Bagian 8

34 4 1
                                    


Mesin pengering pakaian itu tidak berfungsi.

Sial!

Clay mencoba menggerakkan mesin itu sekali kali. Ia telah memastikan aliran listriknya menyala, mengatur posisi mesin itu sedemikian rupa, kemudian menekan tombol putar. Dalam beberapa detik yang menegangkan mesin itu mulai berguncang-guncang kemudian mengeluarkan suara melengking yang keras hingga memekakan telinga Clay. Seolah hal itu belum cukup buruk, Robin Rue berteriak dari ruang tengah. Tangisannya meraung-raung di udara. Suara oven yang berdenting kemudian menyadarkan Clay kalau panekuknya sudah berada cukup lama di dalam sana.

Clay tergesa-gesa ketika mematikan oven dan mengeluarkan makannya yang telah hancur. Melalui lorong pembatas, suara tangisan Robin Rue masih terdengar keras, suara itu seolah saling bersahut-sahutan dengan suara siaran televisi dari ruang tengah.
Setelah berhasil mengeluarkan resep masakannya yang gagal, Clay berlari untuk mematikan mesin pengering pakaian hingga satu persatu suara yang mengganggu perlahan lenyap. Hal terakhir yang dibutuhkannya adalah seorang bayi yang meminta digantikan popok.

Belum lama setelah Clay mematikan mesin pengering, suara telepon berdering dari ruang tengah. Ia bergerak cepat ketika menyambar telepon itu. Suara Ben muncul di seberang.

"Jangan sekarang, aku sedang sibuk," potong Clay sebelum Ben sempat menyelesaikan kata-katanya.

"Tidak, aku ingin memberitahumu. Semua berita di televisi menayangkannya."

"Apa?" tuntut Clay sembari memijat keningnya. Hari itu semakin terasa panjang dan menyiksa, terutama ketika bayi laki-lakinya tidak bisa berhenti menangis. "Aku tidak sempat menonton TV."

"Kau tahu keluarga Dawson yang kau sebut-sebut itu?"

Dalam beberapa tahun dalam hidupnya, Clay pernah bekerja untuk seorang bankir terkenal, Mike Dawson. Tapi itu sudah bertahun-tahun yang lalu sebelum Clay memutuskan hubungannya secara sepihak.

"Ya, kenapa?"

"Salah satu anggota keluarganya terbunuh."

Jantung Clay berdegup kencang, andrenalinnya berpacu kuat. Telinganya seolah ingin menutup diri untuk mendengar kemungkinan terburuk. Clay mengepalkan kedua tangannya yang bergetar. Tidak, jangan dia.

"Siapa?" tanya Clay, memberanikan dirinya untuk mendengar kabar itu.

"John Payne. Suami dari Jannate Dawson, pemilik Dawson Media. Media massa mengatakan kalau seseorang telah membunuh pria itu di rumahnya sekitar pukul tujuh malam dan coba tebak, istrinya menjadi tersangka utama karena dia ada di tempat dan waktu yang sama saat pembunuhan itu terjadi."

Bahu Clay merosot meski tubuhnya terasa gentar. Dadanya terasa sesak jika membayangkan kemungkinan terburuk itu. Tapi dugaannya tidak benar-benar terjadi, dan entah bagaimana Clay merasa lega hingga suara tangis Robin Rue kembali menyadarkannya.

"Dengar, terima kasih untuk informasinya. Tapi Robin Rue membutuhkanku sekarang."

"Oke, aku akan menghubungimu lagi nanti."

Tidak.. jangan.. tolong. Clay berharap ia punya keberanian untuk menyatakan keberatannya itu. Dalam beberapa hari terakhir Clay merasa Robin Rue telah menguras habis tenaganya, ditambah lagi urusan rumah tangga yang membuatnya jengkel. Mungkin Hugh benar dengan ide tentang mencari seorang pengurus rumah tangga. Sial, ia membutuhkan pil pereda sakit kepalanya sekarang.

MEGALOMANIAC (Boston Highway seri ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang