18.first kiss

3.2K 221 60
                                    


"jika kau jatuh cinta maka bersiaplah untuk Menerima Resikonya"

🍂
_

___________________________________

"Hay honney"

*
*
*

"Kenapa honney? kau tak merindukanku?" Bisik pria misterius itu tepat di telinga ricis.suaranya pelan,namun penuh penekanan yg berhasil membuat tubuh mungil ricis gemetar hebat.Ricis tak mengenali pria yg berada dihadapannya sekarang, wajahnya yg tertutup kain hitam membuatnya tak bisa mengenali pria tersebut.Tapi suara itu?tak begitu asing ditelinga Ricis.

"RICIS!"

Teriakan seseorang terdengar tak jauh dari lokasi mereka.Mereka berdua menoleh kesumber suara.Wildan!ya itu suara Wildan.
"Ck Si sialan itu!" Gerutu pria tersebut.Ricis bisa melihat dgn jelas ekspresi wajah pria tersebut tampak tak begitu senang dgn suara teriakan Wildan."honney bersabarlah. kau pasti akan menjadi milikku,hanya milikku" pria itu menyeringai ucapannya begitu menusuk ditelinga ricis. Siapa dia?!

Pria itu langsung pergi begitu saja meninggalkan ricis yg sedang mematung.
"Ricis!" Panggil Wildan membuat ricis langsung menoleh kearah nya.Wildan tersenyum.Dia berlari kearah ricis lalu memeluknya."kamu kemana aja?!kamu tau ngk?aku khawatir nyariin kamu!"

"M-maaf" lirih ricis yg menyembunyikan wajahnya di dada bidang wildan.wildan tersenyum,dia mengelus kepala ricis berusaha menenangkannya.ia tau bagaimana perasaan ricis sekarang.

"Jadi Lo disini?sama siapa ni? hhaha sok alim ya Lo, sok-sokan nolak kita eh ternyata disini malah-"Pria berjaket kulit hitam menggantungkan ucapannya.Siapa lagi kalo bukan anggota geng motor tadi?.huh ganggu Ae lu!!

"Woy!jaga ucapan Lo ya!" Teriak Wildan

"Kenapa huh? Gayanya aja berhijab.Ternyata kelakuan Jalang!"pria itu menyeringai.Wildan mengepal tangannya, matanya memerah.Dia menarik kerah jaket pria itu seraya berdesis "Anj**g!".Wildan memukul wajah pria itu.Tak jarang pria itu membalas memukul wajah wildan.memukul pelipis wildan,dan darah segar mengalir disudut kiri bibirnya.
Kedatangan teman-teman pria tersebut membuat Wildan hampir kewalahan. Banci!Main keroyokan!lawan author sini!

Ricis yg berdiri dibelakang Wildan tak bisa menahan air matanya.Air matanya mengalir melihat keadaan Wildan sekarang.Dia harus bagaimana?Dia benar-benar ketakutan!

Ya!satu ide terlintas di otak jenius ricis.dia mengambil ponselnya dan...

Wiuw..

Wiuw...

Wiuw...(anggep aja suara mobil pakpol ya😁)

"Polisi!Polisi!" ricis berteriak.Membuat Anggota geng motor itu ketakutan.sontak mereka kabur meninggalkan Wildan yg sudah terkulai lemas."kak wildan!" Ricis berlari menghampiri Wildan lalu menangkap wajah Wildan dan membaringkan kepalanya di paha ricis.

"Hiks hiks kak Wildan hiks kak wildan ngk kenapa-napa?"

Wildan menarik sudut bibirnya.Dia mengalihkan posisinya menjadi duduk di hadapan ricis.ia  menangkup wajah ricis lalu mengusap  air mata yg lolos diwajahnya.Wildan kembali tersenyum.

Cup

Wildan mencium bibir ricis sekilas.lalu beralih ke dahi ricis.Ciuman Wildan sontak membuat ricis membulatkan mata sempurna.Tentu saja,ini adalah ciuman pertamanya!

Wajah ricis blushing seketika.dia berusaha mengontrol dirinya agar tidak berteriak sekarang.Arghh rasanya ia ingin berteriak sekarang juga!

"Aku ngk kenapa-napa,ngk usah khawatir.Aku ngk suka liat kamu nangis" ucp Wildan lembut.suaranya pelan hampir seperti bisikan,namun berhasil membuat sesuatu yg berada di dalam tubuh ricis meledak-ledak.Ricis semakin blushing.sekuat tenaga ia menahan senyum.Demi apapun pasti sekarang wajahnya sudah Semerah kepiting rebus!
"Lihat tuh ingusnya kemana-mana!" Ucp Wildan tertawa menunjukkan gigi rapinya.Ricis mencibikkan bibirnya.

"Mana ada!" Seru ricis yg  langsung membersihkan hidungnya.wildan terkekeh geli.

