Lembur sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari Lisa saat ini. Berawal saat Roseanne—teman satu kantornya yang tiba-tiba cuti tanpa memberi tahunya. Meninggalkan segudang pekerjaan yang belum gadis itu selesaikan.
Lisa tentu marah, ditambah sang atasan yang kini melimpahkan pekerjaan itu padanya. Teman-teman Lisa yang lain tentu iba, namun mereka juga tak bisa membantu, pekerjaan mereka juga menumpuk.
Lisa memandang layar komputer didepannya tanpa minat. Dengan secangkir kopi yang masih mengepul panas, Lisa sebisa mungkin tetap fokus dengan pekerjaannya.
Langit sudah gelap, bahkan beberapa karyawan yang lain sudah meninggalkan meja mereka yang penuh kertas. Lisa sudah beberapa kali membalas kalimat penyemangat dari rekan-rekannya sampai Lisa sendiri muak mendengarnya.
Dengan bersandar pada kursinya, Lisa meregangkan badannya yang pegal karena duduk seharian. Lisa ingin mengeluh, sampai kapan dirinya harus menyelesaikan pekerjaan yang bukan bagiannya ini.
Lihat saja saat kau kembali nanti, tak akan kubiarkan kau tersenyum sambil bercerita bahagia, Roseanne.
Pandangan Lisa kembali mengarah pada komputernya yang menyala. Merasa bosan, Lisa membuka mesin pencarian, mencari berita terbaru untuk hari ini yang tak sempat wanita karir itu nikmati.
Saat sedang asyik membaca beberapa gosip artis papan atas, terdapat pop up iklan yang menarik perhatian Lisa.
Summer Vacation Packages
Tertulis seperti itu, tentu membuat Lisa penasaran. Jarinya menekan tombol di mouse, dan—klik, iklan terbuka.
Iklan itu ternyata dari sebuah website agen liburan. Dengan menampilkan paket liburan musim panas di salah satu pedesaan dekat kaki gunung.
Paket yang ditawarkan adalah liburan selama satu minggu, di sebuah villa mewah; terdapat foto villa dipasang disana, dekat gunung dan sungai, bebas melakukan apapun, biaya makan ditanggung pengelola dan gratis.
Gratis??
Kedua mata Lisa melebar, antara percaya dan tak percaya. Mana ada agen liburan yang menawarkan paket liburan gratis. Ini emang niat gulung tikar jangan-jangan agennya.
Atau jangan-jangan villa itu ternyata berhantu dan tak ada orang yang mau menyewa villa itu dan berakhir sang pengelola yang menggratiskannya.
Lisa tentu tertarik, apalagi ini gratis. Siapa sih yang tak tergoda dengan gratisan. Namun di satu sisi Lisa takut tertipu. Apalagi saat akan mendaftar harus menyertakan alamat email. Lisa takut emailnya akan dijual ke situs dark web seperti yang pernah viral akhir-akhir ini.
Mengabaikan iklan itu, Lisa kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda. Mungkin angan-angan liburan Lisa masih sangat jauh. Banyak pekerjaan menumpuk yang sedang menanti dirinya saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
