Ro'an sudah selesai. Seluruh penghuni pondok diwajibkan kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat dan siap-siap sholat dhuhur. Tak pelik beberapa santri mengeluh, karena tak sempat bertemu pujaan hati. Ro'an yang memang dijalankan bersama-sama antara santri putra dan santri putri, memang menjadi waktu paling tepat untuk saling bertemu, saling bicara dan ehem! saling pacaran. Itu sudah menjadi rahasia umum di pondok Al Kimetsu No Yaiba ini.
"(Y/n), enak yaa.." baru saja aku keluar dari kamar mandi. Mengeringkan rambut yang basah dengan handuk. Teman-teman satu kamarku sudah menyindiriku. Apa salahku kali ini?
"Pasti kamu tadi sempat berpacaran sama dedek gemes." biadap. Sungguh, ingin kupotong saja itu mulut.
Aku tidak marah karena mereka menuduhku berpacaran dengan Muichirou. Aku memang sempat bertemu tadi, sempat juga memangku kepalanya, memeluk kepalanya, mengelus kepalanya, bercanda dengannya, -eh banyak ternyata. Tapi, aku kesal karena seenak jidat, mereka menyebut Muichirou dengan sebutan 'dedek gemes.' Aku saja masih memanggilnya 'Kang Mas.' sialan.
"Apa sih!" sanggahku. Aku menjemur handukku di tali panjang sekitar kamar mandi lalu beranjak pergi, masuk ke kamar, siap-siap memakai mukenah.
"Ayolah, (Y/n). Jangan disembunyiin." sekumpulan manusia kang iri dan kang gibah itu mengikutiku. Masuk ke kamar, menarik mukenahku sampai terlepas. Ngajak gelud ternyata.
"Enggak. Aku tadi kan membersihkan kelas madinah sendirian." aku mengambil kembali mukenahku. Memakainya lalu berjalan pergi.
Belum sempat lima langkah, aku kembali ditarik masuk kamar. Mereka belum puas dengan jawabanku. Memangnya apa untungnya mereka tahu seluk beluk kisah hidupku sih?
"(Y/n), bohong ah." memang. Tapi apa untungnya aku memberi tahu kalian? Ga ada. Yang ada pembicaraan ini semakin panjang dengan pertanyaan-pertanyaan tambahan seperti 'Apa yang dedek gemes lakukan padamu?' ogah aku menjawabnya.
"Tanya mbak Shinobu. Dia yang menyuruhku." aku gemes lama-lama ingin memotong tangan-tangan yang memegangi tubuhku agar aku tidak kemana-mana. Aku kan pengen cepet-cepet ke masjid. Muichirou nunggu aku di depan sana sialan!
"Yodah iya maaf-" ucapan mereka seketika terpotong. Adzan dhuhur telah dikumandangkan. Bukan sih. Iman temen-temen laknatku ini tak sebesar itu hingga suara adzan mampu membuat mereka diam merenung dan menjawabnya dalam hati dengan hikmat. Yang menjadikan mereka diam adalah suara merdu yang mengumandangkannya. Itu suara cucu kesayangan mbah Kyai Kakushibou, Muichirou Tokitou.
Nah kan? Apa yang kutakutkan terjadi. Mas Muichirou keburu masuk masjid duluan. Dia pasti marah karena aku tak sempat menemuinya yang sudah menunggu aku lama di depan masjid. Sialan kalian, akan ku balas nanti.
Ngomong-ngomong, Mereka ini fans mas-mas ndalem(2). Paling suka sama Muichirou, kata mereka meskipun dia masih berumur enam belas tahun, dia sudah menjadi imam idaman untuk rumah tangga. Heh! Bajingan, dia imamku, enak saja bilang gitu di depanku.
Katanya, Muichirou itu diumur yang masih muda sudah pintar. Pintar akademik juga pintar mengaji. Bahkan diumur empat belas tahun, dia sudah menjadi hafidz Qur'an dan sekarang dia tengah mendalami kitab kuning. Sudah tampan, agamanya juga mantab lagi. Siapa yang gak terpincut pesonanya? Tapi mereka tidak punya kesempatan. Mas Muichirou itu milikku.
Tapi dibalik kesempurnaannya itu mereka tidak tahu sisi buruknya. Ada memang sisi minus yang ditunjukkan oleh manungso(3) pendek itu. Dia judes, itu poin pertama kenapa mereka agak males deket-deket sama Muichirou. Kedua, kalo ngomong ceplas-ceplos gak disaring dulu, bikin orang yang ngobrol dengannya otaknya cenat-cenut pengen toxic.
Ada sisi gelap Muichirou yang gak ditunjukkan khalayak umum, memang rahasia keluarga pondok sih. Muichirou itu semenjak orang tuanya tewas 7 tahun yang lalu, ia menjadi sangat nakal. Ada satu bukti, rambutnya yang dipanjangkan dan di cat diujungnya itu buktinya. Dia suka ikut tawuran, untungnya dia gak sampai mabuk-mabukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEN I MEET YOU
FanfictionKetemu husbu pas masuk dunia anime memanglah epic. Tapi pernah gak sih lo. Masuk pesantren karena dipaksa orang tua malah ketemu dedek gemes :v Udah baca ae. Aulia bawa Muichirou Tokitou kali ini >~< Btw karena ada adegan icha-icha. Aulia sarankan d...