Dingin semakin tak teraba rasa, kala angin merangkak dari punggung lautan
Menerbangkan berjuta rasa, menyisip setiap yang dilaluinya
Hingga merabak denyit dipan di bawah lampu temaram
Memantra mata bersekutu ragu,
kala pagi buta menjadi bagian situasi gentingMencoba ku usir, justru semakin lantang meraung
Tubuh semakin gamang tak kunjung temukan cara melarikan diri,
Lengan sibuk mengetuk-ngetuk dinding, langit-langit, menggenggam sisa-sisa kesedihan saban hariApa yang sedang coba kurayakan?
Saat tidur tak sekedar menutup mata

KAMU SEDANG MEMBACA
JANG TEROESIR
PoetryBiar aku yang jelaskan bagaimana rasanya, tak apa kalau harus bersedih "JANG TEROESIR" akan terus update. SELAMAT MEMBACA :)