Seperti janji aku ke maren, aku kambek dengan noah si cowok manis nan keceh.Vote dulu yuk, biar berkah🤲
Rasa Cinta muncul dari hati
Begitu juga rasa sayang
Lantas, apa yang membeda kan keduanya?***
Enzi, seorang gadis berusia 18 tahun, yang mana di umur nya yang masi terbilang cukup belia tentu memiliki banyak keinginan dan tujuan di masa depan nya, salah satu nya menjadi dosen matematika adalah tujuan utama di masa depan nya, mungkin banyak di luar sana orang membenci pelajaran tersebut, namun enzi justru sangat mencintai nya, bertentang dengan sang ayah nya yang justru menginginkan nya mendalami ilmu agama dan berniat menguliahkan enzi di kairoh setelah lulus nanti, namun enzi tidak ingin dan meyakin kan sang ayah untuk tetap kuliah di indonesia, tentu sang ayah menyetujui nya dengan syarat nilai nya harus di atas rata-rata, enzi terbilang anak yang cukup bebas di belakang ayah nya.Usia 18 tahun tentu soal cinta ia sudah memahami, dalam arti kata mana yang sewajar nya dan mana yang tidak, cinta juga sudah membawa nya bertemu dan jatuh dalam pesona Noah ahnfarez, laki-laki yang sudah mengisi hari-hari nya selama 2 tahun belakangan, walau terbilang cukup lama namun mereka menutup rapat hubungan mereka kepada kedua orang tua mereka masing-masing tentu dengan alasan karena berbeda keyakinan, yang menjadi penghalang cinta mereka selama ini.
Kicauan burung masi terdengar jelas menanda kan pagi sudah menjelang siang.
"Tumben hari minggu bangun jam 8 biasa nya jam 12"
"Laper bu"gumam gadis yang masi lengkap mengenakan piyama motif minon sambil menuruni tangga menuju meja makan.
"Tu ibu udah bikin nasi goreng sambel ijo, makan yang banyak biar anak pak haji samat tambah naksir sam kamu"
"Maksud ibu juki, yang rambut nya kribo itu, yah ogah ah"
"Tapi dia baik anak nya, setiap minggu nganterin ibu telur gulung sama siomay"
"Ibu aja sana yang nikah sam juki"
"Kalau ibu yang nikah trus ayah kamu di kemanain?"
"Ya nggak tauk"
"Oh yah, tadi ayah nelfon kata nya dia mau pulang"
Uhuk*
Baru beberapa suap nasi yang masuk pun kembali keluar karena enzi tersedak mendengar bahwa ayah nya akan pulang"ayah pulang kapan?"tampak raut kepanikan kali ini.
"Hati' kalau makan atuh nak, ayah bilang malam besok"
Enzi menghela nafas lega sambil mengelus dada nya, tentu ia panik jika ayah nya pulang malam ini, sudah pasti ia gagal bertemu kekasih nya.
"Kenapa? Udah kangen banget sama ayah?"
"Enggak—eh iya, kangen banget"
"Hari ini kamu ada les atau ekschool nggak"tanya sang ibu sambil mencuci piring di wastafel
"Nggak ada bu"
"Yaudah, kamu jagain rumah, jangan kemana-mana, ibu mau arisan sama ibu' komplek, kalau udah slesai beresin semua nya, jangan lupa kunci pintu, banyak maling sekarang, kalau tv 22 inch yg di colong mah nggak masalah, kalau kamu yang di culik, kan berabe gue, bikin anak modelan kyak elu susah tau nggak"
"Iya—iya ibu sulastri, bawel banget"
•
•Langit malam terlihat jelas dengan pantulan cahaya lampu kota yang cukup terang, tak banyak kisa para remaja malam ini, karena bukan malam minggu, dan besok adalah senin, Hari paling di benci banyak anak sekolah, enzi duduk di atas balkon kamar nya, mata nya terus mengitari jalan komplek yang tampak lengang dan hanya ada beberapa pejalan kaki dan pengendara motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
another belief
Novela Juvenil[follow dulu sebelum baca] Cinta di antara tasbih dan salib "Terimakasih telah hadir di dalam hidup ku walau tak bisa bersama sampai mati" "bagian diri ku merasa sakit mengingat diri nya yang sangat dekat, namun tak tersentuh" Juni. 2020