9

20 2 0
                                    

Tak berapa lama bu fitri keluar meninggalkan kelas, suara speaker kelas berbunyi pertanda akan ada pengumuman,

Kepada seluruh siswa-siswi SMA Galaksi, untuk hari ini kalian akan melanjutkan belajar dirumah. dikarenakan dewan guru akan mengadakan rapat mengenai buku sekolah dan mengatur ulang jadwal pelajaran. Diharapkan seluruh siswa/i segera pulang kerumah, jangan keluyuran kemana-mana. Terimakasih

Setelah mendengar pengumuman tersebut, seluruh siswa bersorak karena akan pulang cepat.
Aku bersiap merapihkan buku ku ke dalam tas, dan bergegas pulang. 

Aku menunggu fian di depan kelas, tak lama Fian dan Dimas berjalan ke arah ku. Kami berjalan ke arah tempat parkiran sekolah. Letak parkiran  berada di depan sekre rohis dan dekat dengan masjid. Ku lihat sangat ramai di depan sekret, anak rohis yang sekedar duduk sebelum pulang menunggu motor mereka yang berada di tengah sehingga sulit untuk keluar.

Aku bertemu nissa dan rani di depan sekret,
"Reyhanaa, " Panggil rani dengan suara lantang nya

"Oiii iyahh" jawabku sambil melambaikan tangan.

"Mana motornya, gak keliatan di depan nih?" tanya nissa

"Iya hari ini bareng fian, kesiangan tadi"

Aku menghampiri teman-teman rohis ku dulu untuk bersalaman, kebiasaan kami kalau bertemu. Bukan cuma ada nissa, dan rani. tetapi ada lusi, dinda, nabila dan devi.

"Balik-balik kuyy" ucap nabila si ceriwis.
"Motor gua masi gabisa keluar nih bil" jawab nissa.

"Reyy, sorry banget yah gua ada urusan osis dulu. Kayaknya gak bisa pulang bareng deh." ucap fian dengan nada yang merasa bersalah

"Yahh, yaudah deh gapapa yan. Gue bareng yang lain aja"

"Raniii, gue pulang sama lo yaa" ucap ku

"Gue pulang sama nissa nih. Hari ini juga gak bawa motor"

"Yahhhh, yaudah gue naik angkot aja deh." kata ku final

"Ehhh, jangan reyy bahaya. Lo bareng dimas aja yaa, dimas mau kerumah gue. kan searah sama lo" kata fian membujuk ku untuk pulang bareng dengan dimas

"Gausahh deh, ngerepotin. Gue balik sendiri aja"

"Kaku lo, kek sama siapa aja si. Yaudah yan gua tunggu lo dirumah yaa. Reyy ayo balik, gua anterin lo pulang" sahut dimas

Aku masih berpikir pulang sama dimas gak ya, naik angkot males jalan nya jauh. Kalo ikut dimas, gue masih kesal yang tadi pagi. Harus gimana nihh

"Kelamaan mikir lo, cepet naik gua tinggal nih" katanya dengan nada yang ketus

"Ishh nyebelin banget si, iyaa sabar"

"Ran, niss, yang lain gue balik duluan yaaa. Assalamualaikum" pamitku

Ketika aku mulai  menaiki motor dimas, terlihat wajah lusi, dinda dan devi yang bingung. Aku jadi penasaran hubungan mereka sama dimas . Seperti udah kenal lama. Masa bodo ah bukan urusan ku.

***
Diperjalanan

"Dim, bukannya rumah lo deket sama sekolah ya? rumah gue sama fian kan lumayan jaraknya dari sekolah?"

"Biasa gua main sama fian, kalau gak ada fian ya main sama adeknya.Gak cuma main sih, kadang gua belajar bareng sama fian" jawabnya dengan santai

Aku hanya ber oh ria saja.

"Rey, masih ngambek sama gua?" tanya dimas hati-hati

"Masihh, masihh banget" ucap ku dengan suara yang geregetan.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang