Jaemin duduk di sofa, dia baru sahaja pulang setelah menghantar chaeyoung ke rumahnya.. otaknya ligat memikirkan tentang tadi di mana dia melihat jaehyun dan jaen bersama. Susah peluang dia kalau macamni untuk mendapatkan hati jaen semula..Pintu utama yang di kuak oleh seseorang menarik perhatiannya yang sedang duduk di ruang tamu.. jaemin melihat ke arah jaehyun..
" kau keluar dengan sapa tadi? " soal jaemin sambil memandang ke arah hyungnya itu..
" aku keluar dengan kawan " kata jaehyun dan duduk di sofa yang bertentangan dengan jaemin. Kakinya di silangkan..
" lelaki ke perempuan? " soal jaemin lagi..
" perempuan " kata jaehyun selamba. Remot tv yang berada di atas meja di capai lalu butang on di tekan..
" sapa? Kawan yang mana? " soal jaemin lagi.. jaehyun yang tadi pandang ke arah skrin tv terus beralih memandang ke arah jaemin dengan dahi yang berkerut.. dah kenapa adiknya ini? Selamani jaemin tak pernah pun peduli jaehyun nak keluar dengan sapa..
" yang kau ni sebok sangat aku nak keluar dengan sapa dah kenapa? Selamani takde pun kau tanya? " soal jaehyun pelik..
" Aahh? Ta..tak a..aku tanya je " kata jaemin dengan wajah yang cuba di kawal..
" dah lah aku nak mandi " kata jaehyun lalu beredar masuk ke biliknya untuk bersihkan badan..
_____
Jaen masuk ke dalam lif untuk menuju ke tingkat di mana dia bekerja.. semasa dia hendak menekan butang tutup ada tangan yang menghalang membuatkan pintu lif terbuka semula..
" eeh jaehyun awak kerja sini juga? " soal jaen dengan dahi berkerut..
" of cause lah ini kan syarikat mendiang appa saya " kata jaehyun sambil tersenyum manis. Jaen hampir terlupa yang jaehyun ini adalah abang ke pada jaemin. Jaen hanya mengangguk sahaja..
" hrmm.. jaen nanti lunch sekali nak? " soal jaehyun..
" tapi.. awak kan bos apa pula pekerja lain kata nanti " kata jaen.
" it's okay jangan peduli tetang apa mereka kata lagi pun saya hanya CEO kedua jadi awak tak perlu risau " kata jaehyun sambil tersenyum..
" baiklah kalau macam tu " kata jaen.. pintu lif terbuka dan mereka keluar menuju ke ruangan masing2
Jaen duduk di kerusi tidak sampai beberapa saat talefon officenya berbunya.. jaen dengan pantas mengangkat panggilan tersebut..
" masuk bilik aku sekarang " kata jaemin di dalam talian..
" baik tuan " kata jaen dan terus bergerak ke ruangan jaemin
Terlihat seorang wanita yang seksi duduk di atas sofa yang berada di bilik jaemin..
" you!!! " wanita itu terus berdiri sambil melihat ke arah jaen dengan muka yang tidak puas hati. Jaen agak terkejut kerana wanita itu adalah wanita yang dia langgar semalam..
" you kenal jaen ke chaeyoung? " soal jaemin pelik
" kalau you nak tahu dia lah budak yang langgar i haritu dekat mall " kata chaeyoung bernada gedik..
" betul ke apa yang chaeyoung cakap? " kata jaemin sambil memandang ke arah jaen
" be..betul tuan tapi saya dah mintak maaf " kata jaen gagap..
" you pecat je dia ni.. dah lah tak cantik.. perempuan kampung tak layak lah kerja dekat syarikat besar mmacam ni! Please sedar diri " kata chaeyoung sinis sambil mensilangkan tangan di dada.. jaen sudah mengepal penumbuk tanda marah.. mulut perempuan ni macam longkang!
" kau sapa nak suruh jaemin pecat aku!! " kata jaen agak marah.. hal itu membuatkan jaemin agak terkejut..
" aku tunang jaemin kenapa? Ada masalah? " kata chaeyoung sambil merangkul lengan jaemin.. jaen yang agak terkejut itu cuba kawal riak wajahnya..
" you pecat je lah dia ni tak ada adap langsung! " kata chaeyoung sambil memandang sinis ke arah jaen. Jaemin melepaskan rangkulan chaeyoung..
" cukup chaeyoung! Dia pekerja i and you takde hak nak suruh i pecat dia " kata jaemin tergas.. chaeyoung terus terdiam dia duduk semula ke sofa dengan keadaan marah..
" ada apa tuan panggil saya? " soal jaen mendatar.. tak tahu kenapa hati dia agak sedikit sakit bila mendengar jaemin sudah bertunang..
" aku nak kau ambilkan fail tentang pembinaan hotel di pulau jeju " kata jaemin
" baiklah nanti saya ambilkan dan serahkan kepada tuan. Kalau macam tu saya keluar dulu " kata jaen dengan pantas dan terus keluar.. panas hatinya bila melihat chaeyoung yang sudah memandangnya atas bawah..
____
Jaen bersiap siap untuk pergi lunch bersama jaehyun.. dia sedang mengemas beberapa fail di meja supaya nampak lebih kemas. Jaemin berdiri di depan meja jaen
" kenapa ni tuan? " soal jaen
" kau marah? " soalan di balas soalan
" marah untuk apa? " soal jaen pelik
" pasal chaeyoung tunang aku? " kata jaemin.. jaen tergelak kecil
" buat apa saya nak marah.. saya dan tuan hanya sebatas majikan dan pekerja tak lebih.. lagi pun saya turut gembira yang tuan sudah bertunang " kata jaen. Muka jaemin terlihat hampa..
" boleh kita lunch bersama? " soal jaemin
" maaf tuan tapi saya dah janji nak lunch dengan orang lain " kata jaaen
" sapa? " soal jaen agak dingin
" Aah- " baru jaen ingin bercakap sudah di potong seseorang
" Jaen!! " suara itu menarik perhatian mereka berdua.. jaehyun tersenyum dan menghampiri jaen dengan tangan satu di masukan ke dalam poket seluarnya
" maaf tuan tapi saya dah janji nak lunch dengan tuan jaehyun.. " kata jaen. Jaemin sudah menayangkan muka tidak puas hati..
" jom tuan jaehyun " kata jaen dan terus menarik tangan jaehyun membuatkan jaemin bertambah geram.
" bye adikku " kata jaehyun sambil tersenyum mengejek.. jaemin mengepal tangannya geram..
" dorang ni ada apa2 ke?! " kata jaemin geram.. hatinya sakit melihat jaen menarik tangan jaehyun..
____________________
Jangan lupa di tekan tombol bintang di bawa ya
teman2🤭😂kamsahamnida🤗💕KEEP VOTE😘😘
YOU ARE READING
SECOND CHANCE || Na Jaemin√
Fanfictionkeperitan seorang wanita yang menjalani hidupnya dalam keadaan yang sedang mengandung.. Na jaemin lelaki yang tidak mengakui yang dia telah mengandungkan wanita itu.. di caci, di hina dan di buang dari sekolah itu amat memeritkan bagi wanita itu.. s...