| flashback |

993 107 24
                                    

Maaf kalau endingnya kurang ngena dan gak sesuai sama ekspektasi kalian, tapi aku lagi kepengen nulis sesuai kata hati dan jadinya berkahir tragis emang. jadi bagi kalian yang masih belum mengerti ceritanya, semua akan dijelaskan pada bagian ini. Selamat membaca~

-author

"AKU SUKA KAMU JOSHUA!" Teriak wanita bersurai hitam panjang itu dengan mata tertutup. Hatinya berdetak tidak karuan ketika harus berhadapan dengan seorang Joshua Hong, apalagi ketika harus menyatakan perasaannya kepada sang lelaki. Rasa grogi kini benar benar menyelimuti dirinya lantaran tidak mendapat jawaban sama sekali dari sang lawan bicara.

Dengan perlahan, Aera membuka matanya. Terpampang seorang Joshua Hong dengan wajah datarnya. Tidak ada senyuman yang terkulas pada wajah rupawannya itu, melainkan hanya tatapan datar dan kosong yang setia terlukis di wajah sang lelaki.

"Tapi aku gak suka kamu. Apalagi sama gadis pengecut macam kamu" ujar Joshua dingin sebelum pergi meninggalkan sang wanita seorang diri.

Aera terkulai lemas di bangku taman. Air matanya sudah habis terkuras namun rasa sakit di dadanya masih tetap ada. "It's okay Aera. Lebih baik, seperti ini. Setidaknya kamu udah berani ngungkapin semuanya" Sang wanita kembali tersenyum pada dirinya sendiri. Senyum penuh kemenangan dengan sirat kesedihan. "Setidaknya sekarang aku sudah tau jawabannya. Bahwa memang bukan aku yang ada di hatinya."

Sedangkan dibalik pilar, terlihat Joshua yang sedang meremas kencang dada nya. Rasanya sakit memang, tapi ia memilih jalan ini ketimbang keduanya harus tersakiti di akhir. Joshua tahu betul bahwa ia harus pergi ke Amerika,meninggalkan Aera. Oleh karena itu, ia tidak ingin menanamkan sebutir harapan pun pada diri sang gadis. Menurutnya, Aera pantas mendapatkan seorang laki laki yang lebih baik dari dirinya.


....
Dan disinilah pemuda Hong itu berada. Di hadapan batu nisan wanita tercinta. Dielusnya pelan sembari menggumamkan permintaan maaf yang bertubi tubi. "Maaf Aera. It's all my fault" Ujar Joshua, tak kuasa menatap foto sang wanita.

Joshua meringis ketika mengingat kembali kejadian hari itu. Hari terburuk bagi dirinya.

"Semua cobaan ini membunuhku, Aera. Semua mimpi buruk ini terus terulang di kepalaku bagaikan kaset rusak. Kumohon hentikan..." lanjut sang lelaki putus asa.

Tangisan sang lelaki turut disambut oleh petir yang menyambar.Gemuruh mulai terdengar, pertanda hujan akan turun sebentar lagi. Joshua pun akhirnya memutuskan untuk menyudahi kunjungannya dan mengusap wajah kasar. Tetapi sebelum ia berbalik, sebuah suara lembut terlebih dahulu menyambut indera pendengarannya.

"Permisi" dari arah belakang terdengar suara seorang wanita yang memecah gelak tangis sang lelaki. Joshua memutar kepalanya dan menatap lekat sosok sang pemilik suara.

Waktu terasa berhenti. Semuanya bagaikan mimpi yang tidak pernah terjadi.

"Aera?" Panggil Joshua sembari menatap sengit perempuan di hadapannya itu. Ia menertawai dirinya yang tengah berhalusinasi itu. Namun, nyatanya ia salah.

"Aku bukan Aera. Aku Kim Ana, saudari kembar Aera. Salam kenal" kekeh sang wanita dan diakhiri oleh sebuah senyuman manis.


Sekali lagi.
Semesta memberi lelaki itu kesempatan sekali lagi untuk merubah takdirnya.

Dengan sebuah senyuman, Joshua mengulurkan tangan kanannya kepada sang wanita.





"Hai, namaku Joshua Hong. Salam kenal juga"

Dear Joshua | Hong Jisoo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang