19.Persatuan

2.3K 192 43
                                    

Aku tak membutuhkan seseorang yg sempurna pada fisik,Aku hanya butuh seseorang yang mampu menerimaku dengan baik.

****

"kak wildan!"

"Hmm"

"Ambilin baju ricis!"

"Ambil sendiri!"

Suara sahut-sahutan itu terjadi di kamar ricis dan Wildan.Ricis berada dikamar mandi sedangkan Wildan fokus menonton film di televisi.

"Kak Wildan!ricis tadi lupa bawa baju ganti!ambilin dong!"teriak ricis

"Ambil aja sendiri" sahut Wildan santai

"Kak Wil!Ih ricis ngk bisa keluar!"

"Kenapa?!"

"Ricis tadi salah ambil handuk!malah kemabil handuk yg kecil!kalo aku keluar kan malu!"
Wildan menyeringai.satu ide terlintas dipikirannya.
"Kenapa harus malu!tinggal keluar doang.tapi klo kamu mau di kamar mandi terus ya terserah!aku denger kalo dikamar mandi itu tempat favoritnya se-

~Ceklek

Suara pintu terbuka membuat Wildan menghentikan dialognya.Dia kembali menyeringai saat melihat istrinya keluar dengan handuk putih yg hanya menutupi sebagian tubuhnya.Handuk yg  menutupi sebagian tubuhnya itu hanya sampai beberapa centi diatas lutut. membuat lekuk tubuh ricis semakin terekspos.Bener-benar menggoda iman!

Wildan menarik sudut bibirnya.Dia kembali menyeringai.fikiran itu kembali memenuhi otaknya.perlahan ia berjalan mendekati Ricis yg sedang sibuk mencari pakainya di lemari.

Dia melingkarkan tangannya di pinggang ricis,dan menumpu dagunya dibahu ricis.membuat ricis mematung seketika.Tentu saja!ia tak pernah terlalu dekat dengan Wildan bahkan sampai seintim ini.
"Ka-k Wildan ng-apain?" Suara ricis bergetar.

"Kamu ngk inget?tadi kamu hampir keceplosan didepan mama?" Bisik Wildan

"Y-ya terus?"Wildan kembali menyeringai.dia membalikan tubuh ricis hingga posisinya menghadap Wildan.

"Kamu bakal nerima hukuman karna itu"bisik Wildan.

"Kak wil-dan mau ngasih ricis hukuman apa?" Suara ricis bergetar.Terlihat sangat jelas ia sedang ketakutan saat ini.tubuhnya yg gemetar pun bisa dirasakan oleh wildan.tapi itu malah membuat Wildan semakin bersemangat bermain-main dengan wanita yg sekarang sudah menjadi istrinya.

Wildan menarik sudut bibirnya.dengan cepat ia menerkam bibir ricis dan melumatnya.sedangkan ricis hanya diam,membiarkan suaminya melakukan apa saja.matanya menutup.dia hanya menikmati lumatan dari Wildan tanpa berniat membalasnya.

"Emphh" Satu desahan muncul dari bibir ricis.membuat Wildan semakin bersemangat untuk meminta lebih.Dia melepaskan lumatannya.Dengan lembut dia membersihkan saliva yg sudah membanjiri bibir ranum ricis dgn jarinya.Dia tersenyum lalu mengangkat tubuh ricis, mengendongnya ala bridal style lalu perlahan ia jatuhkan tubuh ricis keatas ranjang.

"Kak wil-

"Stt"Wildan meletakkan jari telunjuknya di bibir ricis sebelum melepas handuk ricis.
(Skipp)

***

Ricis keluar dari kamar mandi.dia memperhatikan suaminya yg sedang tertidur pulas.Tiba-tiba pipinya memanas saat mengingat kejadian panas tadi malam.
Sungguh,ia tak pernah menyangka akan melakukan hal seintim ini dengan Wildan.

Belum selesai dengan lamunan yg mengelilingi otaknya.Tiba-tiba suara notifikasi dari ponselnya membuyarkan lamunannya.ck,ganggu aja!

Ricis berjalan mengambil ponselnya yg ia letakkan di meja rias.Dia mengernyitkan dahinya saat melihat notifikasi WhatsApp yg masuk ke dalam ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang