Part 2

181 20 1
                                    

Warning!!
Tolong jangan copy / plagiat work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya biar makin semangat nulisnya~, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca

10 tahun berlalu ayah renjun meninggal di umurnya yang ke 62 tahun, sekarang ia berumur 37 tahun.sebelum meninggal ayahnya memberikan liontin dan cincin yang pernah dipakai oleh ibunya.

Tentu saja renjun sudah berpindah pindah tempat sekarang karena banyak yang sudah membicarakan renjun yang tidak menua


Hari ini renjun memutuskan untuk pergi ke rumah haechan dan mark, sudah 8 tahun ia tidak bertemu dengan mereka, setiap keluar rumah ia selalu menggunakan topi bamboo tradisional untuk menyembunyikan wajahnya saat pergi keluar daerah

Ia berjalan melalui salju, setelah sampai ia mengetuk pintu dan dibukakan "Uh, onii san? Mencari siapa?" Tanya anak berumur 9 tahun yang diadopsi oleh markhyuck couple, kemudian renjun melepas topi bambu nya


"Siapa yang datang?" Haechan hampir saja menjatuhkan gelas yang sedang ia pegang


"Renjun??!!!"

Mendengar teriakan kaget haechan, Mark ikut keluar dari kamarnya. Sedangkan anaknya hanya melihat dengan kebingungan karena melihat orang tuanya begitu kaget setelah melihat pemuda di depannya ini


"Kau benar renjun? Kau kemana saja? " kata haechan memeluk renjun setelah menaruh gelas yang ia pegang


"Hahaha, Iya ini renjun. Bolehkah aku masuk?" Menyadari itu haechan mengajak renjun masuk, sementara mark hanya mengikutinya dan menyuruh anaknya untuk masuk ke kamar

"Sebelumnya, maaf aku tidak memberikan kabar apa apa selama 8 tahun ini"

"Renjun...bagaimana bisa? Kau masih belum menua?"

"Karena itulah setiap 5-6 tahun aku akan berpindah tempat, maaf aku tidak mengunjungi tempatmu"

"Itu tidak masalah renjun, aku kira kau kemana, menghilang tanpa jejak saat aku kerumahmu"

"Renjun sebenarnya apa yang menjadi penyebab Kau tidak menua?" Tanya mark yang penasaran

"Aku..." Renjun bingung haruskan ia bilang kepada mereka?

"Akupun tidak tau alasannya" lanjutnya, ia memilih untuk berbohong saat mengingat cerita ayahnya dulu, ibunya merahasiakan identitasnya, renjun yakin pasti ada sesuatu dibalik itu semua

"Jadi begitu..." jawab mark dengan wajah sedih, begitupun haechan disebelahnya

"Haechanie, mark, mungkin aku akan kesini dalam waktu yang lama lagi aku harus merahasiakan identitasku, dan harus berpindah lagi ke daerah yang lebih jauh agar tidak ada yang mengenaliku. Aku takut jika sering mengunjungi kalian akan muncul rumor yang tidak tidak, lebih parahnya akan mengancam keselamatan kalian"

"Baiklah renjun, Kami mengerti, jaga dirimu ya. Sebagai gantinya kau harus berada disini sampai besok pagi, aku kangen sekali denganmu renjun" haechan memeluk erat teman dekatnya itu, sementara renjun hanya mengangguk

.

.

Renjun tidak tau sudah berapa waktu yang berlalu saat ini, sungguh ia sedih tidak bisa memiliki teman secara menetap dan harus sebisa mungkin mengisolasi dirinya dengan memilih tempat tinggal yang terpencil


"Aahh hueeee, nii chan tolong aku!!!"Renjun sedikit terkejut saat anak kecil itu memeluk kakinya, segeralah ia berlutut demi mensejajarkan tingginya dengan anak kecil itu

"Kamu kenapa bisa ada di tempat seperti ini?"

"Hueee aku tidak tau, aku takut sekali. hiks... aku terpisah dengan jisungie, aku tidak mau terpisahh huee"


"Tenanglah, aku akan membantumu menemukan jisungie oke?"


"Benarkah?" Tanya anak itu dengan mata yang berair

"Hm, Tentu saja, namamu siapa?" Kata renjun mengusap air mata anak itu, lalu berdiri dan menggandeng tangan anak kecil sambil berjalan menuju pusat desa daerah itu, renjun tidak memakai topinya karena baru saja beberapa bulan ia pindah


" namaku zhong chenle, tapi jisungie bilang itu susah jadi dipanggil lele" kata anak kecil itu yang sudah berhenti menangis


"Ooh lalu kau suka panggilan itu?"

"Unn, suka sekali!! Tadi aku bersembunyi terlalu jauh saat bermain petak umpat, saat sadar aku berusaha kembali tapi malah tersesat dan tidak melihat orang satupun, Tapi aku untung bertemu dengan nii chan!!"

"Iya kau beruntung lele, untung saja ini bukan musim dingin, Jika ia mungkin kau sudah membeku, jisungie itu orangnya seperti apa?"


"Jisungie itu lebih muda dariku satu tahun, Tapi aku tidak suka disebut onii san hanya karena lahir 2 bulan lebih awal"

"Oh ku kira jisung lebih tua dari mu, kamu tinggal bersamanya?"


"Iya, aku dan jisungie bahkan satu kamar, oh iya bersama jeno onii san juga, ia teman pertamaku saat masuk panti asuhan itu"


"Wah kalian pasti sangat dekat ya?berapa umurmu chenle?"

"Aku 10 tahun"

Lama kelamaan mereka mulai memasuki pusat desa

"AHH LELE!!!!"

"JISUNGIEEE"


Lele melepas gandengan tangannya dari renjun dan berlari memeluk jisung dengan erat, untuk anak berumur 9 tahun jisung cukup tinggi, Bahkan melebihi chenle sedikit.melihat itu renjun hanya mengikuti chenle perlahan dari belakang

"Lele! aku kan sudah bilang jangan jauh jauh!!"

"Iya, maaf jisungie, tidak akan ku ulangi.oh iya aku di tolong oleh nii chan ini"

"onii-san terima kasih telah menolong lele, jika onii san tidak tolong maka aku akan kesusahan mencarinya" jisung membungkuk hormat, renjun hanya tersenyum, jika dilihat jisung lebih terlihat seperti kakak dibandingkan chenle

"Hahaha iya tidak masalah kok, kau jaga chenle terus ya, jika ia tersesat lagi mungkin aku tidak bisa menolongnya"

"Tentu saja! aku akan menjaganya terus sampai aku besar nanti, bahkan sampai kakek kakekpun aku akan terus menjaganya, oh iya nama onii-san siapa?

"Namaku renjun, kalau begitu sekarang kalian pulanglah, pasti bibi dan jeno sudah khawatir, sebentar lagi sudah sore loh"

"Oh iya, terima kasih renjun nii-san , bye bye"

"Bye byee kak renjunie" kemudian mereka berdua berlari sambil bergandengan tangan dengan erat, renjun tersenyum sambil membalas lambaian tangan mereka sampai mereka sudah tidak terlihat lagi. barulah renjun memutuskan untuk kembali ke rumahnya

.

.

Lagi lagi 15 tahun berlalu dengan cepat, renjun memutuskan untuk mengunjungi markhyuck couple lagi, renjun lupa sudah umur berapa mereka sekarang ini karena renjun hanya mengunjungi setiap 6-7 tahun sekali

"Selamat siang, anda mencari siapa?"

"Wahh.... uh iya" renjun kaget sejak kapan bocah berumur 9 tahun itu sudah sebesar ini?

Kemudian ia mengajak renjun masuk ke ruang tamu

"Astaga injunie, kau benar benar" haechan memeluknya lagi, entah kenapa anak mereka seperti ber deja-vu, tidak ingin memikirkan lebih lanjut anak itu masuk ke dalam kamarnya

"Wah renjun mungkin sekarang kau bisa memanggil kami dengan sebutan kakek, Hahaha, Aku merasa tua sekali" kata mark


"Kau bahkan sudah lebih muda dari anakku"

"Apa benar kau berumur 52 tahun hahaha"


Lagi lagi mereka berbicang seharian disana mengenai kehidupan mereka beberapa tahun ini, Jika diperhatikan renjun lebih terlihat sebagai keponakannya dibandingkan teman mereka . Tidak akan ada yang percaya jika mereka seumuran karena wajahnya itu

segini dulu ntar lanjut lagi haha,si na jaem muncul di chapter berikutnya, jangan lupa follow biar dapet notifikasi updatean, full sun kita ultha guys hari ini uwu (Di jam korea). Terima kasih yang sudah membaca buku ini ,stay safe sijeunie~

Everlasting {RENMIN/JAEMREN}Where stories live. Discover now