#Bagian 3

15 7 0
                                    

Hari sabtu adalah hari yang ditunggu-tunggu Ayra, dimana ia ingin mengistirahatkan tubuhnya yang sudah terlalu lelah karena tak ada kata istirahat satu pekan ini. Tugas, laporan dan tugas-tugas lainnya yang terus berdatangan, alhasil tak ada waktu untuknya istirahat yang cukup.
Tapi, pupus sudah harapan indahnya itu. Lupakan. Karena hari ini Ayra akan pergi makrab ( malam keakraban) organisasi yang dia ikuti minggu lalu dan jelas saja akan ada acara penjajahan anggota baru yang dilakukan oleh para senior-senior yang diadakan nanti malam. Padahal sebenarnya Ayra lebih tertarik untuk tidur seharian saja dikasurnya yang tidak terlalu empuk itu. Karena itu jauh lebih menyenangkan menurutnya. Ketimbang berkumpul dengan orang-orang baru nantinya. Tidur adalah satu-satunya hal baik untuk mengistirahatkan raga, dan juga hatinya. Bukan. Bukan cuma raganya yang lelah, tapi hatinya juga.

Andai saja Ayra punya pintu ajaib Doraemon, pasti ia sudah pindah dari planet bumi. Ayra berharap bisa pindah saja ke bintang. Karena menurutnya tidak ada siapapun disana. Hanya dirinya sendiri. Itu yang Ayra inginkan. Sendiri, tanpa ada yang mengganggu dirinya atau tanpa harus memikirkan orang lain. Tanpa memikirkan hal-hal yang membuatnya sedih. Kadang Ayra ingin kembali jadi anak kecil, yang hanya bisa menangis jika keinginannya tidak terpenuhi lalu setelahnya tertidur dan melupakan hal-hal yang membuatnya menangis. Tapi, siapapun tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu walaupun mereka ingin. Tetap saja tidak bisa. Sayangnya tidak ada yang pernah ke bintang, bukan? Bintang yang indah dengan cahayanya yang redup, bukankah terlihat sama, Ayra si gadis introvert dengan bintang bersama cahayanya yang redup. Sama-sama tidak ingin terlihat dan tak ingin terusik. Itulah Ayra yang lebih suka sibuk sendiri dengan novel-novelnya dan menyukai aroma vanilla.

"Gimana, anak-anak udah kumpul semua kan?" Tanya panitia.
"Udah kayaknya, bang" jawab Adit senior yang lain.
"Oke..kalau gitu kita berangkat sekarang Dit keburu siang, kasih tau temen-temen yang lain".
"Oke !

"Ara, kemana sih, tuh anak jangan sampe ketinggalan dah suka banget telat deh..ditelfon nggak aktif lagi" gumam Tia dalam hati.

"Oke temen-temen, waktunya kita berangkat, dan nggak ada yang belum datang kan?" Tanya Adit.
"Kak, temenku belum Datang, tapi dia lagi dijalan kok katanya, tunggu sebentar lagi ya kak"

Tiba-tiba Ayra datang dengan penuh keringat sambil ngos-ngosan, terlihat sekali ia habis lari maraton pagi-pagi dari kosnya sampai kampus.

"Tunguuu..." Teriak Ayra
"Maaf kak saya telat" ucapnya sambil mengatur napas nya yang rasanya sudah mau habis.
"Ya sudah tidak apa-apa, sana kamu gabung dengan teman-teman yang lain"

"Telat bangun lagi kan pasti" tebak Tia.
"Hehee..iya" jawab Ayra sambil cengengesan.

*****
Sesampainya Ayra dan teman-teman yang lain ditempat kemah hari sudah sore. Terlihat sekali matahari sudah akan kembali keperaduannya digantikan dengan malam yang gelap. Malam yang disukai Ayra karena dengan begitu ia bisa melihat tempat tinggal yang diimpi-impikannya. Kalau kalian lupa Ayra pernah bilang kan sebelumnya ingin tinggal saja di bintang. Nyaman sekali rasanya berlama-lama menatap bintang.

Setelah selesai membuat tenda dan sebelum langit benar-benar gelap, Ayra mencari keberadaan Tia sahabatnya yang tadi ditugaskan untuk mencari kayu bakar untuk acara makrab malam ini, siapa tau Tia sudah kembali pikir Ayra.

Ia mencari Tia di sekitar perkemahan, tetapi nihil Tia tidak ada bahkan Ayra menanyakan ke teman-teman yang lain dan tidak ada yang pernah melihatnya setelah pembagian tugas pekerjaan sejak tadi.

Ayra sudah mulai panik, pasalnya matahari sebentar lagi tenggelam dan Tia belum balik.
"Bagaiman jika Tia lupa jalan ke perkemahan ?, bagaimana kalau Tia kenapa-kenapa dan nggak bisa balik kesini ?, bagaimana?"

Pertanyaan-pertanyaan bagaimana memenuhi isi kepala Ayra. Pikiran-pikiran negatif pun ikut serta memenuhi otaknya. Ia takut jika terjadi sesuatu pada sahabat satu-satunya itu.

"Kak..kak..temen saya Tia belum balik sampai sekarang buat nyari kayu bakar, dan ini udah mau malam kak, saya takut terjadi apa-apa sama temen saya" ucap Ayra dengan panik pada salah satu panitia yang ada disana.

"Oke.. tenang-tenang, saya dan anggota yang lain akan segera mencari teman kamu ya"
"Saya ikut ya, kak" jawab Ayra cepat.
"Jangan, bahaya nanti kalau kamu ikut. Lagi pula ini sudah malam, sebaiknya kamu tetap disini bersama teman-teman yang lain karena sebentar lagi juga ketua panitia akan segera sampai kesini. Jadi kamu dan kalian semua tetap stay disini ya"
"Tapi, kakk.." ucap Ayra lagi.

Sudah hampir setengah jam Ayra menunggu kabar dari Tia tapi, masih belum ada juga dan Ayra makin panik dibuatnya. Dan tentang ketua panitia yang akan kesini katanya dia akan sampai setengah jam lagi.

Jadi, Ayra harus bagaimana sekarang. Nggak mungkin kan ia harus tetap menunggu diperkemahan sedangkan Tia sahabatnya entah sedang ada dimana ditengah hutan sana. "Tidak !" Pikir Ayra. Ia tidak mungkin hanya menunggu disini, dia harus ikut mencari Tia.

Ayra yang diam-diam pergi mencari Tia tanpa memberi tahu siapapun langsung bergegas menuju ke dalam hutan. Ayra sebenarnya takut masuk sendirian kedalam hutan, tapi ia memberanikan dirinya demi Tia agar segera ditemukan.

Ayra tidak tau pada saat ia masuk ke hutan ternyata Tia telah ditemukan dan dalam keadaan baik, sayangnya mereka tidak bertemu dikarenakan keluar hutan dari jalur yang berbeda.

Sedangkan didalam hutan Ayra terus berjalan mencari Tia tanpa di sadari bahwa ia sudah berjalan jauh ke tengah hutan dan sendirian. Dan tiba-tiba....

"Aaaaaa...."



Kira-kira ada apa dengan Ayra didalam hutan?

Tunggu kelanjutannya ya, biar lebih semangat update jangan lupa voteing.nya ya🤗🤗

Selamat reading 😉



Lelah BerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang