"Petrus"

8 2 0
                                    

.

.

.

.

.

"Petrus"

By CandyPop148

.

.

.

.

.

Dulu saya seorang preman pada era zaman Soeharto. Saya jadi preman bukan tanpa sebab akibat. Saya menjadi preman karena faktor ekonomi. Saya jadi preman juga tidak sendiri berkelompok dengan yang lainnya. Kami suka mencuri atau memalak. Seakan akan merasa kita diatas segalanya.

Namun semua itu berubah ketika Soeharto meluncurkan operasi clurit untuk memberantas kejahatan dan premanisme. Saya dan teman-teman berkumpul.

"Nanti kita mau malak toko mana lagi?" Ujar teman saya.

"Di toko sebrang jalan yang lagi rame itu."

Iya kita berdiskusi untuk mencari target berikut nya. Saat itu kita semua tidak menyadari bahwa salah satu Petrus sedang memantau kami.

Kami melakukan pemalakan seperti biasanya. Namun, keesokan harinya teman saya hilang. Dan banyak sebagian preman juga hilang. Jika sebagian preman hilang dalam satu malam berarti ada sesuatu yang sedang terjadi.

Kami memutuskan untuk berhenti sementara dan mencari keberadaan teman saya.

Beberapa hari kemudian, saya dan teman saya mendapatkan kabar bahwa teman saya yang hilang ditemukan di tengah hutan dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Keesokan nya juga ditemukan lagi jenazah preman dengan kondisi yang sama dengan teman saya.

Kejadian itu cukup membuat saya dan teman preman lainnya merasa takut. Takut jika nasib kita serupa dengan preman lainnya. Korban semakin hari semakin banyak, bahkan orang bertato yang bukan preman pun ikut menjadi korban. Saat itu kasus ini disebut dengan Petrus (penembak misterius)

Sebagian teman saya yang memiliki latar ABRI berlindung dengan keluarga nya bagimana dengan saya? Hanya keluarga biasa saja yang tidak tau sekarang harus berbuat apa.

Setiap hari pasti ada korban yang berjatuhan yang membuat saya ketakutan dan trauma. Dan saya memilih untuk mengurung dirumah.

Selama dirumah saya juga tidak tenang. Terbayang akan suara tembakan, siksaan, atau bayangan seorang Petrus yang seperti ada disekitar rumah saya. Rasanya saat itu saya akan gila.

Saya tidak mempunyai tato, tapi saya preman, sudah banyak toko yang saya jarah dan banyak orang tau kalau saya itu preman.

Sesekali saya keluar rumah dengan pakaian serba tertutup agar tidak diketahui orang. Selangkah saya keluar rumah saya sudah bisa merasakan jika keberadaan saya terancam. Saya keluar sesekali berkumpul dengan teman membahas tentang ini dan kami memutuskan untuk menghapus tato bagi yang punya dan berhenti memalak atau mencuri sebelum keadaan benar benar aman.

Tahun pertama kasus Petrus terjadi saya berdiam diri dirumah dan mendengar berita korban kasus Petrus semakin banyak. Membuat pikiran saya terbang kesana kesini.

"Apa hari ini giliran saya yang diculik?"

"Bagaimana keluarga saya nanti? Teman teman saya?"

Kejadian itu membuat saya mendekatkan diri kepada Tuhan dan meminta perlindungan nya. Saya rajin beribadah dan membuat pandangan orang lain terhadap saya berubah.

Tahun kedua kejadian ini tetap saja begitu tapi saya sedikit merasa lebih tenang. Tetangga saya yang sudah merubah pandangan kepada saya menawarkan pekerjaan menjadi security salah satu toko.

Awalnya saya ingin menolak keras karena saya masih dihantui bayang-bayang Petrus. Dan saya memilih untuk memikirkan nya dulu matang-matang.

Akhirnya saya menerima pekerjaan itu saya sudah pasrah jika memang hari ini saya ditangkap pun tak apa. Memang dasar nya salah saya yang memilih jalan yang salah.

Lambat laun saya merasa nyaman dan aman dengan pekerjaan ini. Pandangan orang orang juga berubah dan kasus Petrus semakin lama semakin hilang karena masa pemerintahan Soeharto mulai lemah.

Kejadian itu membuat saya sadar apa yang saya lakukan maka saya juga akan diperlakukan yang sama. Yaa walau kasus itu melanggar hak asasi manusia tapi yaa begitu lah. Masa kelam itu biarkan berlalu dan menjadi sejarah terburuk bagi preman dan orang bertato.

.

.

.

.

.

Note: Sumber by:  ILC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SORRY (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang