Part 8

190 21 7
                                    


Warning!!
Tolong jangan copy / plagiat work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya biar makin semangat nulisnya~, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca~

(Rekomendasi lagu,biar tambah baper pt2)

Hampir sebulan berlalu, scent jaemin sudah tidak ada yang tersisa, sungguh membuat renjun semakin frustasi

Hari ini juga renjun duduk di samping makam kuburan itu

"Jaem.... aku sungguh ingin bertemu denganmu, tunggu aku ya?"

Selama sebulan ini renjun seperti mayat hidup, bahkan dia sudah tidak bekerja lagi, Percuma juga tidak makan juga dia tidak akan mati kan? Rasa kelaparan renjun tidak bisa menyaingi kerinduannya untuk jaemin

"Aku tidak bisa seperti ini terus.....jaemin akan sedih" katanya kepada diri sendiri, mengambil nafas dalam dalam renjun bangkit berdiri, menyingkirkan salju yang menempel pada haori juga kimononya, barulah ia berjalan kemanapun kakinya melangkah, menjauh dari kuburan jaemin

"Hiks....hikss" Renjun melihat ke arah suara, menemukan anak kecil sekitar berumur 15 tahun 'Ah, anak tersesat lagi?' Pikirnya, renjun memang bukan pertama kalinya menolong anak atau seseorang yang tersesat di daerah ini

"Tersesat?" Anak yg menggigil kedinginan itu langsung memeluk renjun

Renjun segera melepas haori merah milik jaemin yang ia pakai, memakaikannya ke anak itu, barulah seperti biasa menuntun anak itu ke pusat desa
"Nii san, hiks terimakasih banyak, apa ada yang bisa kulakukan? Apa nii san mau makan bersama keluargaku?"
"...."
"Nii san?"

"Ah maaf, tidak apa apa, nii san sudah ada makanan dirumah, sayang kalau tidak dihabiskan" Bohong, renjun sudah tidak makan berminggu minggu semenjak persediaan makan dirumah habis

"Baiklah, jadi benar benar tidak ada yang bisa aku lakukan?, mungkin tidak banyak untuk anak berumur 15 tahun, tapi jika ada aku akan senang"

'Jangan pernah memberitahu siapa siapa atau kau akan menghilang' Tiba tiba perkataan ibunya terbesat dipikirannya

Meremat kuat kimono yang dipakainya, renjun berbicara

"Mungkin ada, bagaimana jika kau menceritakan tentangku, seseorang pemuda yang menyelamatkanmu, pemuda ini sudah hidup ratusan tahun, seorang keturunan yuki onna"

"Hm? Yuki onna?" Anak yang tingginya sepundak renjun itu melihat kearahnya

"Legenda yang hanya diketahui di daerah sana saja, hanya terkenal di kalangan orang tua, seorang gadis yang berkeliaran di tengah salju, memakan jiwa orang yang tersesat"

"Jadi nii san keturunan yuki onna?"

"Hm, mungkin sulit di percaya buat anak berumur 15 tahun, ah bukan. Sepertinya disemua umur juga begitu, ceritakanlah identitasku"

"Tapi kenapa? Bukankah itu rahasia?"

"Awalnya begitu namun pemuda ini lelah, bahkan aku sudah tidak muda lagi hahaha, kau bisa memanggilku sebagai kakek buyut bahkan"

"Baiklah karena nii san sudah menyelamatkan aku, aku akan menyebarkannya, tapi setelah tersebar bagaimana?"

"Jika banyak yang percaya dan mengetahuinya maka aku akan perlahan menghilang, tentu saja suatu hari akan menghilang sepenuhnya"

"Hah?? Aku tidak mau! Itu sama saja membunuh nii san kan? Aku ingin membantu tapi bukan yang seperti ini!"

"Shounen, itu akan sangat membantuku, semakin cepat tersebar dan banyak yang percaya maka akan cepat juga aku bertemu dengan mereka, semoga, semoga saja bisa bertemu lagi, nii san ini lelah, Jadi tolong, bantulah aku" renjun tersenyum ke anak itu, sementara anak itu hanya memandangnya sedih

"Baiklah, aku berhutang budi pada nii san, jika itu benar benar bisa membantu maka dengan senang hati akan kulakukan, aku tidak tahu detailnya bagaimana tapi....kuharap nii san bisa bertemu mereka lagi"

Mereka sudah berada di pusat desa perumahan

"Nii san, rumahku berada disana, dari sini aku bisa pulang sendiri, keluargaku pasti cemas karena sudah tidak pulang seharian"

"Hmm, kalau begitu hati hatilah lain kali, semoga kehidupanmu bahagia, nii san pulang dulu"

"Nii san!" Baru saja renjun ingin berbalik badan namun ia dipeluk oleh anak ini, mungkin anak tersebut sedih mendengar cerita renjun dan ini pertama dan terakhir kalinya mereka bertemu

"Jangan menangis, kau sudah kedinginankan? Cepat lah pulang, nii san akan baik baik saja"

"Nii san, Bolehkah aku simpan haori ini sebagai kenangan?" Akhirnya anak itu melepas pelukannya

"Boleh, itu salah satu haori mendiang suamiku,sangat cocok jika dipadukan dengan kimono pemberian temanku ini kan? jadi rawat dengan baik ya" anak itu mengangguk, barulah renjun berbalik arah, Pulang ke arah rumahnya, anak itu belum masuk sebelum renjun hilang dari pandangannya, ingin sebisa mungkin mengingat sosok renjun

Anak itu masuk ke dalam rumah, orang tuanya kaget dan lega, anak itu sesuai janjinya menyebarkan cerita renjun. Beruntung anak itu terkenal di desanya, jadi menyebarkannya bukan hal yang sulit

Mungkin sekarang satu daerah itu sudah tau tentang cerita tersebut, awalnya penduduk masih ragu secara anak itu masih belum dewasa, namun ada penduduk tua yang berasal dari daerah dimana yuki onna cukup terkenal di kalangan orang tua, daerahnya tersebut. Karena itu penduduk mulai percaya, apalagi disertakan bukti kuat haori yang di berikan renjun itu2 minggu berlalu mungkin berita itu sudah mulai tersebar ke daerah lain dan banyak dibicarakan
.
.
Dua minggu ini renjun merasa lemas dan tubuhnya sakit, bahkan mulai menjadi transparan

"Aah, dasar kaa san tidak memberitahu proses menghilang ini akan menyakitkan, tubuhku mulai menghilang lagi, kali ini cukup lama ya..." renjun tiduran di balkoni terasnnya menghadap kuburan jaemin

Kondisi tubuhnya sekarang adalah bagian torso sampai ke tangan sudah benar benar transparan, bahkan ia sudah tidak bisa memegang benda lagi karena hanya akan menembus dirinya, kaki kanannya pun sudah menghilang dan kembali secara beberapa saat Tapi renjun senang mungkin sebentar lagi ... semuanya akan berakhir

.

.

"Haechanie, kimono pemberianmu sudah usang seperti ini karena keseringan di pakai, pasti kau senang ya ku pakai terus sampai seperti tidak ada pakaian lain saja" renjun memegang kimono itu, Hendak memakainya, menggantikan kimono yang sedang ia pakai, tidak lupa dengan salah satu haori jaemin

Malam ini ia terbangun karena merasakan sakit yang luar biasa, renjun melihat ke arah
tubuhnya, kini kakinya benar benar sudah tranparan, tinggal menunggu waktu untuk dirinya menghilang

lagi lagi ia keluar ke arah kuburan jaemin, berdiri tepat di depannya, tidak peduli dengan keadaan yang sedang badai salju

Cahaya silver bulan menerangi tempat itu, wajahnya tersinari oleh cahaya itu

"Agghh! Sakit sekali" Renjun memegang dadanya

jangan lupa di comment & vote guys

Jangan lupa follow biar dapet notifikasi update an selanjutnya,atau cek juga work lainnya wofu,terima kasih buat yang sudah baca,vote dan comment work ini, stay safe selalu sijeunie deul. ah sekitar 2 chapter lagi tamat uhuhu dan bentar lagi pun wofu masuk kuliah,tidakkk!!!! :")) doakan supaya dapet teman nanti #curhatdikit

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Everlasting {RENMIN/JAEMREN}Where stories live. Discover now