0.3 | pasir putih |

124 25 16
                                    

Pilihan terbaik ketika tidak bisa memiliki adalah mengiklasakan













***

Seluruh siswa dan siswi kompak menyandang tas nya ketika bel pulang telah berbunyi tepat pukul 15:00.
Noah sedang berdiri di samping kelas IPA 1 dengan tangan kanan berada di dalam saku celana, sesekali ia mengecek jam di tangan kiri nya, mata nya tak henti melirik ke dalam kelas tepat di mana enzi berada sedang sibuk memerhatikan pelajaran di depan kelas karena ada mata pelajaran tambahan.

Noah : ayo bolos

Enzi tersenyum saat membaca pesan singkat dari noah, mata nya melirik ke arah guru yang tengah sibuk menulis di papan tulis, untuk mencuri kesempatan membalas pesan  dari noah.

Enzi: bentar lagi, nanti kita kepantai :D

Sontak noah langsung menoleh ke dalam kelas, dan mendapat kedipan mata dari enzi.

"Noah, ngapain kamu di situ"

"Emm, itu bu saya lagi nungguin bidadari"

"CIEeee"suara sorakan dan tatapan para murid di dalam kelas tersebut langsung tertuju pada enzi, hal itu membuat enzi malu dan menutup wajah nya dengan buku paket hingga sebuah gumpalan kertas dari arah samping mengenai hidung nya, leha tertawa saat mendapati tatapan tajamdari enzi

"tangan kosong kalau berani"gumam enzi cukup pelan.

"Kamu, jangan berdiri di situ, sana ini masi jam pelajaran saya"

Noah pun menunduk sambil memundurkan langkah nya menatap enzi dengan memberi kode bahwa ia menunggu di parkiran.

Setelah 15 menit berlalu enzi tergesah-gesah mengemasi barang-barang nya.

"Mau ke mana lo buru-buru"tanya leha

"Ke pantai sama noah"jawab enzi tersenyum senang

"Pacaran mulu lo"

"Iri bilang bos"gumam enzi meninggalkan leha sembari menjulurkan lidah ke arah sahabat nya itu.

"Untung temen, kalau kagak udah gue santet lu"

Enzi menatap kepenjuru parkir, ia melihat noah sedang berdiri di samping motor besar nya yang berwarna hitam dan putih.

"Maaf ya lama"noah tersenyum"jadi..?kata nya mau kepantai"enzi pun mengangguk senang"ayo"

"Emang ayah kamu udah pulang, nanti kalau dia marah kamu pulang telat gi mana?"

"Ntar malam ayah baru sampai, kalau ayah nanya kan tinggal bilang, ada kerja kelompok atau ekschool, pasti dia percaya kok"

Noah meraih satu helm dan memasang nya di kepala enzi"udah pintar bohong juga ternyata"noah tersenyum sambil memasang kan pengait helm dengan wajah yang begitu dekat"kan kamu yang ngajarin"gumam enzi dengan mencolek hidung kekasih nya itu.

"Lets go princes"


Pasir putih dengan suara ombak dan angin laut yang di sajikan cukup bisa menenangkan pikiran sejenak dari pelik kehidupan, berjalan tanpa mengenakan alas kaki menyusuri tepian pantai sesekali kaki nya menyentuh ombak yang naik menyentuh bibir pantai berpasir putih itu, noah tersenyum berjalan beriringan sambil menggenggam tangan enzi

another beliefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang