B a g i a n 3

68 17 18
                                    

"Cie yang kemarin bolos," tuduh Indri.

"Parah si Lo," sahut Dinar.

Shanin pun merasa kesal, pasalnya ia baru saja masuk ke dalam kelas dan sudah dituduh yang tidak-tidak oleh kedua temannya itu.

"Eh gue baru dateng loh, bukannya diucapin selamat pagi atau apa kek, malah kena tuduh," ucap Shanin sembari meletakkan tasnya di kursi.

Indri dan Dinar pun terbahak melihat ekspresi Shanin yang terlihat melas.

"Iya maaf, kita cuma bercanda kali Sha," ucap Indri sembari tertawa.

"Tapi kemarin Lo kemana deh Sha, apa iya Lo bolos?" tanya Dinar.

Shanin memutar bola matanya malas. Sudah sering sekali teman-temannya bertanya seperti itu. Padahal mereka tahu betul bahwa jika dirinya tidak masuk, sudah pasti ia terlambat. Mana mungkin ia berani bolos.

"Duh Lo pada kan udah tau, alasan kalau gue gak masuk cuma dua, sakit atau terlambat. Mana ada gue bolos," tutur Shanin kesal.

"Ya kali aja Sha, abis Lo posting story sama Andra sih!" Sahut Indri.

Dinar yang tidak tahu hal tersebut pun sontak kaget, dan langsung menanggapi ucapan Indri.

"Serius Lo ndri?" tanya Dinar penasaran.

"Dua rius, mangkanya karena itu gue nyeletuk bolos," jawab Indri.

"HADUH KO BISA SIH SHA? AYO CERITAIN!" pinta Dinar.

"Haduh, Lo pelan-pelan dong kalau ngomong," decak Shanin sebal.

Dinar pun merasa bersalah, dan akhirnya meminta maaf pada Shanin. "Hehe iya maaf-maaf, abisnya gue penasaran banget sih, yaudah sekarang Lo harus ceritain ke gue sama Indri."

Mendengar permintaan Dinar, Shanin pun bersedia menuruti permintaan temannya itu untuk menceritakan kejadian kemarin.

"Oke...,

Jadi tuh kemarin, gue terlambat setengah jam dan gue ga diizinin masuk sama pak Jaka, gue pasrah akhirnya gue pulang aja. Eh pas gue lagi jalan tiba-tiba gue ketemu Abi dan dia nyuruh gue naik ke motornya, by the way katanya sih dia telat juga. Gue juga bingung, baru kali ini tuh orang telat," tutur Shanin panjang lebar.

Mendengar penjelasan Shanin, Indri pun langsung menanggapinya, "waduh, emang kalau jodoh tuh gak akan kemana ya."

Shanin yang mendengar perkataan Indri menjadi salah tingkah, "eh apaan sih Ndri, kan gue bilang, gue tuh cuma sahabatan sama dia."

"Sahabatan tapi pake perasaan ya maksud Lo," ucap Dinar ikut menimpali.

"Sialan," umpat Shanin.

"Terus-terus... Lo diajak kemana sama Andra?" lanjut Dinar.

"Gue awalnya gak tau mau diajak kemana, eh ternyata dia ngajak gue ke Cafe yang biasa kita kunjungi," jawab Shanin.

"Anjir Sha, Lo diajak jadian ya?," tanya Indri.

Shanin menyunggingkan senyumannya kemudian ia berkata, "Salah besar Ndri, malah kebalikannya hehe," jawab Shanin sembari tertawa hambar.

"Dia ngelakuin itu lagi Sha?" tanya Dinar dengan sangat hati-hati.

"Yes,

He did it, again."

🎭🎭🎭

Satu tahun yang lalu...

Seperti biasa, keadaan Cafe Alamanda selalu sepi. Disana hanya ada beberapa pelanggan, termasuk dua Insan yang sedari tadi menempati meja paling ujung. Tepatnya, di dekat balkon.

e s c a l eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang