don't fine😟

54 18 4
                                    

Happy reading
Buat semua readers setia gua
Budayakan voth dan koment ya
😆😆😆😄😄😆😆😆


Autor pov :

Karna merasa tanggung areal memutuskan untuk menyelesaikan segala keperluannya sekarang. Jadi selepas jam sekolah selesai dia segera datang ke gedung bahasa untuk menemui lena, tapi nampaknnya seperti anak ipa hari ini jam pulang mereka sama otomatis banyak murit yang mengeluari kelas dan dari kelas yang berbeda beda. Areal pun nampak kebingungan apalagi baru 2 kali dia melihat lena apa kali ini dia bisa bertemu lagi. Sorot mata areal terus megarah ke murit murit yang keluar dari kelas 12 bahasa E dimana lena tadi masuk setelah menyipitkan matannya berkali kali  akhirnnya areal bisa menemukannya sebagai murit terakhir yang keluar dari kelas untung gadis itu tidak melihat keberadaan arel jadi dia tidak bisa kabur lagi. Agar tidak kehilangan jejak areal terus membuntutinnya sampai di waktu yang tepat

"Kena kau"
Areal memegang tanggannya dan menariknya memasuki sebuah kelas entah kelas bahasa apa itu yang penting kelas itu kosong tidak akan ada yang memergoki areal

"Aghhh"
Rintih gadis itu kaget dan kesakitan setelah arel memojokkannya di sebuah tembok

"Kau siswi itu kan?"
Tannya areal dengan nada menekan

"Apa??.siapa??"
Tapi gadis itu kembali bertannya tanpa ingin menjawab pertannyaan areal

"Hah..kau orang yang mengunci samira dan memberinnya ular"

"Aku tidak mengerti?"

"Dengar"
Areal mencengkram tangan gadis itu dan gadis itu pun meringis kesakitan

"Akan aku tannya sekali lagi jika kau tidak mau mengaku, tidak perduli kau perempuan akan ku rusak wajah sok lugumu ini"
Ancam areal dengan pandangan penuh amarah

"E..e.ee."

"Katakan"
Teriak areal membuat gadis itu kaget samapai akhirnnya dia mau bicara

"Iya..dia"

"Dia apa?"

"Rehan"

"Rehan..apannya yang rehan?"
Tannya areal kaget ketika lena menyebutkan nama rehan

"Dia yang menyuruhku"

"Kau berbohong"

"Tidak .. tentu tidak dia mengancamku dan menyuruhku melakukannya"

"Tapi kenpa?"

"Rehan kan menyukai samira.. tapi samira tdk menyukai nnya dan menolaknnya mungkin dia dendam dan ingin menyakiti samira"

Untuk sejenak areal berfikir memang ucapan gadis ini ada benarnnya tapi apa harus sekeji ini sekarang areal antara percaya atau tidak

"Apa aku bisa mempercayaimu?"
Tannya areal lagi

"Tentu .. tapi jika tidak .. juga tidak papa asal kau tidak menyakitiku karna aku tidak melakukan semua atas keinginan ku"

"Awas jika kau berbohong"

.💦.

Sore ini langit begitu cerah namun tetap saja tak mampu secerah suasana hati gina saat ini. Karna dia sedang menunggu rangga di caffe dengan semangat seperti ekspetasinnya mungkin saja rangga akan menembaknnya hari ini..
Setelah menunggu 15 menit  akhirnnya dari jauh rangga berjalan mendekat ke arah gina tentu saja hal ini membuat senyuman tergambar di wajah gina namun itu berbanding terbalik dengan jantungnnya yang tidak bisa di kontrol lagi

"Hay"
Sapa rangga lalu duduk didepan gina

"Hay"
Jawab gina ragu

"Kau sudah lama? Apa aku terlambat?"

I Wiil get you heart😍😍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang