Bius (3)

36.6K 284 11
                                    

Aku langsung memeriksa tubuh papa yang terjatuh didekat meja kerjanya, dia memastikan bahwa papa sudah benar-benar tertidur. Nafsu yang sudah menghentak memaksaku untuk cepat - cepat melakukannya namun aku binggung bagaimana cara membawa papa ke tempat tidur karena tubunya yang lebih besar dari padaku, cukup susah ku gotong tubuh papa dan ku rebahkan di kasur. Ku berikan posisi yang nyaman agar saat terbangun tubuh papa tidak sakit, aku beranjak dari kasurnya dan mengambil kamera dengan tripod yang sudah kusiapkan tadi.

"Kamera siap, korban siap" batinku

Memulai aksiku, ku bebaring disamping tubuh papa, ku amati dengan seksama wajahnya yang kuidam-idamkan, bibir yang pernah menyentuh lubang wanita selain mama, alis yang tebal dan rambut yang sudah mulai beruban, dan jangan lupa dengan kumisnya dan bekas cukuran brewoknya membuat aku ingin segera menciumnya.

Kudekatkan bibirku ke mulutnya dan kurasakan bau seperti wine namun tidak kupedulikan, aku baru ingat bahwa aku lupa menekan tombol mulai merekam pada kamera, beranjak sekali lagi dan menekan tombol rekam sembari melepas pakaianku. Kembali pada posisi semula aku mengulang aksi ku tadi agar terekam dikamera, mulai menuju ke kemeja kerja papa, ku lepas kancingnya satu secara perlahan sambil tetap mencium bibirnya, aku duduk di atas dada papa dan nafasku sudah tidak terkontrol.

Kontolku sudah ngaceng dan kurasakan benda itu berkedut-kedut karena mungkin ini kali pertamaku melakukannya, kancing kedua sudah kubuka terlihat dada papa yang bidang serta bulu dada yang menyeruak keluar dari baju singlet namun tidak terlalu lebat namun tetap membuat ku semakin nafsu, akhirnya semua kancing sudah kubuka dan menyisakan papa baju singlet papa saja. Kubuka mulut papa dan aku memberikan ludahku, membuat bibir papaku basah dan aku langsung saja menyapi bibir itu lagi hingga nafasku tersengal-sengal. Ku menuju bagian puting susu papa yang tecetak di singletnya, kudekatkan bibirku, aku melakukannya.

Aku mencium bagian puting susu dari luar baju singletnya sehingga baju singletnya menjadi basar karena liurku yang menetes, tidak kuhiraukan, malah membuat semakin bernafsu. Ku angkat tubuh papa sedikit untuk melepas kemeja dan juga baju singletnya, sudah setengah

"Kunikmati dulu bagian ini" batinku

Ku baringkan lagi dan meposisikan tangan papa kebelakang kepala sehingga bulu ketiaknya menyeruak keluar, puting susu berwarna sedikit pink dan berbulu semakin menjadi - jadi nafsuku. Mendekatkan hidungku ke ketiaknya tercium bau natural laki-laki dan parfumenya yang membuatku semakin mabuk, kujulurkan lidahku dan menyapu bulu tersebut, rasanya asin

"Begini ternyata rasanya" kataku

Kulakukan terus hingga ketiak kanan papa basah dan bau ketiaknya seperti menempel di rongga mulutku, pindah ke ketiak kiri, kumainkan sedikit dan menjilatnya lagi, kugigit dan terdengar suara lenguhan dari papa yang dibarengi dengan dengkuran itu.
Gigitan tadi membuat tanda merah di ketiaknya, ku mengambil hpku dan memfotonya, aku juga memfoto diriku sedang memjilat dan mencium ketiak itu.

"Tak cukup hanya direkam, difoto juga" batinku

Sudah puas bermain dengan ketiaknya dan membuat itu basah, rasa asin juga sudah kurasakan, aku berpindah ke bagian putingnya, bagian yang ku idam-idamkan.

Mulai dari puting kanannya dan tanganku bermain dengan puting kirinya, kuhisap dan kujilat seperti anak bayi diberi asi oleh ibunya, kusedot dan kugigit sehingga membuat tanda merah juga, bulu-bulu sekitar puting tersebut juga tidak kubiarkan kering, kujilat semuanya dan pindah ke puting satunya, ketika aku menekan putingnya terdengar lagi suara lenguhan dan dahi papa mengkerut

"Apa dia merasakan?" Batinku

Tidak kupedulikan aku terus bermain dan tidak lupa untuk.menfotonya juga

Sudah bagian dada aku turun ke perut dan sampai ke bagian yang akan sangat aku kenang nantinya.

Ku buka gesper papa dan kutarik turun celananya, dia memakai boxer hitam, ku liat kontolnya setengah ngaceng membuat aku bernafsu

"Coba aja papa sadar" batinku lagi

Tak menunggu lama aku buka boxernya dan membuat kontolnya menampakan dirinya. Sebelum ku memulai aksi hisap - menghisap, aku menfoto dulu posisi papa telanjang bulat dengan dada dan ketiak yang basah, langsung aku meraih kontolnya dan mulai memasukannya ke mulutku.

"Ini pertama kalinya" batinku

Walau aku tidak pernah mengisap bahkan menyentuh kontol orang lain aku tau bagaimana cara menghisap yang baik dan benar, kuhisap sehingga ujung kontol itu mengkilap, walau kontolnya tidak berdiri dengan indah setidaknya aku bisa menghisapnya, cukup lama aku bermain dengan kontolnya dan aku melanjutkan ke pantatnya, ku angkat bokong papa dan memegangi kedua kakinya dan mulai menjulurkan lidahku, awalnya aku ingin muntah namun  karena nafsu aku tidak memperdulikannya.

Kontolku yang sudah ngaceng dari tadi dan mulai nengeluarkan cairan itu mulai kumasukan ke pantatnya papa, walau aku bukan top tapi situasi membuat aku harus menjadi top walau aku ingin ditusuk oleh kontol papa, kupikir suatu hari nantu pasti bisa. Ku lumasi dulu dengan baby oil dan dilanjutkan memegang kedua kakinya, kumasukan dan terasa sempit, berbekal ilmu dari aku menonton film akhirnya aku sampai pada tahap ini, ku gerakan secara perlahan dan melihat wajah pala yang jidatnya mengkerut dan melenguh sedikit dibarengin dengkurannya

"Obatnya bekerja sangat baik" batinku

Mulai terasa lancar gerakan kupercepat, aku baru sadar bahwa kontolku terdapat darah, pantat ayah berdarah namun tetap saja aku lakukan

"AHHHH AHHH AHH I-INI PEMBALASAN PAPA SELINGKUH PA" suaraku memecah hening sedari tadi

"ENAKAN PA? AH AH AH"

Cukup lama sehingga aku berkeringat, sengaja kumatikan ac tadi agar aku bisa lihat tubuh papa berkeringat, ingin merasakan asinnya

"Pa aku ingin keluar"

Permainan yang sudah berjalan 40 menitan rasanya membuat aku tidak bisa menahan untuk ngecrot

Kupercepat gerakanku memaju mundurkan kontolku dari pantat papa dan saat aku ingin ngecrot aku mengeluarkannya

Aku mencoba untuk berpikiran hal lain agar aku tidak keluar saat ini karena aku akan memindahkan kamera dan aku ingin memvideokan aku menyemprotkan spermaku di wajah papa

Kamera sudah kupindahkan, kontolku masih berdiri tegang dengan ujung yang sudah basah, aku duduk diatas dadanya papa dan mulai mengocok kontolku

"P-paaa a-aku ingin keluar pa"

Kudekatkan kontolku ke bibir papa dan tubuhku terguncang, sperma muncrat kemana-mana mengenai rambut, wajah, bahkan dadanya

Saat dipenghujun permainan ku arahkan kontolku yang tersisa sedikit sperma dan kuusapkan diujung pentilnya papa

"Ahhh sudah usai" batinku

Namun aku belum selesai begitu saja, aku bermain lagi dengan puting dan ketiaknya bahkan aku membuat foto aku sedang memeluk tubuh papa dan setelah itu aku membersihkan tubuh papa.

Aku memakaikan lagi baju dan membersihkan semua bekas permainan tadi. Yang kutakutkan adalah pantat papa, ada sedikit rasa kasihan namun aku menyukai kegiatan tadi.

The End

Heyoo....
Maaf ya rada gajelas untuk cerita
" Bius "  ini, Karena mimin pemula nih
Kedepannya bakal mimin upgrade lagi koq sehingga menjadi lebih baik
So ini akhir dari series "Bius"
Next mimin akan bikin yang lainnya disini lagi
So tungguin ya

Jangan lupa untuk support mimin dan cerita mimin dengan vote ya dan comment juga..

See u guyss❤️❤️

~~~Ciao~~~

PengalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang