Bagian 2 : Membingungkan

31 5 0
                                    

Assalamualaikum ...

Gak capek-capek aku ingetin untuk tekan bintang pojok kiri bawah ya geng.

Maafkan kalau gak nyambung ya ceritanya?!

Enjoy for reading!

Luv yu

Kenapa harus menunggu
jika sudah jelas cinta yang halal didepan mata?

—Isna—

-o0o-

"Assalamualaikum Ummiku sayang!" Adel berteriak saat masuk kedalam rumah.

"Hust, jangan berisik!" Seseorang yang berjalan turun dari tangga dengan seorang balita kecil digendingannya.

"Abang... kapan pulang?" Adel langsung berhambur kepelukan yang dipanggil Abang oleh dirinya tadi.

Faisal, kakak Adel hampir terjungkal kebelakang namun masih bisa ia tahan. Tak ayal ia terkekeh pelan seraya mengusap kepala sang adik.

"Dasar manja!" Ia menoel hidung Adel. Lalu melepaskan pelukannya dan meletakkan sang anak yang berada digendongannya disofa.

"Yah yah yah ...." cerocos balita itu.

Namanya Niardan Raismerah. Anak pertama dari kakak kandung Adel.

"Hallo ponakan aunty," sapanya pada sang ponakan. Yang ditanggapi hanya dengan cerocoas cerocoas imutnya.

Ia menjepit pipi Ardan dengan ibu jarinya dan jari telunjuknya. "Ih imut bangat sih kamu."

"Siapa dulu Ayahnya." Faisal terkekeh diakhir kalimatnya.

Mengabaikan Adel bertanya. "Bundanya mana, Bang?"

"Lagi bantuin umi masak. Sana kamu juga ikutan," titahnya yang dibalas anggukan oleh Adel.

"Ummi!" Teriaknya saat sampai di dapur.

"Apasih teriak teriak kamu kira hutan? Lagian bukannya salam malah teriak, kebiasaan deh!" Tegur Ummi Adel.

Yang ditegur malah cengegesan tak jelas. "Assalamuaikum, ummiku yang cantik. Assalamualaikum Mbakku yang Ayu rupawan."

Salamnya tentu saja dibalas oleh keduanya. Dan Mbak yang dimaksud itu adalah istri dari Faisal. Hanifah namanya.

"Ngapain kamu?"

Umminya mengernyit bingung kala melihat sang anak bungsu malah memeluknya.

"Meluk Ummi," jawab Adel dengan tampang polos membuat Hanifah terkekeh.

Asma, Ummi Adel memukul tangan anaknya itu yang memeluk dirinya. "Kamu bau, ganti baju sana!" Titahnya.

Adel melepaskan pekukannya. Ia menatap cemberut umminya. "Ummi gak asik."

Seraya menghentak hentakkan kakinya Adel menjauh. Dan menuju kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Destiny√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang