Web (2)

21.4K 188 5
                                    

Untung saja aku tidak telat masuk kelas namun itu tetap membuatku berlari dan hampir saja menabrak salah satu guru, guru favoritku.

Namanya Pak Wijaya, bukan hanya aku tapi cewek-cewek disekolahku juga banyak yang mengidolakannya. Dia berumur 50 tahun dengan tinggi yang ku perkirakan 176 cm, badan yang masih ideal walau tak berotot diumur dia yang sudah kepala lima, bekas cukuran brewok menambah kesan gantengnya, ditambah lesung pipi di kedua pipinya membuat senyumnya jadi manis sekali.dia merupakan guru olahraga untuk kelas 11.

Pertama kali aku mulai menyukainya saat dia mengajar materi renang, teryata dia mempunyai tato di bagian lengannya dan kakinya, itu kenapa dia sering memakai jaket parasut yang bertuliskan nama dia dan dibelakang jaket itu berisi tulisan " atlit" ketika mengajar. pandanganku tidak teralihkan saat itu, menelan ludah dan pikiran kotor mulai berputar diotakku, tidak terasa ternyata kontolku ikut ngaceng membayangkan dia. Pikiran itu aku hilangkan karena aku gamau teman-temanku melihat aku sedang ngeceng.

" Eh pak, maaf pak saya gak liat ada bapak tdi" kataku

" Gapapa koq nak , kmu koq baru sampe, ini udah mau masuk kelas, cepet ke kelas" jawabnya

" Iya pak maaf sekali lagi ya pak" jawabku dan bergegas meninggalkannya

Bau parfume pak wijaya seperti nempel di hidungku, padahal hanya sebentar menabrak dan mengobrol sama dia.

Aku berlari menuju kelas dan ternyata sepi. Aku mengambil hp dan menghubungi temanku, sialnya ada perpindahan kelas namun aku gatau membuat aku harus berlaru dari gedung a menuju gedung b yang lokasinya cukup jauh. Sesampai di kelas semua temanku nelihat dengan heran melihatku berkeringat seperti orang habis mandi.

" Lu boleh telat cuma gak handukan juga kali abis mandi" celetuk salah satu temanku

" Ga gitu bego, habis lari-larian tadi, lagian lu semua gaada ngasi tau kelas pindah" jawabku kesal

" Ya lagian lu udah gw telpon pagi tdi gak dijawab" jawab salah satu temanku

" Ya maaf gw masih mandi keknya " jawabku sambil mengeluarkan buku pelajaran

Saat jam guru menerangkan di depan, pikiran ku tetap membayangkan pak wijaya.

"Coba pake web itu aja kali ya" batinku

Seketika kontolku ngaceng dan aku tidak sabar untuk mencoba, ku teringat bahwa web itu bisa diakses di hp, makin menggebu- gebu nafsuku dibuatnya, aku segera mengambil hpku dan menyalakannya, ada beberapa notif yang masuk ku abaikan saja.

Ada juga notif dari papa dan ku abaikan saja, aku langsung saja mengetik nama web itu di google. Tampilannya berbeda namun tidak ku hiraukan, aku langsung mengupload foto pak wijaya yang ku ambil di f*c*book dan ku mengisi kolom perintah.

Aku menunggu sekitar 15 menitan agar web itu bereaksi dulu. Aku langsung meminta ijin untuk ke toilet untuk menemui pak Wijaya.

Sesampaiku ditoilet, aku tidak melihat kehadiran guru favoritku itu.

"Lah koq gaada orang, masa nunggu lagi sih" bicaraku sendiri

Tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahuku yang ternyata itu pak Wijaya.

" Loh nak, ngapain disini?, Gak masuk kelas?" Tanyanya

" Ehh-emmm pak wijaya, ini pak tadi abis kencing" jawabku

" Owh gitu, yasudah bpk juga mau kencing juga nih, kebelet" sahutnya

" Mau aku bantu pegangin pak?" Entah ide dari mana aku bisa ngomong gitu

PengalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang