Raina

gengsi

Twelve

Ku sebenarnya tau
Kau ada sesuatu
Matamu selalu saja mencari
Kemana pun aku pergi

Katakan sayang bila sayang
Katakan cinta bila cinta

Jangan coba berpura pura
Seperti tak ada rasa
Tapi di hati sayang

Ku tunggu sampai kapan
Kamu punya keberanian
Sudah cukup jangan sampai diriku
Yang nyatakan suka kamu

Katakan sayang bila sayang
Katakan cinta bila cinta

Jangan coba berpura pura
Seperti tak ada rasa
Tapi di hati sayang

Katakan sayang bila sayang
Katakan cinta bila cinta

Jangan coba berpura pura
Seperti tak ada rasa
Tapi di hati sayang

Katakan sayang bila sayang
Katakan cinta bila cinta

Prilly latuconsina
( katakan cinta🎧)

[ jangan lupa follow, vote and coment soalnya itu semua penting banget bagi author❤]

Suasana kantin terlihat begitu ramai seperti biasa. Alvino kini sedang berada di kantin bersama riyan mereka duduk di bagian pojok paling kiri kantin, tidak seperti biasanya, kali ini ada yang aneh dengan sikap alvino. Cowok itu sedang memikirkan tentang sesuatu yang terus saja mengganggu pikirannya.

Ada hubungan apa mereka berdua? Apa mereka pacaran! Batin alvino.

"ck! Kenapa gua jadi mikirin mereka berdua." ucap alvino sambil menggebrak meja.

Riyan yang sedang meminum minumannya tersedak tiba tiba saat sahabatnya berbuat seperti itu.

"uhuk.. Uhuk.. Uhuk.."

"lo kenapa yan?" tanya alvino.

"kenapa! Kenapa! Lo noh yang kenapa tiba tiba ngebrak meja kan gue jadi keselek tau gak." ucap riyan, marah marah.

"tadi gue gak sengaja,gue emosi. " ucap alvino.

"emang nya lo kenapa? Sampe gak bisa nahan emosi lu sendiri, terus tadi gue juga denger lu bilang lagi mikirin mereka. Mereka siapa maksud lo vin?" tanya riyan.

"Gak. Bukan siapa siapa!"

"jangan bohong vin, gue ini sahabat lo masa lu kagak mau cerita sama gue."

Alvino menatap riyan. " gue tadi bilang bukan siapa siapa!"

"ya.. Yaudah si bos gak usah sensi juga kali ke gue, kan gue nanya baik baik." ucap riyan, ketakutan.

Alvino tidak membalas ucapan riyan cowok itu beranjak berdiri dari tempatnya. Dia ingin kembali ke kelasnya, namun saat ingin melangkahkan kakinya tiba tiba seseorang menghampiri mereka.