Gadis periang dengan nama Meisy Agustina yaa itu namanya lahir pada bulan mei dan biasanya kupanggil mei itu, membuatku makin terpana karena sikapnya yang mengasikkan, sosok tersebut juga hampir bisa dikatakan merubah separuh hidupku ke arah yang tak tentu, tubuhnya yang mungil atau jauh lebih pendek dariku membuatnya terlihat makin lucu dan rasanya ingin aku sedikit mencubitnya karena geramku. Tidak ada kata yang cocok untuk mendeskripsikan kebahagiaan ku pada saat itu, dan mulai dari saat itu rasanya aku tak mau lagi ada kata perpisahan di antara kami.
Setelah sesikit berbincang, datanglah keluarga dari mei untuk menjemputnya pulang ke kediaman pamannya karena cukup dekat dengan stasiun jadi untuk sementara kami akan pergi kesana terlebih dahulu, sedikit melepas penat di kediaman paman Mei kami disuguhkan beberapa makanan
Dengan ramah disertai senyuman indah Bi Ida membawakan kami beberapa jenis makanan untuk disantap "ayokk dekk monggo dicicipi dulu mungkin capekk, nihh makan dlu bareng mei juga biar tenaganya bertambah lagi" Wanita separuh baya itu adalah bibi dari keluarga ayah mei.
"Oalahh bukk repot-repot nihh, padahal kita gak capek kok heheh" Jawabku sedikit bergurau.
Setelah menaruh barang dan menikmati makan malam itu, kami pun keluar untuk menonton bioskop, serta menikmati suasana Kota Palembang. Dan pada kesempatan itu juga aku merasa bahwa penantian yang telah lama itu terbayarkan dengan lunas setelah kami cukup lama bersama dengannya.
Keesokan hari nya, kami pun mencari sebuah kamar kost untuknya setelah berkeliling mencari kost yang ada disekitaran Bukit tak berselang waktu lama kami pun mendapatkan sebuah kost an untuknya, ya walaupun tidak begitu bagus tapi layak untuk di tempati. Dan kebetulan sekali kost nya di lunjuk dekat sekali dengan kampusku. Setelah bernegosiasi dengan pemilik kosan kami bergegas untuk memindahkan barang - barang yang semula dibtitipkan ddi tempat pamanya tadi.
Saat dia berpamitan kepada keluarganya, ada sedikit kesedihan saat itu. Karena Paman nya kurang mengizinkan dia untuk tinggal ngekost sendirian, yaa karena mungkin kekhawatiran akan keselamatan Mei cukup di pertimbangkan oleh pamanya ketika di Palembang ini, tetapi pada saat itu aku juga ikut meyakinkan Pamannya kalau dia akan baik-baik saja, dan kami akan menjaga Mei bersama-sama..
Tidak lama kemudian akhir nya kami pun pulang ke kost dengan membawa segala barangnya yang dia bawa dari Lampung. Pada saat diperjalanan kami mengalami Pecah ban Mobil dan pada saat itu kebetulan jauh dari bengkel, ya mau tidak mau pun akhir nya kami mendorong mobil sampai ada tempat tampal ban, cukup jauh juga kami mendorong akhir nya kami pun menemukan bengkel. Tak terasa setelah dari mendorong mobil dengan jarak yang cukup jauh aku cukup kewalahan dan bercucuran dengan keringat. Saat itu tiba-tiba Mei memberiku air minum dan lalu mengusap keringat ku, pada saat itu aku sangat bahagia dan rasa lelah pun hilang dengan sekejap hehe.. Pikirku " Ya itung itung ini caraku menunjukkan keseriusanku dan perjuanganku untuknya ".
Setelah kami berbincang-bincang, akhir nya ban mobil pun sudah selesai, dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju kost, 20 menit kemudian akhir nya kami sampai di kost baru milik Mei. Pada saat itu ada dua temanku yang sudah menunggu kami, mereka akan membantu kami untuk memasukan semua barang dia ke dalam kost. Setelah semuanya selesai di masukkan. Kamipun mulai membuka kata atau sedikit berbincang, berbagi cerita secara empat mata, tak kuhiraukan baik Ali ataupun Alya yang tengah asik juga mengobrol, tak lama kemudian tibalah Adzan Zuhur, Dan kami pun bergegas untuk sholat berjamaah.
Sesudah sholat, aku rasa kantuk mulai merasuki diriku sehingga membuatku tertidur, begitu pula dengan Ali yang tak kusadari sudah terlebih dahulu tertidur. Pada saat kami tidur Mei merapikan semua barangnya dan di bantui oleh Alya, dan ketika aku terbangun semuanya sudah terlihat rapi. Tidak lama kemudian, berhubung langit juga mulai sore, dan setelah semuanya selesai. Aku, Ali dan temanku Alya pun pulang ke kost an masing-masing. Sebelum pulang aku pun bergegas menghampirinya kembali, dan bilang hati-hati, kost nya jangan lupa di kunci karena di sini kurang aman.
Setelah datang di kost ku, aku pun langsung menelpon pacarku itu, sekedar memastikan keadaanya baik-baik saja dan menyampaikan bahwa sudah mulai ada rindu lagi yang bersarang hehheh, aku tak tahu mengapa rasa ini benar-benar indah, ketika aku mulai jauh darinya rasa rindu itu seketika muncul dengan sendirinya, dan sangat menungg moment bertemu lagi dengannya.Tibalah Adzan magrib, aku pun bergegas untuk sholat magrib, pas sesudah sholat, temanku Ali menelpon ku dan memberi tahuku bahwa mereka lagi di jalan menuju kost untuk menjemputku., saat mereka sampai kami pun langsung bergegas untuk menjemput pacarku di kost nya.
Mengelilingi Kota Palembang yang indah, duduk santai di BKB, berboncengan bersama orang special sesepanjang jalan. Malam itu bagiku malam yang amatlah sempurna malam dimana kami mengukir banyak kenangan manis. Rasanya aku tidak ingin mengakhirinya walaupun aku tau ya malam itu akan berakhir karena kami pun pulang ke kost an masing-masing.
Hari demi hari hubungan kami pun semakin erat, dia telah membuat hari-hariku sangat berwarna. Yang selalu memberiku semangat, yang selalu menasehatiku, dan dia telah menjadikan diriku menjadi lebih baik dari aku yang dulu. Aku berpikir bahwa kalau dirinya adalah memang jodohku, dia memang yang terbaik untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I SHE TRUE (A Novel By Adi Riansyah)
Non-FictionHargailah perjuangan dan pengorbanan orang lain karena kesempatan itu tidak pasti datang kembali kepadamu.