***

"Aww" Wildan meringis kesakitan.Lihatlah! bagaimana istrinya ini mengobati lukanya dgn menekan lukanya kasar.Sangat kejam!
"Aduh yank,Kamu klo ngobatin yg lembut dikit kenapa?ini luka ku bukannya sembuh malah nambah parah." Protes Wildan. Utu utu sini bang aku aja yg ngobatin.

"Lagian ya,kak wildan tuh.pas lagi berantem aja sok-sokan.kyak ngk takut apa-apa!giliran diobatin teriak-teriak Mulu!sampe sakit telinga ricis!" Ucp ricis semakin menekankan kapas di luka memar ricis.membuat Wildan kembali meringis.kejam!

"Kak wildan tu ngk bisa diem!Setiap ricis obatin selalu teriak-teriak.padahalkan itu udah lembut banget! sekarang rasain." Sambung ricis"kak Wildan tuh seharusnya nur-emphhh" saat ricis hendak meneruskan ucapannya tiba-tiba mulutnya dibungkam oleh Wildan.Ett bukan dibungkam dgn tangan tapi dengan bibir!ya Wildan mencium bibir ricis!bahkan sekarang ciuman itu sudah beralih dgn lumatan."emphh"

Ricis membulatkan matanya.dia kehabisan nafas.Saat oksigennya sudah sangat menipis ricis mendorong dada bidang wildan,untuk menjauhkan bibir Wildan dari bibirnya. "Huh kak-kak wil-dan icis-icis kehabisan nafas huh tauk!" Ucp ricis menormalkan oksigennya.

"Itu hukuman buat kamu,karna kamu cerewet!"Ucp Wildan tersenyum kemenangan.senyumnya semakin lebar melihat wajah istrinya yg benar-benar seperti kepiting rebus!"bahkan kalo kamu cerewet lagi aku bakal kasih hukuman yg lebih dari ini" sambung wildan berbisik.suaranya terdengar menyeramkan di telinga ricis.membuatnya langsung bergidik ngeri!ricis meringis berusaha menyingkirkan fikiran-fikiran aneh yg terlintas di kepalanya. Hii kok author yg ngeri ya!

***
"Cis inget ya,jgn bilang ke mama kalo aku tadi berantem.bilang aja kalo aku itu tadi jatoh.ingetkan!" bisik wildan.yg sudah berdiri didepan pintu rumahnya

"Ck,iya kakak wildan.ini udah kesepuluh kali kak Wildan ngingetin icis!dikira icis pikun apa!" Emang icis pikun!

"Bagus deh,tapi awas ya klo kamu sampe keceplosan!kamu bakal aku kasih hukuman lebih dari yg tadi"ancam Wildan.

"Sip pak bos.Serahin ke icis,ngk bakal keceplosan kok!" Hmm author kok ngk percaya ya?

"Sip" Wildan mengacungkan jempolnya lalu menarik tangan ricis untuk masuk ke rumah.Benar dugaan Wildan! Lihat! Orang tuanya sedang duduk di kursi ruang tamu seakan menunggu kedatangannya.Huft ini yg tak ia sukai.orang tuanya masih memperlakukannya seperti seorang remaja.padahal ia sekarang sudah beristri.bahkan istrinya sedang berdiri disampingnya.bersiap-siap untuk menjawab semua pertanyaan yg diberikan mertuanya.

"Ehem,dari mana kamu?" Tanya mama Aisyah yg duduk di sofa.wildan hanya cengar-cengir lalu mendorong bahu ricis dgn bahunya.

"Eh,itu mah wil-dan tadi habis,habis keluar sebentar mah iya!" Ucp wildan terbata-bata. Mama aisyah menaikan salah satu alisnya"kok wajahnya memar  gitu?"tanya mama Aisyah

"Eh ini,wildan tadi jatoh dari motor ma, iyakan cis?"Wildan mendorong bahu ricis pelan."hah?,eh iya ma iya tadi kak Wildan jatuh ma" timpal ricis.

Mama Aisyah menggelengkan kepalanya lalu beralih menatap ricis seakan meminta jawaban."ricis,Riciskan anak baik,ricis mau jujurkan sama mama?"ricis menggaguk cepat."nah kak Wildan kenapa sayang?"tanya mama aisyah lembut.

"Oh kak Wildan tadi be-

"Belajar! Belajar ma,tadi Wildan belajar!" Dgn cepat wildan memotong perkataan ricis yg hampir saja keceplosan.Huft bisa-bisa ia digantung karna ketauan berantem.terakhir kali ia berantem ya pas waktu SMA.setelah itu ia berjanji kepada mamanya ia tak akan pernah berantem lagi.

"Belajar apa?sampai memar begitu?"tanya mama aisyah.

"Belajar ngebukin anak orang"gumam Wildan.

"Hah?! Kamu ngomong apa lam?"

"Eh ngk ma!Wildan ngk ngomong apa-apa kok"

Mama aisyah menggelengkan kepalanya."kalian kekamar sekarang!"
Ricis Wildan mengganguk lalu beriringan menuju kekamar.
Bersambung...

"Vote and Komen guys:)"

"Follow @suciayu2207"

"Thanks"





Cinta KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang