Chapter 06 : Continue?

29 5 0
                                    

Yes or No?

Sayup-sayup aku mulai membuka mata. Sedikit gelap. Samar-samar. Mulai cerah. Sampai akhirnya pandanganku benar-benar tampak jelas.

Sekarang aku bisa melihat sepasang bola mata berwarna jingga dan sepasang alis runcing berwarna biru muda. Juga terlihat pula olehku bibir tipis, hidung mungil, dan lesung pipit yang terukir sempurna diwajah seorang gadis kecil. Gadis kecil yang kawaii (imut).

Tingginya sedada dan tinggiku hanya 155cm, gadis yang paling usianya baru seumuran anak kelas lima SD itu entah sejak kapan sudah berdiri dihadapanku, hanya berjarak satu langkah. Aku pun dengan sigap langsung mundur(walaupun refleks itu sedikit terlambat), bukan karena apa-apa, hanya merasa posisi ini terlalu dekat.

Gadis kecil itu berdiri tegak hampir tak bergerak, seolah sosoknya hanya sebuah boneka robot otomatis, menengadahkan kedua telapak tangan dengan wajah polos yang menatapku kosong. Kali ini ia mulai membuka mulutnya.

"Yes or No?"

...

Aku hanya memiringkan kepala, bisa berarti karena tidak mengerti atau penasaran, yang jelas daripada soal pertanyaan singkat yang gadis kecil itu ucapkan aku malah lebih tertarik pada suaranya. Walaupun hanya sekilas tapi suara itu enak sekali di dengar, kecil lembut dan imut, sama seperti suara seiyuu (voice actor) yang memerankan karakter loli di dalam game/anime.

Di atas kedua telapak tangan mungil gadis kecil itu, masing-masing terdapat sebuah bola seukuran buah melon yang secara tidak masuk akal mengambang di udara. Bola-bola transparan. Berdenyut-denyut mirip gelembung sabun. Di dalamnya terdapat huruf-huruf yang masing-masing membentuk sebuah kata.

Di dalam bola gelembung pada tangan kanan terdapat kata YES, sementara di dalam bola gelembung pada tangan kiri adalah kata NO, lengkap dengan tanda seru (!) di masing-masing kata.

Tapi aku belum terlalu memperhatikan semua itu karena terlalu sibuk memandangi sosok bocah imut ini.

Kecuali didalam game dan film anime, aku tidak pernah melihat manusia secantik dan seimut gadis kecil ini sebelumnya. Tampak sangat asing dan berbeda untuk ukuran tampang-tampang manusia yang pernah aku jumpai, walau seorang model sekalipun. Wajah oriental yang cantik, imut nan manis, khas paras gadis asia. Ditambah makeup dan pakaian yang ia kenakan tampak tak biasa, bak seorang cosplayer pro level dewa.

Ia mengenakan kimono berwarna putih, dengan motif bunga-bunga sakura berwarna merah jambu yang sangat indah. Rambutnya yang berwarna biru muda tampak digelung dengan sumpit, seolah memamerkan kulit lehernya yang putih dan mulus.

Masih tetap pada posisinya, gadis kecil itu berdiri tegak menengadahkan tangan, menatapku kosong tanpa ekspresi. Entah kenapa memandangi sosoknya terasa begitu menyenangkan bagiku, membuatku sedikit mengkhawatirkan diriku sendiri, jangan-jangan aku mulai memiliki kelainan seperti phedo__ ah tidak! Aku hanya seorang lolicon (pecinta karakter gadis kecil di dalam anime), tidak kurang dan tidak lebih.

Hmm! Hanya seorang lolicon, dan lolicon yang aku maksud itu tidaklah sama seperti phedopil, titik! Pikirku meyakinkan diri, masih memandangi sosok kaku itu.

"Yes or No?"

Sepertinya gadis kecil itu sudah mengucapkan pertanyaan itu dua kali (atau tiga kali; bisa saja sebelum aku siuman dia sudah mengucapkan itu). Tapi tetap saja pertanyaan itu tidak terjawab, karena kali ini tatapanku sudah teralihkan oleh sesuatu yang lain. Sesuatu yang mengejutkanku. Tempat ini.

Memandangi tubuh gadis mungil itu dari atas kebawah mataku pun telah sampai pada kakinya. Kaki yang indah, beralaskan sendal jepit yang terbuat dari kayu dan rotan (Geta). Tapi bukan kaki ataupun Geta gadis kecil itu yang membuatku heran, melainkan lantai yang ia pijak. Lantai itu terbuat dari kaca atau entah apa, yang jelas sesuatu yang sangat mengkilap, tapi tidak licin saat dipijak.

RePlayGame : Mati Bolak-balikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang