bakal dijelasin lagi dan lebih make sense kok, silahkan di vote dan comment ya .Terima kasih sudah membaca work ini ,love you ,stay safe sijeunie deul
YOU ARE READING
Everlasting {RENMIN/JAEMREN}
FanfictionYuki onna son! renjun x human! jaemin Renjun yang hidup jauh lebih lama daripada manusia umumnya karena memiliki darah campuran dari "mahluk mystic" . menyaksikan semuanya bertumbuh dan berkembang bahkan bertemu pemuda yang ia sukai setelah puluhan...