O3. Lupa

55 11 3
                                    

Untuk kalian yang masih stay #dirumahaja. Selamat membaca ya. Votenya jangan lupa, vote itu gratis hehe 💗
.

.

.

Disinilah Zeo sekarang, menunggu ayahnya menjemput dengan duduk dibawah pohon mangga depan sekolah sambil menghisap yogurt rasa stroberi. Zeo masih bingung apa yang dikatakan Josua tadi pagi tentang membantunya untuk berubah.

"Berubah? Emang apa kurangnya Zeo?" Setedik kemudian Zeo sadar, "Eh, dasar mulut nakal. Pasti ada kurangnya, banyak malah!"

Zeo pun kembali menghisap yoghurtnya sampai tidak sadar jika ada seseorang siswi berdiri di depannya.

"Ehm sorry, gue boleh pinjam gojek lo gak? Hp gue mati nih"

Perlahan Zeo menaikkan kacamatanya yang turun untuk melihat siapa yang ada di depannya sekarang. Ternyata Natha, Sang pujaan hati.

Zeo mematung, "N-Nat-Natha?"

"Eh? Lo kenal gue?"

Sambil mengkerutkan alis Zeo membatin, "Kemarin kan ketemu, masa dia lupa?"

Zeo memandang wajah Natha sambil tersenyum-senyum dengan mulutnya yang sedikit terbuka.

"Ekhm! Halo? Jadi gue bisa pinjam gojek lo gak?" Tanya Natha sekali lagi

"Eh! Maaf maaf, ini nih ada, pakai aja sepuasnya hehe"

Melihat kelakuan Zeo yang mendadak berubah, Natha hanya menggelengkan kepala dan mengambil ponsel milik Zeo. Mulailah halusinasi Zeo saat Natha sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Ya Gusti! ini beneran cantik banget! Zeo boleh gak ya singgah dihatinya sebentaaaar aja! EH EH SADAR ZEO! Astaga apa sih barusan?!" Zeo memukuli kepalanya dan mengalihkan pandangan kearah lain

"Nih hp lo, makasih ya! Salam kenal gue Natha, nama lo?"

"Serius Natha nanya nama Zeo? Aduh gak kuat!"

"Yah ngelamun lagi lo," Natha melirik bet nama yang berada diatas kantung seragam Zeo "Zeonard Pangestu, dipanggil?"

"Zeo" jawab Zeo tanpa mengalihkan pandangan dari wajah Natha

"Okey! Salam kenal ya Zeo. Makasih sekali lagi, semoga kita bisa berteman baik!" Natha mengulurkan tangannya untuk bersalaman membuat Zeo menunduk memperhatikan tangan Natha yang dibalut 2 gelang warna coklat itu. Kedua pipinya pun akhirnya merona seperti buah apel.

...

"Sumpah, deh, kak! Tangan lo kenapa sih? Diliatin mulu dari tadi, sampe pegel gue liatnya" cibir Fania yang sedang menonton televisi.

Pasalnya dari sejak pulang sekolah, Zeo terus membolak-balikkan tangannya. Seolah merasa tak percaya sudah bersalaman dengan Natha.

"Sstt! Kamu gak tau apa-apa"

Fania memutar bola matanya malas dan beralih menonton siaran televisi. Hanya karena Natha, seorang Zeonard Pangestu bisa terbius fokus. Namanya juga sedang suka, bersalaman saja sudah membuat hati tak karuan rasanya.

Tungkling!

Bunyi notifikasi ponsel membuat Zeo sadar akan lamunannya dan langsung bergerak untuk membuka.

LINE

Profil RoomChat

Josua
Gue mau ajak lo ke suatu tempat
Ntar agak sore tapi

Kemana?

Josua
Ada lah ikut aja, sekalian mau nyariin sesuatu buat lo

Zeo berpikir sejenak, "Pasti ini rencana buat Zeo berubah nih!"

Tungkling!

Ada pesan lain yang masuk. Tapi bukan dari Josua, pesan ini membuat Zeo terkejut sampai membelakakan matanya

Bu Ani Biologi
Assalamualaikum nak Zeo. Jd kmrn ada info lomba utk kls 11, stiap skolah mewakili 4 orang. Kbetulan tim dri kita kurang 2 orang. Apakah bisa nak Zeo ikut serta?

"YA AMPUN BU! ZEO UDAH MAU LULUS MASIH AJA DISURUH LOMBA" Teriak Zeo sampai Fania ikut terkejut.

"Ck! Udah kak ikut aja. Dapat uang kan lumayan"

"Dikira lomba gak pake mikir apa ya?!" Batin Zeo

Zeo bimbang diantara menolak takut dosa tapi jika menerima takut menyesal. Mau tidak mau juga harus menerima, hitung-hitung mengasah pikiran untuk persiapan Ujian Nasional.

Baik, Bu. Saya bisa ikut serta dalam perlombaan tersebut

Bu Ani Biologi
Alhamdulillah jika bgtu. Tolong malam ini dipersiapkan ya. Materinya biologi dri kls 10-11.

Karena Zeo menerima ajakan gurunya mengikuti lomba, terpaksa dia menolak ajakan Josua karna malam ini dia harus mempersiapkan materi lomba.

Sorry Jo, Zeo gak bisa ikut

Josua
Nape emang?

Bu Ani barusan chat nawarin Zeo jadi peserta lomba:(
Kapan-kapan deh ya? ^^

Josua
Resiko punya temen pinter gini nih.
Yawda gapapa
Semangat brada!

Tanpa basa basi, Zeo langsung naik keatas menuju kamarnya untuk belajar. Sudah lama ia tidak mengikuti lomba, jadi perlu sedikit pemanasan. Dibalik kacamata bulat, matanya fokus mencari buku di tumpukan buku lainnya. Setelah ketemu dengan apa yang dicari, ia langsung duduk di meja belajar dengan membuka satu per satu lembar buku tersebut.

Banyak yang tidak tau jika Zeo sebenarnya mempunyai wajah yang mempesona. Mata tajam yang ia punya membuat orang lain tidak sadar karena sudah melihat dari penampilannya.

Waktu kian berlalu, tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Zeo baru saja sampai pada pertengahan buku. Karena lelah, ia melepaskan kacamatanya untuk mengusap matanya. Dilihat jam di dekat meja belajar membuat Zeo langsung menguap.

"Tunggu. Kenapa Natha lupa ya ? Gak mungkin banget orang kayak dia gampang lupa. Eh tapi bisa aja?" Zeo kembali menguap sambil memandang keatas. Ada barang yang tampak tidak asing disana. Ia lupa jika beberapa hari yang lalu membeli buku catatan.

Zeo pun mengambil buku tersebut, "Mau dijadiin buku apa ya?" Tangan Zeo tergerak mengambil bolpoin dan menuliskan sesuatu pada cover buku.

Yang berisi tentang dia.

Zeo kembali tersenyum setelah menuliskannya. Ia buka lembar pertama yang masih kosong dan tangannya tergerak lagi untuk menuliskan sesuatu.

Hai Natha! Aku Zeo, yang kemarin ditoko buku dan yang pinjamkan kamu gojek. Tapi serius, Natha lupa? Gak mungkin juga lupa secepat itu. Zeo mau bilang makasih sama Natha. Karena Natha, Zeo bisa ngerasain rasa yang gak pernah ada sebelumnya. Zeo gak tau ini apa namanya, yang jelas Zeo suka Natha! Permudah Zeo buat dekat sama Natha ya? Tenang aja, Zeo juga lagi usaha kok!

-Zeonard

«●»

─Si Culun, Zeo─
Written on; 130620

©s r r k a_

Si Culun, ZeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang