📌|37| Jadian

1.4K 93 175
                                    

Bahagia itu sederhana, kan? Aku ketemu kamu, jadi kita. Tapi sayangnya, resiko patah hati tak sesederhana itu.

— Satifa Danela —

🍀🍀🍀

Masih di hari yang sama ketika mereka pergi ke Ranca Upas, Satifa tak ada berhenti tersenyum setiap kali menatap Regas. Padahal, Regas belum menyatakan perasaan dan msreka pun belum jadian. Tapi ntah kenapa seperti ini saja, rasanya sudah sangat bahagia.

"Kapan lu nembaknya?" bisik Abyan ketika dia sudah kembali ke saung di mana mereka akan makan.

Regas mendekatkan wajahnya pada telinga Abyan. "Gua ga akan kasih tau lu soalnya nanti gagal lagi." Regas menahan tawa.

Abyan langsung menjambak rambut Regas, membuat semuanya tertawa padahal mereka tak tahu apa yang sebelumnya Abyan dan Regas bicarakan. "Kampret!"

"Gua pesen makanan dulu." Regas berdiri sambil membawa kertas kecil yang sudah berisi daftar makanan pesanan mereka semua.

Tak lama, Regas kembali duduk dan bermain ponsel. Gavar dan Darina kini sedang berfoto bersama, Ranifa dan Azzam justru sedang bermain game dan Abyan juga Alta justru sedang bercerita. Hanya Regas dan Satifa yang bermain ponsel, tidak memanfaatkan momen berkumpul.

Pelayan datang membawa piring dengan penutupnya, membuat Satifa heran. "Mbak, itu apa?" tanyanya.

"Oh, ini nasi."

"Nasi? Kok penyajiannya kaya di restoran mewah? Padahal ini nuansanya sunda." Satifa menunjuk piring berukuran sedang yang dipegang pelayan wanita.

Pelayan itu bingung mau menjawab bagaimana, lalu disanggah oleh Abyan. "Biarin aja sih, gimana mbanya," celetuk Abyan.

"Special ini nasinya buat mba," ucap pelayan itu pada Satifa yang kini sedang membelalakkan matanya.

"Aku? Emang aku pesen menu special, ya? Aku cuma pesen menu yang ayam bakar udah ada nasi." Satifa berpikir lagi.

Regas mengambil piring itu dan menaruh di depan Satifa. "Makasih mba."

Pelayan yang lain menaruh pesanan di meja itu juga. Satifa masih bingung kenapa piringnya beda sendiri.

"Buka dong kalau penasaran, jangan diliat." Regas menunjuk piring Satifa.

Satifa mengangguk, kemudian ia membuka penutup piring itu dan hanya terdapat kertas di sana. Satifa membuka kertas dan melihat isinya itu apaan. "Ini apa?" tanya Satifa pada Regas yang sedang menahan senyuman.

"Will you be my girlfriend? Jawaban A, yes. Jawaban B, A. Jawaban C, B." Regas tersenyum.

"Jadi pilihan lu cuma jawab 'yes' aja, buruan." Abyan menaik turunkan alisnya.

Satifa tersenyum. "Yes!"

Regas hendak memeluk Satifa, namun Ranifa langsung mengetuk meja dengan sendok. Memberi kode, dan semuanya tertawa.

"Lupa, bukan muhrim." Regas tertawa, lalu mengeluarkan setangkai mawar putih untuk Satifa. "Buat malaikat kecil yang ada di hati." Regas menyodorkan bunga itu pada Satifa.

"Makasih," jawab Satifa mengambil bunga itu sambil tersenyum. Mereka semua ikut tersenyum dan merayakan hari jadinya Satifa juga Regas di tanggal 16 Mei.

🍂🍂🍂

Hari senin di SMAN Atma, Regas datang ke sekolah dengan pakaian sangat rapi. Telinganya tak dianting, kalungnya dimasukkan ke dalam seragam, seragamnya dikancing, baju seragamnya dimasukkan ke celana.

| 'SATGAS' |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang