11. Prepare

41 8 0
                                    

Jangan lupa vote teman-teman




Ini sudah tiga hari semenjak acara tes beasiswa yang dilaksanakan Nadila di UI kemarin, Nadila sekarang hanya sedang menikmati brownies yang dibuat bundanya kemarin dengan segelas susu coklat hangat didepannya, cocok disaat sedang hujan deras seperti ini. Nadila hanya bersama adiknya sendiri dirumah yang sedang main PS dikamarnya, Bang Dzul? Bang Dzul sedang kerumah Kak Daffa, Kak Daffa baru saja beli game mobile baru, jadinya ya gitu

TV Nadila menyala namun tidak dilihat olehnya, katanya buat nemenin dia aja, padahal mah Nadila cuma fokus sama HP nya doang, "Kok hujannya ga reda-reda sih, pengen ketemu Arlina padahal" Nadila mendengus sebal, pasalnya hari ini aslinya Arlina dan Nadila sedang ada janji untuk pergi ke mall bersama, namun ya apa daya, sekarang diluar sedang hujan deras, jadinya mereka harus mengulur waktu sampai hujannya reda

Tak lama, Nadila mendapatkan telfon dari Bu Resti, Nadila sudah takut sendiri dibuatnya, soalnya kata Bu Resti, hasil tes beasiswa kemarin akan diumumkan tiga hari setelah tes berlangsung

"Hallo, Assalamualaikum  Nadila"

"Waalaikumsalam Bu, bagaimana? apakah ada info dari tes kemarin?"

"Sabar Nad, iya ibu ada info kalau hasilnya sudah keluar, selamat ya kamu di peringkat Dua yang nilai tesnya tertinggi hanya selisih 1,7 dengan peringkat pertama, Selamat ya Nad, Korea menantimu sayang, jangan pernah lupakan Bu Resti dan dewan guru lainnya ya Nad"

"Hahh? beneran bu? Alhamdulillah, makasih bu. Nadila ga bakalan lupa sama ibu dan dewan guru lainnya, karena berkat ibu dan guru-guru Nadila bisa ngambil beasiswa keluar negeri, dan bisa ngewujudin satu mimpi Nadila. Makasih banyak bu"

"Sama-sama Nadila, ini juga berkat kerja kerasmu nak. Kamu berangkat ke Koreanya seminggu lagi ya, nanti H-2 kalian yang lulus beasiswa keluar negeri bakal ada pengarahan, jadinya mulai siap-siap dari sekarang ya"

"Iya bu. Kalau Nadila boleh tau yang mau kuliah di Korea ada berapa orang?"

"Ada 3 orang Nad, kamu sama 2 lagi laki-laki sama perempuan, besok bakal diumumin siapa yang akan kemana. Semangat terus ya"

"Ohh begitu, iya bu"

"Ya sudah saya mau ada acara, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, bu"

Nadila benar-benar senang, tidak menyangka dirinya sebentar lagi akan satu negara dengan idolanya, namun Nadila juga merasakan sedih yang bersamaan karena setelah ini, Nadila akan berpisah dengan keluargannya

Saat Nadila melihat daftar nama-nama yang lolos beasiswa, Nadila melihat namanya di urutan kedua dan itu memang benar Nadila mendapatkan Nilai diatas targetnya, ia tak menyangka akan mendaptkan nilai yang menurutnya hampir sempurna itu

Nadila bergegas pergi kekamarnya untuk mandi dan bersiap-siap untuk membeli perlengkapannya yang nanti bakal ia bawa ke Korea, mumpung hujannya juga sudah mulai reda. "Lah gue perginya naik apa? kalau naik motor, takut nanti bakal hujan lagi, tapi kalau pakai mobil, gue ga bisa nyetir. Ha Bang Dzul, ya gue kerumah Kak Daffa aja terus suruh Bang Dzul nganter gue, iya gitu aja" setelah bermonolog sendiri cukup lama, Nadila bergegas menuju rumah Kak Daffa yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya

"Assalamualikum, Kak Daffa" teriak Nadila dari luar rumah Daffa, tak lama seorang perempuan paruh baya dataqng membukakan pintu, itu adalah asisten rumah tangga Daffa yang juga mengenal Nadila, "Waalaikumsalam, ehh Mba Nadila, nyari  Mas Daffa ya?" tanya art yang lebih sering dipanggil bi Wati itu, "Iya bi, sekalian cari Bang Dzul juga" jawab Nadila yang juga mulai celingukan melihat kedalam untuk mencari Abangnya itu, "Kalau non nyari disini gaada, mereka ada di kamar Mas Daffa" jawab bi Wati, sambil membuka pintunya lebih lebar, "Saya boleh kesana bi?" tanya Nadila tergesa-gesa, takut hujan lagi ini, "Iya, boleh Mba, silahkan masuk" Nadila segera berjalan cepat menaiki anak tangga, dan langsung membuka pintu berwarna coklat itu

Dreams Come True || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang