Bintang dan Bulan

126 5 4
                                    

" Anak papa ganteng banget si sama seperti papa gantengnya tapi tetap aja gantengan papa "

Dan bayi kecil itu hanya tertawa melihat nya.

" Iya nak. Anak kamu tampan seperti papa nya dan cantik seperti ibunya " kata mama ade yang sedang mengendong bayi mungil satu nya.

" Iya dung ma. Siapa dulu? Ade gitu lo " ade pun membanggakan dirinya dan bayi mungil itu pun hanya tertawa karena mau bagaimana pun mereka masih belum mengerti apa yang papa nya mereka katakan.

" Kamu sudah menemukan nama untuk mereka nak? " mama ade pun menatap ade dengan penasaran

" Hmm sudah kok mah. Tapi aku ingin memberitahukannya di depan kai saja nanti " ade pun tersenyum membayangkan betapa senang nya kai jika melihat buah hati mereka.

" yaudah buruan kamu azan kan setelah itu kita ke ruangan istri kamu "

" baik ma "

Ade pun mengazan kan kedua anak nya . Setelah itu mereka pun meletakkan kembali bayi bayi mungil tersebut dan kembali ke ruangan kai berada.

.
.
.

Saat tiba di depan ruangan kai . Ade melihat teman - teman nya yang sedang makan dan papa nya yang sedang sibuk dengan hp nya. .

" Gimana pa perkembangan istri aku? " tanya ade sesaat dia berada di depan papa nya.

" Alhamdulillah dia sudah lewat dari koma nya. Namun kita masih harus menunggunya kembali sadar untuk saat ini"

" Syukur deh akhirnya istri aku sudah tidak apa apa. Bagaimana dengan papi mami, pa ? "

" Mereka sebentar lagi bakal sampai"

" Ma. Papa harus balik lagi ke kantor ada urusan penting yang gak bisa papa tinggal. Jadi mama disini aja menemani anak anak. Nanti jika orang tua kai sudah sampai. Kabari papa ya ma "  papa ade pun berdiri menghadap mama ade

" Emang tidak bisa di wakilkan ya pa? Padahal papa belum melihat cucu kita " mama ade pun menjadi murung

" Maaf ma. Papa gak bisa. Nanti jika urusannya sudah selesai papa bakal langsung kemari kok. Mama jagain mereka saja. Yasudah papa pergi dulu ma " papa ade pun mencium kening sang istri sekilas dan langsung pergi karena ada urusan yang sangat penting.

Mama ade pun hanya bisa tersenyum karena dia juga tau sebenarnya urusan tersebut di laksanakan tadi tapi berhubung ada masalah di sini jadi papa nya ade mesti menunda urusan nya yang tidak bisa di wakilkan ke siapa pun.

Maklom direktur

Sedangkan mereka yang ada di sana hanya bisa menyaksikan keuwuan yang terjadi .

Ade sendiri sampai geleng geleng kepala melihat sang papa dan mama yang romantisan di saat seperti ini.

Tidak lama kemudian

Suster pun datang dan memberi tahu bahwa kai sudah sadar saat ini dan sudah bisa untuk di jenguk .

Namun tidak boleh rame rame untuk melihatnya di karena kan kai membutuhkan banyak istirahat

Saat mau masuk ke dalam ruangan. Orang tua kai pun tiba dan akhirnya mereka pun masuk bersama.

Di dalam ruangan mereka milihat kai yang sedang di suapi bubur oleh sang suster.

Suster tersebut pun izin pamit untuk keluar setelah melihat keberadaan keluarga pasien.

Orang tua kai langsung jalan menuju brangkar nya dan memeluknya dengan erat.

" Sayang akhirnya kamu sudah tidak apa apa. Mami khawatir sekali saat tau kabar bahwa kamu  koma dan di harus nya operasi demi menyelamatkan cucu cucu mami " mami kai pun  menangis .

Adkha ✔   [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang