Part 5

147 14 1
                                    


Warning!!
Tolong jangan copy / plagiat work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya biar makin semangat nulisnya~, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca~

Keesokan harinya, jaemin memutuskan untuk mengajak renjun berjalan jalan sebentar, sebelum jaemin meninggalkan rumahnya nanti

saat sedang berjalan melihat lihat di sekitarnya

"Ahh!! Ga mau jeno hyung aja yang bayar"

"Dasar dongsaeng kurang ajar, baiklah kau mau yang mana chenle"

"Kok chenle doang sih hyung? Jisung kan juga mau!"

"Duh kalian sudah berumur 20 tahun keatas, kelakuan masih sama kayak umur 10 tahun"

Mendengar nama yang familiar renjun menengok ke arah suara, melihat 3 pemuda yang sedang berdiri di sebuah toko baju

"Anak itu...." Renjun menginggatnya, anak kecil yang pernah renjun tolong dulu, sekarang sudah dewasa, namun renjun masih bisa mengenali chenle dan jisung

Jaemin ikut berhenti dan melihat ke arah pandangan renjun yang sedang melihat 3 pemuda itu dengan tatapan yang susah di artikan

"Apa kau mengenal mereka?" Pertanyaan jaemin mengejutkan renjun, cepat cepatlah ia kembali berjalan dengan jaemin yang mengikutinya

"Tidak kok, entah kenapa aku berhenti saat mendengar percakapan mereka"

Mereka berjalan sampai sore sebelum kembali kerumah renjun

"Renjun, hari ini aku senang sekali bisa berjalan jalan denganmu, biasanya aku hanya sendiri.
Terima kasih juga sudah menyelamatkanku kemarin, kuharap aku bisa bertemu denganmu lagi, pasti aku akan mengunjungi mu lagi disini" kata jaemin tersenyum sambil memegang tangan renjun, sementara renjun hanya tersenyum, sebelum akhirnya mereka berpisah

Setelah kepergian jaemin, entah kenapa renjun menjadi sedih padahal mereka baru mengenal sesama 2 hari, tidak bisa dibilang lama

"Aku juga, Ku harap bisa bertemu denganmu lagi..."

.

.

.

.
Dua tahun berlalu, jaemin kembali ke daerah itu ingin menemui renjun, sejak pertemuannya dua tahun lalu, jaemin terus memikirkan renjun, sepertinya dia jatuh cinta pada pandangan pertama

Jaemin berharap renjun belum pindah rumah, jaemin senang saat melihat sebuah rumah di kejauhan, segeralah dia berlari menuju rumah itu, tidak perduli ia akan tambah keringetan jika berlari di musim panas ini

"Renjun?" Jaemin mengetuk pintu rumah tersebut, sebelum renjun keluar membukakannya

"Jaemin?" Matanya membelak, senang melihat jaemin kembali, renjun juga terus memikirkan jaemin setelah pertemuan itu

Mereka berdua berpelukan selama beberapa saat, mengabaikan panasnya terik matahari

"Hey, lama tidak bertemu, seperti biasanya masih cantik"

Renjun mengundang jaemin masuk ke rumahnya, dan duduk di ruangtamu

"Bagaimana kabarmu 2 tahun ini?"

"Baik baik saja, berjalan dengan normal, kau sendiri?"

"Sama, tapi kurasa aku sudah tidak ingin travelling lagi"

"Kenapa? Dan kau benar benar tidak memberitahukan kepada siapa siapa ya?"

"Percaya lah aku tidak memberitahukan nya ke siapa siapa, alasannya mungkin karena aku akan tinggal di daerah dekat sini saja"

"Aku percaya, tubuhku tidak bereaksi aneh kok"

"Renjun, aku sangat tidak bisa memahami perkataanmu, penuh dengan misteri"

"Hhh baiklah mungkin aku bisa percaya denganmu"

"Tentu"

"Mungkin kau merasa aneh melihatku berkeliaran di tengah badai salju kan? Badanku ini sangat kuat dingin, karena aku keturunan yuki onna, tidak memiliki kekuatannya tentu saja karena aku hanya halfblood"

"Yuki onna? Bukankah itu rumor puluhan tahun lalu yang sudah jarang dibicarakan sekarang?
Gadis menyeramkan yang selalu memakan jiwa, dan berkeliaran saat musim salju?aku tau saat berada di daerah itu karena tidak sengaja mendengar perbincangan lansia"

"Hmm rumornya memang begitu, tidak lama ini aku bertemu dengannya, sesuai apa yang ayahku bilang waktu itu, cantik dan parasnya mirip seperti ku, tapi dia hanya memakan jiwa yang sekarat, agar orang itu tidak harus menderita"

"Sulit dipercaya... aku tidak pernah menggangap rumor mystic itu benar, bahkan sampai bertemu anaknya, tunggu.....anak? Tapi itukan sudah ratusan tahun?"

"Hm, kau benar jaem, ingat pertama kali kita bertemu? Kimono pemberian temanku untuk terakhir kalinya? Dia sudah meninggal di usia tua bersama pasangannya, ayahku juga sudah meninggal puluhan tahun sebelumnya"

"Apa yang sekarang aku lihat itu wujud aslimu? Karena kau sudah hidup cukup lama kan?"

"Kau kira aku iblis jahat apa?! menyembunyikan wujud asliku lalu membunuhmu!!? " Kata
renjun yang tidak terima lalu memukul jaemin

"Awww, iyaa maaf renjun aku kan hanya bertanya, jadi kau hanya menua lebih lama pada umumnya? Umur wujudmu sekarang berapa tahun?"
Menghentikan pukulannya renjun menjawab

"21, umur asliku mungkin 60-70? Aku tidak tau lagi..."

"Ah begitu.... pertama aku bertemu denganmu umur ku 21 sekarang sudah 23, baiklah renjun aku percaya kok"

"Kau percaya? Tidak mengganggap ku orang gila? atau takut padaku gitu? "

"Tentu tidak, apa yang membuatmu berpikir seperti itu, orang gila macam mana yang menyelamatkan orang ditengah badai salju? Takut? Kau terlalu menggemaskan untuk membuatku takut padamu"

Renjun tersenyum

"Ya, mungkin kau benar"

"Renjun, maaf mungkin ini memang mendadak, tapi bolehkah aku tinggal bersamamu? Sejujurnya aku terus memikirkanmu sejak hari itu, aku tidak peduli kau manusia atau bukan, tapi aku percaya kau tidak akan menyakiti siapapun, tentu saja aku juga membantumu bekerja, bahkan kau boleh saja tidak bekerja"

Renjun sedikit kaget dengan permintaan jaemin, dia berpikir sejenak, memang dia kangen dengan jaemin, tapi...

"Satu lagi renjun.aku menyukaimu, aku tau sekarang kau akan menolaknya, tapi aku akan terus menunggumu dan berusaha membuatmu jatuh cinta denganku"

Setelah berpikir sebentar, akhirnya renjun menjawab

"Baiklah jaeminie kau boleh tinggal denganku, tapi tentu saja aku akan tetap bekerja, untuk yang satunya....kurasa kau benar aku belum bisa menerimanya, maaf"

Jaemin hanya tersenyum penuh pengertian, tentu saja dia sedih cintanya ditolak, Namun ia masih memiliki kesempatan kan? Jaemin juga memakluminya, renjun sudah banyak di tinggalkan oleh orang orang yang berharga untuknya

Sejak hari itu jaemin tinggal bersama dengan renjun, selama berbulan bulan mereka melakukan aktivitas menyenangkan bersama saat hari libur seperti Berbelanja, berpergian. Melihat ke arah langit malam bersama seperti saat ini

"Hari ini langitnya juga indah ya?"

"Apa ada di hari langit malam yang tidak indah?"

"Kau benar juga renjunie, tapi melihat langit bersamamu menambah keindahan langit itu loh, bahkan bintang bermunculan ingin melihat mu"

"Pfft, omong kosong macam apa itu"

"Ah ada bintang jatuh!!" jaemin menunjuk ke arah bintang itu dan cepat cepat mengatupkan tangannya dseolah olah ia berdoa

'Tuhan, seandaikan benar bintang jatuh dapat mengambulkan permohonanku maka tolong buatlah renjun jatuh cinta denganku, kemudian hidup berbahagia bersama sampai akhir hidupku'

"Jaem? Kenapa berdoa?" Tanya renjun yang kebingungan

"Memangnya kau tidak tau? Kata ayahku dulu, bila kau melihat bintang jatuh buatlah permintaan yang kau mau dengan sungguh sungguh maka bintang itu akan mengkabulkannya"

"Ehh, aku baru tau. Entah apa permohonanmu tadi, semoga Tuhan mengkabulkannya" kata renjun sambil memegang tangan jaemin

"Hmm semoga saja begitu.Baiklah renjunie ayo masuk, Udara mulai dingin" renjun mengangguk dan mengikuti jaemin masuk ke dalam rumah

jangan lupa di comment & vote guys

Jangan lupa follow biar dapet notifikasi update an selanjutnya,atau cek juga work lainnya wofu,terima kasih buat yang sudah baca,vote dan comment work ini, stay safe selalu sijeunie deul

Everlasting {RENMIN/JAEMREN}Where stories live. Discover now