Part 1

30 12 0
                                    

Gue Dirly. Bukan anak bawang lagi. Sekarang gue sudah masuk bagian middle di salah satu divisi di perusahaan gue karena banyak anak baru yang masuk. Teman-teman gue juga mulai mengaktualisasikan diri. Di divisi gue ada beberapa senior. Mbak Melyssa, Mr. Matthew, Mas Danu, dll.

Mbak Melyssa itu baru aja lulus S2. Dia lulus dengan predikat cum-laude dan dia juga lulusan terbaik dengan IP tertinggi di jurusannya! Ck..ck.. Waktu kuliah dulu, gue dapat nilai B aja rasanya pengen ngadain acara.

Nah, yang paling lucu adalah Mas Danu. Berhubung kantor gue ini punya kampus yang men-supply sebagian tenaga kerjanya langsung praktek di kantor, Mas Danu ikutan daftar jadi dosen. Tapi dia beda dari yang lain. Sebelum dan setelah selesai kuliah mahasiswanya berbaris untuk mencium tangannya--Astagaa! Nggak kebayang tuh kalau misalnya Mas Danu nggak cuci tangan abis buang air. Apa setiap lihat Mas Danu mereka teringat kakeknya ya? Yah tampang sama umurnya memang selalu balapan. Sayangnya, tampangnya selalu menang 30 tahun di depan..

Nah iya satu lagi. Mr. Matthew juga jadi dosen. Rasanya gue jadi pengen ikutan daftar... jadi mahasiswanya. Hehe... Meski harus pusing ngitung laba rugi dan neraca yang nggak balance, tapi gue rela kalau ingat siapa dosennya.

***

Semenjak Bos pindah ke kantor cabang perusahaan di kota lain, akhirnya divisi kami juga ikutan pindah dari lantai empat ke lantai 15. Huhh...

Sebenarnya, pindah ke lantai berapa pun nggak jadi masalah. Yang penting, para penjual makanan di sekitar kantor tetap pada tempatnya. #Lahh?

Kembali ke acara pindahan. Semua sibuk memasukkan barang masing-masing ke dalam kardus. Bahkan pas weekend kami masih sibuk pindahan. Padahal sebenarnya waktu pindahan hanya dilakukan pas jam kerja.

Disaat gue, Mbak Melyssa, Lucas, Daniel, John, dll sibuk membawa barang masing-masing ke ruangan baru, gue sadar ada beberapa orang yang nggak kelihatan batang hidungnya.

"Eh, si Lea mana ya?" tanya gue.

"Iya, padahal lagi repot pindahan kayak gini malah pada ngilang." sahut Mbak Melyssa.

Gue coba nanya ke Lucas. Katanya tadi pagi dia ada, tapi nggak tahu lagi ke mana. Seharian penuh kami beres-beres sampai badan pada lemes. Lucas yang biasanya nggak mau kena debu karena gantengnya dia bakal berkurang juga ikut sibuk.

Keesokan paginya, beberapa orang yang hilang kemarin masuk dengan penampilan baru. Satu rambutnya sudah di-rebonding, satu lagi dipotong pendek, dan si Lea udah kayak Shana, karakter utama di anime Shakugan no Shana. Rambutnya merah menyala! Mungkin yang mau bikin sate, cukup taruh daging di atas rambutnya.

Ya, inilah aktivitas baru para wanita di kantor gue. Kemungkinan besar juga terjadi di kantor lain. Di hari tertentu para wanita pergi memanjakan diri dengan cara ke mal atau ke salon (entah facial, smoothing, keriting bulu mata, bulu hidung, dan bulu lainnya). Anehnya, gue nyaris nggak pernah diajak sama sekali. Padahal, gue juga pengen minta saran ke orang salon bagaimana menangani bulu hidung dan bulu kaki gue yang panjang-panjang.

Nah, kalian jadi tahu kan ketika kami sibuk pindahan, si Lea dan kawan-kawan pada pergi kemana?

VACATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang