Lisa yang baru selesai merapikan barang bawaannya merebahkan tubuhnya di kasur besar kamarnya.Sebenarnya Lisa masih tak percaya, tak percaya dalam artian kamar semewah ini dan villa dengan fasilitas yang selengkap ini digratiskan cuma-cuma.
Kayaknya yang punya kelewat sultan sampai bingung mau diapain propertinya. Dari pada disewain malah dapet duit mending di gratisin sekalian.
Lisa yang mulai merasa bosan di dalam kamar lalu bangkit berdiri dan mengambil kamera yang gadis itu bawa. Dengan mengalungkan kamera dilehernya serta membawa ponsel di saku celananya Lisa beranjak keluar kamar, sekedar berkeliling sambil hunting foto sepertinya menyenangkan.
Saat Lisa keluar kamar, suasana villa masih sepi, entah belum ada yang datang atau mungkin mereka lebih memilih di dalam kamar masing-masing.
Beberapa kunci kamar di meja dekat papan pemberitahuan terlihat tak ada, kemungkinan memang mereka berada di kamar masing-masing.
Saat Lisa akan berjalan keluar, pandangannya mengarah pada seorang laki-laki yang baru saja datang.
Mencoba ramah, Lisa memberikan senyumannya yang tentu dibalas senyuman oleh sang lelaki.
Mereka berdua menyempatkan diri untuk saling berkenalan. Namanya Jacob Bae, tak seperti nama orang korea biasanya.
Pria yang ramah dan murah senyum. Dari wajahnya saja sudah mencerminkan laki-laki lembut dan dewasa. Lisa jadi terpesona sendiri.
Mereka sempat saling bertukar cerita sebentar sampai Lisa mengingat tujuannya keluar dari kamar. Lisa lalu pamit pergi dan mempersilahkan teman barunya untuk masuk.
"Jacob-ssi, kau terlihat keren dengan tas gitar itu. Aku pergi dulu, dan selamat datang." Lisa berlalu pergi sambil melambaikan tangan. Jacob yang melihatnya tersenyum sambil tersipu, lantas membalas lambaian tangan Lisa.
Sudah hampir setengah jam Lisa berkeliling. Sudah banyak objek foto yang menarik yang berhasil Lisa abadikan.
Langkahnya kini mengarah pada sebuah gubuk kecil, dekat villa. Lisa berencana duduk disana sebentar sambil menikmati sekitar sebelum kembali ke villa.
Saat Lisa mulai mendekat, terlihat seorang laki-laki yang sibuk dengan laptopnya.
Lisa menundukkan kepalanya saat laki-laki itu menyadari kini tak hanya ada dirinya saja di gubuk kecil itu.
"Ngomong-ngomong kau orang asli sini?" tanya Lisa, membuka pembicaraan.
Sang lelaki menggeleng pelan lalu menatap Lisa, "Bukan. Aku salah satu dari orang-orang yang tinggal di villa itu, paket liburan."
Lisa yang mendengarnya lalu tersenyum lebar. Tangannya terulur sementara si lelaki menatap Lisa heran.
"Kalau begitu, perkenalkan aku Lalisa, aku juga salah satu dari pemenang paket liburan itu."
Uluran tangan Lisa disambut oleh si lelaki.
"Aku Sangyeon, Lee Sangyeon."
Mereka saling melemparkan senyum sampai tak menyadari tangan mereka masih saling bertautan. Lisa yang tersadar langsung melepaskan tautan tangan mereka lalu tertawa canggung.
"Ah, hmmm, kalau tak keberatan boleh aku memanggil Sangyeon-ssi dengan Oppa? Sepertinya kau lebih tua dari aku, maaf." tanya Lisa sedikit canggung.
Sangyeon hanya terkekeh gemas. "Tentu, aku kelahiran 96."
"Benar kan, kau memang Oppa. Aku kelahiran 97."
Perkenalan mereka lalu berlanjut dengan saling bertukar cerita dan tawa sampai salah satu diantara mereka sadar kalau matahari mulai meninggalkan singgasananya.
yang ganteng, yang ganteng
_Rere_
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Vacation Packages
FanfictionLalisa tak pernah menyangka liburan musim panasnya kali ini akan berbeda dari biasanya June, 2020