Part 3

174 27 2
                                    

Warning!!
Tolong jangan copy / plagiat work wofu ya, karena membuat ff ini tidak gampang, maaf jika ada sedikit kesamaan dengan fanfic lain tapi ini 100% ide wofu, jangan lupa follow biar dapet notif kalau wofu update nanti , silahkan di vote dan commentnya biar makin semangat nulisnya~, wofu menerima saran juga kok, Selamat membaca~

Entah sudah berapa tahun berlalu, renjun mendengar kabar haechan dan mark yang meninggal karena menua dan sakit. Anak mereka yang sudah dewasa itu memberikan pesan dan box peninggalan orang tuanya ke renjun saat ia mengunjungi rumah mereka, tentu saja renjun berbohong bahwa ia adalah anak dari teman orangtuanya, tidak lupa dengan menyamar dan menutupi mukanya dengan topi bambu,memang sedikit mencurigakan, namun anaknya percaya karena mengetahui seberapa berharganya teman dekat ibu dan ayahnya itu

Setelah sampai dirumah, renjun membuka kotak box yang berisikan surat, baju kimono dan mainan koma (gasing tradisional) yang dulu di belinya bersama saatpulang sekolahRenjun membaca pesan haechan

'Renjun maaf kami meninggalkanmu terlebih dahulu, kuharap kau tidak begitu terpuruk dalam kehidupanmu, aku sedih tidak bisa membuatmu semangat lagi saat sedih, aku paling kangen saat menjahilimu dan mengambil makananmu dulu hahaha, markeu juga menikmati kehadiranmu, dia bilang kau orang yang lucu dan pekerja keras, mungkin saat kau membaca ini kami sudah tidak ada di dunia ini, tapi ketahuilah kami masih memantaumu dari atas sana jadi jangan terlalu bersedih ya, kuharap kau menemukan orang yang dapat membuatmu bahagia, semoga dikehidupan berikutnya kita bisa saling mengenal lagi, ku menyangimu sahabatku'                                                                                                                                     -Haechan dan Mark

Renjun menangis dengan kencang, kemudian ia melihat kearah mainan gasing itu, di terdapat label yang mengatakan 'ini gasing yang kita beli dulu, kau juga masih mempunyainya kan? Ku berikan lagi padamu untuk menjadi kenang kenangan, juga kimono yang kujahit sendiri aku yakin akan bagus jika dipakai olehmu, mark juga berpendapat yang sama denganku'

Seharian renjun hanya menangis dan memeluk kimono pemberian haechan, ia sedih, satu persatu orang terdekatnya mulai meninggalkannya

Keesokan harinya dengan mata bengkaknya ia memutuskan untuk jalan jalan ke daerah yang lebih terpencil dari daerah yang ia tinggalinnya saat ini

Ia berjalan sambil menyanyikan lagu yang dulu sering ia nyanyikan bersama haechan, tidak terasa salju sudah menuruni bumi

"Renjun?"

Renjun yang namanya dipanggil melihat ke atas, kearah suara tersebut menemukan wanita cantik yang sedang duduk di batang pohon, sekitar berumur 30 tahun an, memiliki rambut putih kebiruan dan mata berwarna hazel

"Ya? Apa kau mengenalku?" Jawab renjun dengan nada bergetar seolah olah siap menangis kapan saja

"Huftt...apa ayahmu tidak pernah menceritakan aku sedikitpun?, tapi kau memakai liontin dan cincinku loh?" Wanita itu turun dari batang pohon itu dengan gerakan halus, bahkan tidak menimbulkan bunyi sedikitpun

"Oka...san??" Setelah ia perhatikan wanita di depannya ini memang persis seperti apa yang ayahnya pernah deskripsikan dulu

"Oh baguslah, ia pernah menceritakannya"Entah kenapa renjun langsung memeluk ibunya, dan langsung menangis, ibunya terkejut namun membalas pelukan itu sambil tersenyum dan mengelus puncak kepala renjun

"Hiks...kaa san, aku lelah, aku kesepian, aku kangen, akuu....." ibunya mengeratkan pelukan itu

"Aku....harus bagaimana?" Lanjutnya. Keduanya terdiam selama beberapa menit, ibunya membantu renjun untuk duduk bersender dibawah pohon tersebut, setelah mulai tenang barulah ibu renjun berbicara

"Renjun maafkan kaa san ya, tidak merawatmu lebih lama, tapi sesuai perjanjian, kaa san tidak bisa melanggarnya"Tidak apa apa, mungkin ini sudah takdirku" kata renjun yang masih sesekali sesegukkan

"Renjun kau pasti sangat kesepian saat ini"

"Hmm.. temanku...meninggal.bahkan papa juga sudah meninggalkanku.aku sudah tidak punya siapa siapa"

"Ah...jadi dia sudah meninggal ya" ibu renjun juga ikut sedih mendengar kabar suaminya

"Renjun, kaa san tau kau sangat terpuruk, tapi kau harus tetap hidup bahagia demi kami, juga temanmu.lalu ada hal penting yang harus mama sampaikan, jangan pernah memberi tahu jika kau keturunan dari yuki onna, jika seseorang memberitahu kehadiranmu saat kau membantu sesorang yang tersesat, kau akan menghilang jika sudah banyak yang mengetahui identitasmu. Kau tidak harus meneruskan tugas kaa san membunuh yang orang memberitahu dengan mengambil jiwanya"

Everlasting {RENMIN/JAEMREN}Where stories live. Discover now