01. In Japan

26 1 0
                                    

Happy reading.... gak sempat edit

Seorang gadis dan pemuda yang sekarang menjadi pusat perhatian di bandaran membuat sang gadis merasa risih. Tanpa sadar sang gadis merapatkan tubuhnya ke pemuda tampan disampingnya membuat pemuda disampingnya mengerutkan alisnya dan menatap ke arah sang gadis.

"Kamu kenapa, Aisyah?" Tanya pemuda itu kepada sang gadis, Aisyah, dengan berbisik.

"Kenapa mereka ngeliatin kita kayak gitu sih? Mereka kayak mau makan aku" balas Aisyah dengan berbisik kepada sang pemuda.

"Abaikan mereka saja. Oh ya, nanti ada istri salah satu tangan kananku disini. Dan dia yang akan melayanimu dan juga yang akan mengikutimu kemanapun kamu pergi kalau aku gak bisa nemenin kamu, gak apa-apa 'kan?"

Jelas pemuda itu dengan akhir kalimatnya bertanya kepada Aisyah yang masih merapatkan tubuhnya.

"Iya gak apa-apa, lagian aku ngerti kok kamu banyak kerjaan. Jadi daripada kamu khawatir sama aku kalau aku bosan lebih baik aku di Indo aja. Daripada kau pusing" ujar Aisyah pada pemuda yang berjalan ke J.co membuat Aisyah bingung.

"Kalau kamu di Indo, aku malah tambah pusing tau. Banyak yang ngincer kamu buat ngancem aku, kamu mau aku bunuh orang itu?" Pemuda itu mendesis tak suka setelah mendengar penuturan istrinya, karena selain ia takut istrinya diculik, ia tak mau kalau ia tidur tidak ada sang istri yang bisa ia peluk.

"Iya deh ... eh, btw kit sebenarnya dimana? Kenapa mukanya disini kebanyakan orang jepang, ya?" Tanya Aisyah setelah duduk dengan nyaman di kursi tepat di samping pemuda itu.

"Excusme, Mr. Darker, you want to order any menu?" Tanya pelayan itu dengan bahasa inggris fasih membuat Aisyah kagum.

Pemuda itu membuka buku menu sambil berpikir sedangkan Aisyah juga ikut memesan setelah mereka menyebutkan pesan mereka, pelayan itu lalu pergi dari hadapan mereka.

"Ini di Jepang 'kan?" Tanya Aisyah lagi dengan berbinar berharap ia benar dalam tebakannya membuat pemuda disampingnya menyipit dengan ekspresi menyelidik.

"Iya, kenapa emang? Kamu mau ke tempat yang banyaknorang pakai kostum cosplay anime? Gak boleh!" Pemuda itu menatap tajam ke arah Aisyah yang sekarang cemberut ke arahnya.

"Tapi ... "

"Tidak boleh, sweet wife!" Ujar pemuda itu lembut tapi dengan tatapan tegas membuat Aisyah menghembuskan napasnya pasrah.

"Ya udah, aku gak maksa lagi. Tapi bisa kita ke Madinah nanti? Aku mau ke masjid Nabawi" ujar Aisyah dengan wajah yang sangat berbinar-binar membuat pemuda itu tersenyum lembut ke arahnya.

"Tentu saja, lebih baik lagi kalau kita honeymoon di Madinah, gimana?" Tawar pemuda itu menggoda ke arah Aisyah yang sekarang memerah akibat perbuatannya.

"Anzan!" Pekik Aisyah ke arah pemuda itu, Anzan, sambil memukul bahunya.

Anzan tertawa melihat ekspresi lucu di wajah istrinya akibat perbuatannya sendiri. Suara tawa Anzan membuat mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi bawahan Anzan yang berjaga diluar tercagang karena lagi-lagi mereka menyaksikan tuan mereka tertawa lepas bersama istrinya.

Karena perjalanan mereka dari Indonesia-Jepang lumayan panjang karena sewaktu transit di Singapura, ada urusan mendadak dari cabang perusahaan milik Anzan. Ditambah lagi Anzan secara kebetulan bertemu rekan bisnisnya di restorn, mereka mengobrol dengan bahasa Jepang membuat Aisyah kurang paham sekaligus mengantuk.

Tanpa sadar kepala Aisyah terjatuh di pundak Anzan membuat sang empu refleks menoleh ke arahnya. Anzan tersenyum kecil melihat istrinya tertidur dengan wajah lelah. Lalu ia segera memeluknya dan menaruh kepala Aisyah didadanya agar Aisyah merasa sedikit nyaman.

"Dia adik anda, tuan Darker?" Tanya orang Jepang itu menatap Aisyah penasaran karena baru kali ini ia melihat Anzan memperlakukan seseorang dengan lembut.

"Bukan ini istri saya" ujar Anzan dengan nada lembut yang lagi-lagi membuat orang Jepang itu terkesiap.

"Ahaha, seperti itu, tuan. Padahal saya berencana ingin memeperkenalkan anak gadis saya kepada tuan. Ternyata tuan sudah menikah" jelas orang jepang itu dengan tawa yang terdengar terpaksa.

"Walaupun anda memperkenalkan anak gadis anda, saya tidak tertarik karena gadis ini telah memenuhi pikiran saya tentang dia" ujar Anzan datar sambil melihat orang Jepang itu tanpa ekspresi.

Mereka berbincang sejenak lalu tidak lama, orang Jepang itu pamit setelah menutup telepon. Anzan juga segera menaruh uanh dimeja tempat mereka makan dan dengan hati-hati menggendong Aisyah dan semua itu tak luput dari mata publik serta para paparasi.



Tbc

My Sweetie Husband (Aisyah Tika, A. Gates)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang